OLIMPIADE 2020 telah diputuskan 7 September lalu bahwa Tokyo, Ibu Kota Jepang sebagai tuan rumah. Banyak sekali dampak dari penyelenggaraan Olimpiade tujuh tahun mendatang di Tokyo dan yang pasti Jepang sangat antusias sekali berbenah diri untuk menyambut tamu asing diperkirakan jutaan orang ke Jepang saat itu.
Di antara tamu asing itu, sebuah koran Jepang Tokyo Sports edisi 15 September menuliskan bahwa 100.000 PSK Korea diperkirakan akan datang ke Tokyo untuk ikut meramaikan kegiatan tersebut. Entahlah apa yang akan mereka lakukan tidak jelas dituliskan berita tersebut.
Yang pasti sejak awal September, Korea telah melarang masuk makanan laut Jepang. Pemerintah Korea Selatan takut dampak radioaktif di Fukushima atas makanan laut masuk ke Korea. Karena itu Senin pekan ini, Asosiasi Perikanan Jepang menemui Duta Besar Korea di Tokyo memohon agar larangan impor makanan laut Jepang dicabut karena akan berdampak besar pada industri bisnis perikanan Jepang.
Kalau makanan Jepang dilarang masuk ke Jepang, sebaliknya sebagai hal kontras, PSK Korea akan banyak sekali yang mulai sekarang akan masuk ke Jepang dan per tahun 2020 diperkirakan koran Tokyo Sports akan mencapai sekitar 100.000 PSK Korea mencari uang di Jepang khususnya di Tokyo nantinya.
Redaktur Majalah Orenotabi, Akira Ikoma, membenarkan hal tersebut, Menurutnya, banyak PSK Korea akan berada di daerah Uguisudani Tokyo nantinya yang terkenal sebagai daerah Deriheru atau Delivery Health atau wanita panggilan.
“Mungkin akan lebih dari 100.000 wanita PSK akan berada di Tokyo nantinta," papar Ikoma lagi.
Selain meramaikan Olimpiade mereka juga akan mencari uang di Jepang dan kemungkinan akan semakin banyak lagi yang datang ke Jepang kalau pihak keamanan Jepang tidak melakukan monitoring dengan baik nantinya.
Selama ini, tambahnya PSK Korea banyak sekali dipasok ke Amerika, Jepang dan Australia. Mereka juga merusak harga pasar setempat dengan menawarkan harga lebih murah dari PSK Jepang. Merek umumnya melakukan operasi plastik sehingga wajahnya dan badannya menjadi sangat cantik. Selain Tokyo para PSK Korea juga akan menuju ke Osaka kota kedua terbesar di Jepang setelah Tokyo.
"Kalau di luar kedua kota tersebut, kalau di daerah, biasanya PSK Korea jarang sekali karena orang daerah biasanya loyal dengan PSK dalam negeri ketimbang dari luar Jepang," tambahnya.
Daerah Shinjuku, Shibuya dan Ikebukuro akan ramai sekali dengan para PSK nantinya. Karena itu Ikoma berharap penertiban oleh pihak berwajib dapat semakin diperketat lagi terutama penertiban terhadap toko-toko seks di Jepang.
Selain Korea ada juga warga China, khususnya para PSK yang bakal meramaikan Jepang saat Olimpiade baik menggunakan paspor asli maupun paspor palsu nantinya.
Dunia malam dan seks tersebut juga tak akan lepas dari dunia Yakuza dan penghasilan Yakuza diperkirakan akan meningkat lagi seiring dengan semaraknya dunia malam di Jepang khususnya di Tokyo.
Tinggal dunia bawah tanah Korea dan China apakah bisa bekerjasama baik dengan Yakuza sebagai penguasa dunia bawah tanah Jepang, menjadi satu tanda tanya dan bukan tidak mungkin terjadi pula perang antar-geng kejahatan di Jepang karena uang yang masuk dari PSK China dan Korea tersebut tidaklah sedikit nantinya. (Sumber: Tribunnews.com)
Di antara tamu asing itu, sebuah koran Jepang Tokyo Sports edisi 15 September menuliskan bahwa 100.000 PSK Korea diperkirakan akan datang ke Tokyo untuk ikut meramaikan kegiatan tersebut. Entahlah apa yang akan mereka lakukan tidak jelas dituliskan berita tersebut.
Yang pasti sejak awal September, Korea telah melarang masuk makanan laut Jepang. Pemerintah Korea Selatan takut dampak radioaktif di Fukushima atas makanan laut masuk ke Korea. Karena itu Senin pekan ini, Asosiasi Perikanan Jepang menemui Duta Besar Korea di Tokyo memohon agar larangan impor makanan laut Jepang dicabut karena akan berdampak besar pada industri bisnis perikanan Jepang.
Kalau makanan Jepang dilarang masuk ke Jepang, sebaliknya sebagai hal kontras, PSK Korea akan banyak sekali yang mulai sekarang akan masuk ke Jepang dan per tahun 2020 diperkirakan koran Tokyo Sports akan mencapai sekitar 100.000 PSK Korea mencari uang di Jepang khususnya di Tokyo nantinya.
Redaktur Majalah Orenotabi, Akira Ikoma, membenarkan hal tersebut, Menurutnya, banyak PSK Korea akan berada di daerah Uguisudani Tokyo nantinya yang terkenal sebagai daerah Deriheru atau Delivery Health atau wanita panggilan.
“Mungkin akan lebih dari 100.000 wanita PSK akan berada di Tokyo nantinta," papar Ikoma lagi.
Selain meramaikan Olimpiade mereka juga akan mencari uang di Jepang dan kemungkinan akan semakin banyak lagi yang datang ke Jepang kalau pihak keamanan Jepang tidak melakukan monitoring dengan baik nantinya.
Selama ini, tambahnya PSK Korea banyak sekali dipasok ke Amerika, Jepang dan Australia. Mereka juga merusak harga pasar setempat dengan menawarkan harga lebih murah dari PSK Jepang. Merek umumnya melakukan operasi plastik sehingga wajahnya dan badannya menjadi sangat cantik. Selain Tokyo para PSK Korea juga akan menuju ke Osaka kota kedua terbesar di Jepang setelah Tokyo.
"Kalau di luar kedua kota tersebut, kalau di daerah, biasanya PSK Korea jarang sekali karena orang daerah biasanya loyal dengan PSK dalam negeri ketimbang dari luar Jepang," tambahnya.
Daerah Shinjuku, Shibuya dan Ikebukuro akan ramai sekali dengan para PSK nantinya. Karena itu Ikoma berharap penertiban oleh pihak berwajib dapat semakin diperketat lagi terutama penertiban terhadap toko-toko seks di Jepang.
Selain Korea ada juga warga China, khususnya para PSK yang bakal meramaikan Jepang saat Olimpiade baik menggunakan paspor asli maupun paspor palsu nantinya.
Dunia malam dan seks tersebut juga tak akan lepas dari dunia Yakuza dan penghasilan Yakuza diperkirakan akan meningkat lagi seiring dengan semaraknya dunia malam di Jepang khususnya di Tokyo.
Tinggal dunia bawah tanah Korea dan China apakah bisa bekerjasama baik dengan Yakuza sebagai penguasa dunia bawah tanah Jepang, menjadi satu tanda tanya dan bukan tidak mungkin terjadi pula perang antar-geng kejahatan di Jepang karena uang yang masuk dari PSK China dan Korea tersebut tidaklah sedikit nantinya. (Sumber: Tribunnews.com)