Kiev - Pasukan Ukraina terus digempur pemberontak pro-Rusia meski tengah berlangsung gencatan senjata di wilayah Ukraina timur. Dalam 24 jam terakhir, pasukan Ukraina mengklaim telah digempur lebih dari 100 kali.
"Kami dan Angkatan Bersenjata Ukraina sepenuhnya mematuhi gencatan senjata namun sayang, sebagai balasannya, kami menerima 112 kali serangan tembakan dalam 24 jam terakhir dari para teroris di Donetsk dan Lugansk," tutur Menteri Luar Negeri Ukraina Pavlo Klimkin seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (16/2/2015).
Dikatakannya, serangan tersebut berupa gempuran dengan mortir dan roket Grad. "Sayangnya, situasi tetap sangat tegang," cetus Klimkin.
Gencatan senjata antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia di Ukraina timur mulai diberlakukan pada Sabtu (14/2) tengah malam waktu setempat.
Namun kesepakatan gencatan senjata ini rentan untuk tidak bertahan lama. Terlebih lagi pemerintah Kiev telah menegaskan, mustahil bagi pasukannya untuk menarik persenjataan berat, seperti yang diwajibkan dalam kesepakatan yang dicapai pekan lalu.
Meski begitu Klimkin menegaskan, pemerintah Kiev tetap berkomitmen untuk mempertahankan gencatan senjata.
"Kami sepenuhnya berkomitmen untuk mematuhi kesepakatan Minsk. Bagi kami, ini satu-satunya cara yang mungkin untuk perdamaian," tandas Klimkin. (sumber: Detik.com/bm 10)
"Kami dan Angkatan Bersenjata Ukraina sepenuhnya mematuhi gencatan senjata namun sayang, sebagai balasannya, kami menerima 112 kali serangan tembakan dalam 24 jam terakhir dari para teroris di Donetsk dan Lugansk," tutur Menteri Luar Negeri Ukraina Pavlo Klimkin seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (16/2/2015).
Dikatakannya, serangan tersebut berupa gempuran dengan mortir dan roket Grad. "Sayangnya, situasi tetap sangat tegang," cetus Klimkin.
Gencatan senjata antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia di Ukraina timur mulai diberlakukan pada Sabtu (14/2) tengah malam waktu setempat.
Namun kesepakatan gencatan senjata ini rentan untuk tidak bertahan lama. Terlebih lagi pemerintah Kiev telah menegaskan, mustahil bagi pasukannya untuk menarik persenjataan berat, seperti yang diwajibkan dalam kesepakatan yang dicapai pekan lalu.
Meski begitu Klimkin menegaskan, pemerintah Kiev tetap berkomitmen untuk mempertahankan gencatan senjata.
"Kami sepenuhnya berkomitmen untuk mematuhi kesepakatan Minsk. Bagi kami, ini satu-satunya cara yang mungkin untuk perdamaian," tandas Klimkin. (sumber: Detik.com/bm 10)
0 Komentar