Ternate - Pemerintah Kota Tidore, Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut), mendapat dana senilai Rp6 miliar dari pemerintah pusat untuk biaya proyek pekerjaan pelabuhan Goto.
"Besaran anggaran proyek ini sebesar Rp6 miliar yang dianggarkan melalui dana APBN tahun 2013, namun anggaran tersebut sudah dipotong sebesar Rp741 juta langsung di pusat yaitu untuk biaya penghematan dan kita juga sudah buat ademdumnya," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kantor Penyelenggara Pelabuhan, Sahnawi A Syukur di Ternate, Minggu.
Ia mengatakan, proyek yang didalamnya terdapat delapan item pekerjaan tersebut bukanlah proyek siluman sebagaimana yang diberitakan sebelumnya.
Dia mengakui bahwa papan proyek tersebut memang tidak mencantumkan besaran nilai proyek pekerjaan.
"Itemnya sekitar 8 pekerjaan, namun yang masuk ke Dipanya kita itu cuma satu paket pekerjaan saja. Memang papan proyek tidak dicatuman nilai proyek, namun ini bukan proyek siluman," ujarnya.
Sahnawi juga mengakui dalam setiap proyek harus dicantumkan besaran nilai proyek yang dikerjakan itu, namun yang memasang papan proyek adalah kontraktor pemenang tender proyek tersebut.
"Memang kontraktor waktu pertama pasang papan proyek itu tidak mencantumkan nilai proyek, dan kepala kantor sudah menganjurkan untuk merubah papan proyek tersebut dengan mencantumkan nilai proyek namun belum juga diganti," katanya. (ant/bm 10)
"Besaran anggaran proyek ini sebesar Rp6 miliar yang dianggarkan melalui dana APBN tahun 2013, namun anggaran tersebut sudah dipotong sebesar Rp741 juta langsung di pusat yaitu untuk biaya penghematan dan kita juga sudah buat ademdumnya," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kantor Penyelenggara Pelabuhan, Sahnawi A Syukur di Ternate, Minggu.
Ia mengatakan, proyek yang didalamnya terdapat delapan item pekerjaan tersebut bukanlah proyek siluman sebagaimana yang diberitakan sebelumnya.
Dia mengakui bahwa papan proyek tersebut memang tidak mencantumkan besaran nilai proyek pekerjaan.
"Itemnya sekitar 8 pekerjaan, namun yang masuk ke Dipanya kita itu cuma satu paket pekerjaan saja. Memang papan proyek tidak dicatuman nilai proyek, namun ini bukan proyek siluman," ujarnya.
Sahnawi juga mengakui dalam setiap proyek harus dicantumkan besaran nilai proyek yang dikerjakan itu, namun yang memasang papan proyek adalah kontraktor pemenang tender proyek tersebut.
"Memang kontraktor waktu pertama pasang papan proyek itu tidak mencantumkan nilai proyek, dan kepala kantor sudah menganjurkan untuk merubah papan proyek tersebut dengan mencantumkan nilai proyek namun belum juga diganti," katanya. (ant/bm 10)
