Kirkuk, Irak - Sebuah bom meledak di dekat masjid di kota Kirkuk Irak utara pada Selasa, menewaskan delapan jamaah Sunni setelah doa pertama pada Hari Raya Kurban atau Idul Adha, kata polisi dan petugas medis.
Gerilyawan biasanya meningkatkan serangan mereka selama hari libur keagamaan di Irak, dan pejabat keamanan memperkirakan lebih banyak kekerasan selama beberapa hari mendatang.
Lebih dari 6.000 orang tewas dalam pertumpahan darah tahun ini, jamaah Sunni dan pemberontak mendapatkan kembali tanah dan momentum dalam serangan terhadap pemerintah Irak yang dipimpin oleh jamaah Syiah.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi Selasa.
"Saya sedang dalam perjalanan pulang di dekat lokasi ketika saya mendengar ledakan. Saya berlari kembali untuk melihat apa yang terjadi dan ada banyak orang tewas dan terluka. Terdapat aktivitas pengeboran pada salah satu pilar masjid dan bom itu diletakkan di sana," kata Ibrahim Mohammed.
Lima belas orang terluka dalam ledakan tersebut, kata pihak berwenang.
Gerakan bawah tanah pada 2007, sayap Al Qaeda Irak telah dihidupkan kembali melalui perang saudara di negara tetangga Suriah dan tumbuh kebencian di antara negara minoritas Sunni terhadap pemerintah pimpinan-Syiah.
Sebuah serangan oleh pasukan keamanan pemerintah pada protes kamp Sunni pada April memicu reaksi oleh militan yang masih berlanjut.
"Serangan-serangan ini, yang terbaru dalam meningkatnya pemboman, sangat hina saat mereka menyerang Irak ketika mereka tengah memperpanjang tangan mereka kepada yang membutuhkan dan yang menderita pada kesempatan Idul Adha," kata juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa. (ant/bm 10)
Gerilyawan biasanya meningkatkan serangan mereka selama hari libur keagamaan di Irak, dan pejabat keamanan memperkirakan lebih banyak kekerasan selama beberapa hari mendatang.
Lebih dari 6.000 orang tewas dalam pertumpahan darah tahun ini, jamaah Sunni dan pemberontak mendapatkan kembali tanah dan momentum dalam serangan terhadap pemerintah Irak yang dipimpin oleh jamaah Syiah.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi Selasa.
"Saya sedang dalam perjalanan pulang di dekat lokasi ketika saya mendengar ledakan. Saya berlari kembali untuk melihat apa yang terjadi dan ada banyak orang tewas dan terluka. Terdapat aktivitas pengeboran pada salah satu pilar masjid dan bom itu diletakkan di sana," kata Ibrahim Mohammed.
Lima belas orang terluka dalam ledakan tersebut, kata pihak berwenang.
Gerakan bawah tanah pada 2007, sayap Al Qaeda Irak telah dihidupkan kembali melalui perang saudara di negara tetangga Suriah dan tumbuh kebencian di antara negara minoritas Sunni terhadap pemerintah pimpinan-Syiah.
Sebuah serangan oleh pasukan keamanan pemerintah pada protes kamp Sunni pada April memicu reaksi oleh militan yang masih berlanjut.
"Serangan-serangan ini, yang terbaru dalam meningkatnya pemboman, sangat hina saat mereka menyerang Irak ketika mereka tengah memperpanjang tangan mereka kepada yang membutuhkan dan yang menderita pada kesempatan Idul Adha," kata juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa. (ant/bm 10)