Kediri - Hari Sumpah Pemuda biasanya diperingati dengan kegiatan seremonial dan orasi politik. Namun mahasiswa Universitas Brawijaya punya cara tersendiri untuk memperingati. Mereka justru berkeliling kota dan mengajak para remaja untuk tidak menonton serta membuat video porno.
Peringatan Sumpah Pemuda ala Unibraw itu cukup menarik perhatian masyarakat. Peserta aksi menyusuri jalan utama sambil melakukan mepertontonkan aksi teatrikal. Bersamaan dengan itu, beberapa mahasiswa yang mengenakan jas almamater, menyebarkan selebaran yang berisi ikrar pemuda pelajar dan mahasiswa.
Dalam selebaran itu, mahasiswa mengajak para pemuda untuk meningkatkan nasionalisme. Salah satu caranya dengan tidak menonton serta membuat video porno. "Pemuda harus menjunjung moral. Tinggalkan semua perbuatan yang tak bermoral," kata seorang pengunjuk rasa, Minggu 27 Oktober 2013 petang.
Kritikan pengunjuk rasa memang cukup pas dengan kondisi aktual sekarang. Baru-baru ini Kota Kediri sempat geger gara-gara peredaran video porno yang diperagakan sejumlah pelajar di kota itu. "Jihadnya seorang pelajar dan mahasiswa adalah belajar," kata Andik, salah satu mahasiswa.
Kasus penyebaran video porno yang melibatkan pelajar di Kota Kediri itu bukan hanya sekali. kepolisian bahkan dibikin pusing oleh banyaknya perilaku pelajar yang merekam adegan mesum menggunakan telepon genggam. Meski sejumlah pelajar sudah mendapat sanksi tegas, baik dari sekolah maupun kepolisian, namun kebiasaan membuat dan menonton video porno seperti sudah menjadi candu.
Polisi pun sampai memasang tanda rambu-rambu dilarang pacaran di tempat-tempat rawan yang menjadi lokasi remaja. Hal ini menyusul terjadinya insiden pemerkosaan disertai perekaman oleh sejumlah pemuda dengan melibatkan pelajar Sekolah Menengah Pertama. "Biasanya lokasi pinggiran hutan yang sepi dan rumah kosong menjadi ajang pacaran yang kelewatan," kata Kasubag Humas Polresta Kediri Ajun Komisaris Surono. (Sumber: Tempo.co)
Peringatan Sumpah Pemuda ala Unibraw itu cukup menarik perhatian masyarakat. Peserta aksi menyusuri jalan utama sambil melakukan mepertontonkan aksi teatrikal. Bersamaan dengan itu, beberapa mahasiswa yang mengenakan jas almamater, menyebarkan selebaran yang berisi ikrar pemuda pelajar dan mahasiswa.
Dalam selebaran itu, mahasiswa mengajak para pemuda untuk meningkatkan nasionalisme. Salah satu caranya dengan tidak menonton serta membuat video porno. "Pemuda harus menjunjung moral. Tinggalkan semua perbuatan yang tak bermoral," kata seorang pengunjuk rasa, Minggu 27 Oktober 2013 petang.
Kritikan pengunjuk rasa memang cukup pas dengan kondisi aktual sekarang. Baru-baru ini Kota Kediri sempat geger gara-gara peredaran video porno yang diperagakan sejumlah pelajar di kota itu. "Jihadnya seorang pelajar dan mahasiswa adalah belajar," kata Andik, salah satu mahasiswa.
Kasus penyebaran video porno yang melibatkan pelajar di Kota Kediri itu bukan hanya sekali. kepolisian bahkan dibikin pusing oleh banyaknya perilaku pelajar yang merekam adegan mesum menggunakan telepon genggam. Meski sejumlah pelajar sudah mendapat sanksi tegas, baik dari sekolah maupun kepolisian, namun kebiasaan membuat dan menonton video porno seperti sudah menjadi candu.
Polisi pun sampai memasang tanda rambu-rambu dilarang pacaran di tempat-tempat rawan yang menjadi lokasi remaja. Hal ini menyusul terjadinya insiden pemerkosaan disertai perekaman oleh sejumlah pemuda dengan melibatkan pelajar Sekolah Menengah Pertama. "Biasanya lokasi pinggiran hutan yang sepi dan rumah kosong menjadi ajang pacaran yang kelewatan," kata Kasubag Humas Polresta Kediri Ajun Komisaris Surono. (Sumber: Tempo.co)