Jakarta - Dua orang dikabarkan tewas dalam bentrok antara anggota Front Pembela Islam dan penduduk Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, Kamis 18 Juli 2013. Satu korban merupakan penduduk yang ditabrak rombongan FPI, dan seorang lainnya anggota front itu yang dikeroyok masyarakat.
"Tapi saya belum tahu identitas para korban,"kata seorang anggota intel Kepolisian Daerah Jawa Tengah, yang berada di lokasi kejadian. "Seorang korban dilarikan ke Rumah Sakit Parakan, Temanggung."
Menurut dia, rombongan FPI yang baru selesai melakukan razia "tempat maksiat" menabrak seorang warga yang sedang menyeberang jalan di Sukorejo. Alih-alih menolong, mereka meneruskan perjalanan menuju Temanggung, atau arah selatan dari Sukorejo. Masyarakat pun mengejar mereka, membuat rombongan panik, lalu menabrak seorang polisi dan seorang penduduk.
Penduduk yang tertabrak Avanza berpenumpang rombongan FPI itu tewas, lalu dilarikan ke Rumah Sakit Parakan. Masyarakat semakin marah. Mereka membakar mobil yang ditinggalkan penumpangnya.
Massa juga menghampiri rombongan lain yang sedang mengisi bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum. Seorang anggota FPI, menurut intel itu, tewas dikeroyok. Warga kemudian berbondong-bondong menuju Masjid Besar Sukorejo, tempat rombongan FPI lain menjalankan salat berjamaah. Rombongan ini dikepung hingga Kamis petang, setelah ratusan anggota Pengendalian Massa Kepolisian mengevakuasi mereka ke Markas Polres Kendal.
Tempo masih berusaha meminta konfirmasi dari sumber resmi di Kepolisian Kendal dan Jawa Tengah untuk memastikan kebenaran jumlah korban jiwa itu. Sukorejo merupakan kota kecil, yang terletak di antara Temanggung dan Weleri, yang merupakan jalur alternatif dari Magelang menuju Jakarta.
Menurut anggota intel itu, rombongan FPI dari Ngadirejo dan Temanggung itu dikurung di Masjid Besar Sukorejo sejak tengah hari. Mereka adalah bagian dari rombongan Front, yang memicu kemarahan penduduk setelah melakukan razia "tempat maksiat". Mereka tak bisa lagi keluar masjid setelah menjalankan salat berjamaah, karena penduduk yang kesal mengepung di luar.
Ratusan polisi yang datang kemudian menghalau masyarakat, lalu membuat barikade pemisah. Polisi juga mengosongkan Bunderan Sukorejo, pusat kota kecil di antara Temanggung dan Weleri, Jawa Tengah itu. Toko-toko dan perkantoran ditutup lebih awal. Sementara itu, masyarakat justru semakin banyak berdatangan.
Pada Kamis sore, bantuan pasukan Kepolisian dari Polres Kendal dan Polda Jawa Tengah tiba di Sukorejo. Mereka berjaga-jaga di sekitar lokasi. Hingga Kamis malam, sebagian anggota kepolisian masih bersiaga. "Sempat ada informasi, katanya ada rombongan FPI mau datang. Tapi saya kira kabar itu tidak benar,"kata anggota intel polisi itu. (Sumber: TEMPO.CO)
"Tapi saya belum tahu identitas para korban,"kata seorang anggota intel Kepolisian Daerah Jawa Tengah, yang berada di lokasi kejadian. "Seorang korban dilarikan ke Rumah Sakit Parakan, Temanggung."
Menurut dia, rombongan FPI yang baru selesai melakukan razia "tempat maksiat" menabrak seorang warga yang sedang menyeberang jalan di Sukorejo. Alih-alih menolong, mereka meneruskan perjalanan menuju Temanggung, atau arah selatan dari Sukorejo. Masyarakat pun mengejar mereka, membuat rombongan panik, lalu menabrak seorang polisi dan seorang penduduk.
Penduduk yang tertabrak Avanza berpenumpang rombongan FPI itu tewas, lalu dilarikan ke Rumah Sakit Parakan. Masyarakat semakin marah. Mereka membakar mobil yang ditinggalkan penumpangnya.
Massa juga menghampiri rombongan lain yang sedang mengisi bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum. Seorang anggota FPI, menurut intel itu, tewas dikeroyok. Warga kemudian berbondong-bondong menuju Masjid Besar Sukorejo, tempat rombongan FPI lain menjalankan salat berjamaah. Rombongan ini dikepung hingga Kamis petang, setelah ratusan anggota Pengendalian Massa Kepolisian mengevakuasi mereka ke Markas Polres Kendal.
Tempo masih berusaha meminta konfirmasi dari sumber resmi di Kepolisian Kendal dan Jawa Tengah untuk memastikan kebenaran jumlah korban jiwa itu. Sukorejo merupakan kota kecil, yang terletak di antara Temanggung dan Weleri, yang merupakan jalur alternatif dari Magelang menuju Jakarta.
Menurut anggota intel itu, rombongan FPI dari Ngadirejo dan Temanggung itu dikurung di Masjid Besar Sukorejo sejak tengah hari. Mereka adalah bagian dari rombongan Front, yang memicu kemarahan penduduk setelah melakukan razia "tempat maksiat". Mereka tak bisa lagi keluar masjid setelah menjalankan salat berjamaah, karena penduduk yang kesal mengepung di luar.
Ratusan polisi yang datang kemudian menghalau masyarakat, lalu membuat barikade pemisah. Polisi juga mengosongkan Bunderan Sukorejo, pusat kota kecil di antara Temanggung dan Weleri, Jawa Tengah itu. Toko-toko dan perkantoran ditutup lebih awal. Sementara itu, masyarakat justru semakin banyak berdatangan.
Pada Kamis sore, bantuan pasukan Kepolisian dari Polres Kendal dan Polda Jawa Tengah tiba di Sukorejo. Mereka berjaga-jaga di sekitar lokasi. Hingga Kamis malam, sebagian anggota kepolisian masih bersiaga. "Sempat ada informasi, katanya ada rombongan FPI mau datang. Tapi saya kira kabar itu tidak benar,"kata anggota intel polisi itu. (Sumber: TEMPO.CO)