Sydney - Australia sedang menyelidiki kasus dugaan spionase di organisasi ilmiah terkemuka negara, dengan seorang warga negara China diselidiki karena diduga mengakses data sensitif, kata Fairfax Media Rabu.
Kasus ini diduga kelanjutan kaitan dari ujian dengan China setelah menteri luar negeri Australia memanggil dubes China untuk Canberra pekan lalu guna meminta penjelasan mengenai zona pertahanan udara baru yang diumumkan secara sepihak oleh China dalam sengketa perairan internasional.
Polisi federal Australia dan agen-agen keamanan federal Australia sedang menyelidiki warga negara China, yang sampai pekan lalu bekerja di Organisasi Riset Industri dan Sains Persemakmuran, kata Fairfax melaporkan.
"CSIRO menyadari masalah yang melibatkan karyawan yang dicurigai menggunakan komputer-komputer secara tidak sah," kata juru bicara organisasi Huw Morgan kepada Reuters dalam sebuah email.
"Kami menganggap ini masalah yang sangat serius dan telah menyerahkan hal itu kepada Kepolisian Federal Australia. Dalam hal ini tidak layak bagi kita untuk merilis rincian lebih lanjut saat ini," katanya.
Polisi mengatakan penyelidikan sedang berlangsung tetapi tidak ada yang telah ditangkap.
Orang China yang dalam penyelidikan itu adalah mahasiswa post-doktoral di laboratorium nanoteknologi yang sangat sensitif di Melbourne, kata Fairfax, tanpa menyebut namanya.
Bidang nanoteknologi CSIRO bekerja sama erat dengan Organisasi Sains Pertahanan dan Teknologi Australia. (ant/bm 10)
Kasus ini diduga kelanjutan kaitan dari ujian dengan China setelah menteri luar negeri Australia memanggil dubes China untuk Canberra pekan lalu guna meminta penjelasan mengenai zona pertahanan udara baru yang diumumkan secara sepihak oleh China dalam sengketa perairan internasional.
Polisi federal Australia dan agen-agen keamanan federal Australia sedang menyelidiki warga negara China, yang sampai pekan lalu bekerja di Organisasi Riset Industri dan Sains Persemakmuran, kata Fairfax melaporkan.
"CSIRO menyadari masalah yang melibatkan karyawan yang dicurigai menggunakan komputer-komputer secara tidak sah," kata juru bicara organisasi Huw Morgan kepada Reuters dalam sebuah email.
"Kami menganggap ini masalah yang sangat serius dan telah menyerahkan hal itu kepada Kepolisian Federal Australia. Dalam hal ini tidak layak bagi kita untuk merilis rincian lebih lanjut saat ini," katanya.
Polisi mengatakan penyelidikan sedang berlangsung tetapi tidak ada yang telah ditangkap.
Orang China yang dalam penyelidikan itu adalah mahasiswa post-doktoral di laboratorium nanoteknologi yang sangat sensitif di Melbourne, kata Fairfax, tanpa menyebut namanya.
Bidang nanoteknologi CSIRO bekerja sama erat dengan Organisasi Sains Pertahanan dan Teknologi Australia. (ant/bm 10)