Jakarta - Hasil survei Reform Institute menunjukkan Konvensi Capres Partai Demokrat menghadapi persoalan serius. Sebab, lebih dari separuh responden memilih golput jika ditawarkan 11 nama bakal capres dari partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.
Setidaknya, 52,33 persen responden memilih untuk menjadi golput. Demikian rilis 'Survei Persepsi Masyarakat tentang Bernegara dan Konvensi Partai Demokrat' yang digelar Reform Institute di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (18/12).
Dari 11 nama bakal capres, Dahlan Iskan menduduki posisi pertama dengan 21,93 persen. Perolehan itu bahkan tidak lebih dari separuh mereka yang golput.
Sedangkan posisi kedua dan ketiga diduduki oleh Marzuki Alie (7,47 persen) dan Irman Gusman (7,13 persen).
"Perlu digarisbawahi bahwa prosentase antara Marzuki Alie dengan Irman, perbedaannya sangat tipis. Dan berada dalam rentang margin of error. Artinya, keduanya ini sesungguhnya berada pada posisi yang sama, yakni kedua," kata Peneliti Reform Institute, Zaim Saidi.
Sedangkan, Gita Wirjawan berada di posisi ketujuh dengan perolehan 1,13 persen. Padahal, Menteri Perdagangan itu diketahui gencar melakukan kampanye di media massa.
Gita beda satu tingkat dengan keluarga dekat Cikeas, Pramono Edhie Wibowo. Ipar SBY yang sering melakukan kampanye di media massa itu meraih elektabilitas sebesar 1,33 persen.
Sementara, untuk posisi buncit ditempati Duta Besar untuk Amerika, Dino Patti Djalal . Ia hanya memperoleh dukungan sebesar 0,33 persen.
Jajak pendapat secara nasional ini dilaksanakan sejak tanggal 4 November hingga 25 November 2013 dengan jumlah sampel sebanyak 1.500. Dengan multi stage random sampling, margin error dalam survei ditetapkan 2,53 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (Sumber: Merdeka.com)
Setidaknya, 52,33 persen responden memilih untuk menjadi golput. Demikian rilis 'Survei Persepsi Masyarakat tentang Bernegara dan Konvensi Partai Demokrat' yang digelar Reform Institute di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (18/12).
Dari 11 nama bakal capres, Dahlan Iskan menduduki posisi pertama dengan 21,93 persen. Perolehan itu bahkan tidak lebih dari separuh mereka yang golput.
Sedangkan posisi kedua dan ketiga diduduki oleh Marzuki Alie (7,47 persen) dan Irman Gusman (7,13 persen).
"Perlu digarisbawahi bahwa prosentase antara Marzuki Alie dengan Irman, perbedaannya sangat tipis. Dan berada dalam rentang margin of error. Artinya, keduanya ini sesungguhnya berada pada posisi yang sama, yakni kedua," kata Peneliti Reform Institute, Zaim Saidi.
Sedangkan, Gita Wirjawan berada di posisi ketujuh dengan perolehan 1,13 persen. Padahal, Menteri Perdagangan itu diketahui gencar melakukan kampanye di media massa.
Gita beda satu tingkat dengan keluarga dekat Cikeas, Pramono Edhie Wibowo. Ipar SBY yang sering melakukan kampanye di media massa itu meraih elektabilitas sebesar 1,33 persen.
Sementara, untuk posisi buncit ditempati Duta Besar untuk Amerika, Dino Patti Djalal . Ia hanya memperoleh dukungan sebesar 0,33 persen.
Jajak pendapat secara nasional ini dilaksanakan sejak tanggal 4 November hingga 25 November 2013 dengan jumlah sampel sebanyak 1.500. Dengan multi stage random sampling, margin error dalam survei ditetapkan 2,53 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (Sumber: Merdeka.com)