Buenos Aires - Nelson Vivas mundur sebagai pelatih tim divisi satu Argentine, Quilmes, Senin, setelah menyerang seorang pendukung mereka di stadion.
Ketika pertandingan berakhir 1-1 di kandang sendiri saat melawan Atletico Rafaela, Jumat, Vival naik ke tribun dan mendaratkan tiga pukulannya ke salah seorang penonton, kata manajer klub sembari menyalahkan pelatih itu.
"Saya bukan manusia pemberang dan saya sadar itu bukan sikap seorang pelatih," kata Vivas kepada wartawan.
Ketua klub Anibal Fernandez dalam wawancara dengan Radio La Red menyebutkan Vivas sudah bertindak terlalu jauh.
"Ia datang ke kantor saya dan menyatakan mengundurkan diri. Ia mengerti situasi itu tidak nyaman bagi dia dan tim sehingga ia amat menyesal dan mengundurkan diri," katanya.
"Kami berusaha menghindari segala bentuk kekerasan dalam sepak bola Argentina dan pelatih itu mengakui ia sudah berbuat salah," kata Fernandez, salah seorang anggota senator dari Partai FPV yang berkuasa.
Vivas yang berusia 44 tahun, yang baru bekerja untuk pertama kalinya sebagai pelatih kepala pada awal musim ini, meninggalkan Quilmes di urutan 16 klasemen kejuaraan Inicial, dengan koleksi 14 poin dari 12 pertandingan.
Ia mengawali dan mengakhiri karirnya sebagai pemain di Quilmas dan juga pernah bermain di Boca Juniors, Lugano, Arsenal, Celta Vigo, Inter Milan dan River Plate, termasuk salah seorang anggota tim nasional Argentina. (ant/bm 10)
Ketika pertandingan berakhir 1-1 di kandang sendiri saat melawan Atletico Rafaela, Jumat, Vival naik ke tribun dan mendaratkan tiga pukulannya ke salah seorang penonton, kata manajer klub sembari menyalahkan pelatih itu.
"Saya bukan manusia pemberang dan saya sadar itu bukan sikap seorang pelatih," kata Vivas kepada wartawan.
Ketua klub Anibal Fernandez dalam wawancara dengan Radio La Red menyebutkan Vivas sudah bertindak terlalu jauh.
"Ia datang ke kantor saya dan menyatakan mengundurkan diri. Ia mengerti situasi itu tidak nyaman bagi dia dan tim sehingga ia amat menyesal dan mengundurkan diri," katanya.
"Kami berusaha menghindari segala bentuk kekerasan dalam sepak bola Argentina dan pelatih itu mengakui ia sudah berbuat salah," kata Fernandez, salah seorang anggota senator dari Partai FPV yang berkuasa.
Vivas yang berusia 44 tahun, yang baru bekerja untuk pertama kalinya sebagai pelatih kepala pada awal musim ini, meninggalkan Quilmes di urutan 16 klasemen kejuaraan Inicial, dengan koleksi 14 poin dari 12 pertandingan.
Ia mengawali dan mengakhiri karirnya sebagai pemain di Quilmas dan juga pernah bermain di Boca Juniors, Lugano, Arsenal, Celta Vigo, Inter Milan dan River Plate, termasuk salah seorang anggota tim nasional Argentina. (ant/bm 10)