Jakarta - Alvara Research Center meriset citra masing-masing calon presiden 2014. Dalam survei itu Jokowi dipersepsikan mampu membawa perubahan sedangkan Prabowo dan Wiranto dicitrakan tegas, berwibawa, dan berjiwa memimpin.
Menurut CEO Alvara Hasanuddin Ali, ada empat kategori yang digunakan dalam pengukuran itu. Pertama Vertical Leader yang dicirikan tegas, berwibawa, dan berjiwa memimpin. Kedua, Horizontal Leader ditandai dengan merakyat, jujur, dan bebas korupsi. Ketiga Legacy Leader dengan ciri tokoh lama dan dianggap nasionalis. Keempat Change Drivers Leaders dianggap bisa mewakili tokoh muda dan mampu membawa perubahan.
"Dari pemetaan citra kandidat, Jokowi dipersepsikan mampu membawa perubahan dan bebas korupsi serta mewakili kaum muda. Di sisi lain, Prabowo Subianto dan Wiranto dinilai tegas, berwibawa, dan berjiwa pemimpin," kata CEO Alvara Hasanuddin Ali dalam jumpa pers tentang, "Survei Popularitas, Citra, dan Elektabilitas Partai dan Calon Presiden" di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (28/10).
Sedangkan tokoh lain seperti Mahfud MD, Dahlan Iskan, Jusuf Kalla, dicitrakan sebagai tokoh yang jujur, peduli dengan rakyat, dekat dengan rakyat, dan mempunyai visi yang bagus. Surya Paloh, Megawati, Aburizal Bakrie, Hatta Rajasa lekat dengan tokoh terkenal, pekerja keras, dan dianggap mampu menjaga keragaman Indonesia.
"Dari sini persepsi citra tokoh ini kita bisa lihat kemungkinan skenario capres dan cawapres 2014. Prabowo yang diidentikan dengan tegas, berwibawa, dan memiliki jiwa kepemimpinan, untuk melawan Jokowi, sebaiknya berpasangan dengan tokoh yang dikenal merakyat, jujur, dan bebas korupsi sebagai capresnya. Mereka adalah Dahlan Iskan, Mahfud MD, dan Jusuf Kalla," ujar Hasanuddin.
Sedangkan menurut Hasanuddin, Jokowi meski memiliki elektabilitas paling tinggi sebaiknya memiliki calon wakil presiden yang memiliki karakter vertical leader atau dicitrakan tegas, berwibawa, dan memiliki jiwa pemimpin seperti Prabowo dan Wiranto.
"Sebenarnya Ahok, memiliki karakter vertical leaders, dia sosok yang tegas, berwibawa, dan berjiwa memimpin. Tapi kami tidak memasukkannya dalam survei ini. Inti dari pemetaan karakter ini biar masing-masing calon bisa menentukan pasangannya untuk saling melengkapi," kata Hasanuddin.
Dalam penjelasan Hasanuddin, survei Alvara dilakukan dengan wawancara langsung kepada 1553 responden berusia 20-54 tahun di semua kelas sosial ekonomi dengan margin of error 2,5 persen. Survei dilaksanakan pada 24 September-13 Oktober 2013 di 10 kota di Indonesia, Medan (143), Palembang (150), Balikpapan (145), Manado (85), Makassar (150), Jabotabek (310), Bandung (152), Semarang (142), dan Surabaya (148). (Sumber: Merdeka.com)
Menurut CEO Alvara Hasanuddin Ali, ada empat kategori yang digunakan dalam pengukuran itu. Pertama Vertical Leader yang dicirikan tegas, berwibawa, dan berjiwa memimpin. Kedua, Horizontal Leader ditandai dengan merakyat, jujur, dan bebas korupsi. Ketiga Legacy Leader dengan ciri tokoh lama dan dianggap nasionalis. Keempat Change Drivers Leaders dianggap bisa mewakili tokoh muda dan mampu membawa perubahan.
"Dari pemetaan citra kandidat, Jokowi dipersepsikan mampu membawa perubahan dan bebas korupsi serta mewakili kaum muda. Di sisi lain, Prabowo Subianto dan Wiranto dinilai tegas, berwibawa, dan berjiwa pemimpin," kata CEO Alvara Hasanuddin Ali dalam jumpa pers tentang, "Survei Popularitas, Citra, dan Elektabilitas Partai dan Calon Presiden" di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (28/10).
Sedangkan tokoh lain seperti Mahfud MD, Dahlan Iskan, Jusuf Kalla, dicitrakan sebagai tokoh yang jujur, peduli dengan rakyat, dekat dengan rakyat, dan mempunyai visi yang bagus. Surya Paloh, Megawati, Aburizal Bakrie, Hatta Rajasa lekat dengan tokoh terkenal, pekerja keras, dan dianggap mampu menjaga keragaman Indonesia.
"Dari sini persepsi citra tokoh ini kita bisa lihat kemungkinan skenario capres dan cawapres 2014. Prabowo yang diidentikan dengan tegas, berwibawa, dan memiliki jiwa kepemimpinan, untuk melawan Jokowi, sebaiknya berpasangan dengan tokoh yang dikenal merakyat, jujur, dan bebas korupsi sebagai capresnya. Mereka adalah Dahlan Iskan, Mahfud MD, dan Jusuf Kalla," ujar Hasanuddin.
Sedangkan menurut Hasanuddin, Jokowi meski memiliki elektabilitas paling tinggi sebaiknya memiliki calon wakil presiden yang memiliki karakter vertical leader atau dicitrakan tegas, berwibawa, dan memiliki jiwa pemimpin seperti Prabowo dan Wiranto.
"Sebenarnya Ahok, memiliki karakter vertical leaders, dia sosok yang tegas, berwibawa, dan berjiwa memimpin. Tapi kami tidak memasukkannya dalam survei ini. Inti dari pemetaan karakter ini biar masing-masing calon bisa menentukan pasangannya untuk saling melengkapi," kata Hasanuddin.
Dalam penjelasan Hasanuddin, survei Alvara dilakukan dengan wawancara langsung kepada 1553 responden berusia 20-54 tahun di semua kelas sosial ekonomi dengan margin of error 2,5 persen. Survei dilaksanakan pada 24 September-13 Oktober 2013 di 10 kota di Indonesia, Medan (143), Palembang (150), Balikpapan (145), Manado (85), Makassar (150), Jabotabek (310), Bandung (152), Semarang (142), dan Surabaya (148). (Sumber: Merdeka.com)