Jayapura - Pemerintah Provinsi Papua, pada tahun 2014, berencana membangun perumahan guru di 20 kabupaten dan masing-masing kabupaten mendapat anggaran sebesar Rp800 juta hingga Rp1 miliar.
"Selain rumah guru, juga akan dibangun rumah kepala sekolah dan asrama siswa," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua Elias Wonda kepada wartawan di Jayapura, Kamis.
Mengenai jumlah rumah guru yang akan dibangun, ia mengatakan belum bisa menentukan secara pasti karena akan dibangun sesuai dengan kebutuhan. "Kami akan membangun berdasarkan kebutuhan masing-masing kabupaten," ujarnya.
Menurutnya, perumahan guru ini diperlukan agar guru dapat mengajar dengan lebih baik di wilayah atau daerah-daerah yang terpencil, karena pada umumnya di wilayah tersebut masih kesulitan memberi tempat tinggal yang layak bagi tenaga pengajar.
"Banyak guru yang meninggalkan tempat tugasnya karena tidak ada tempat tinggal di tempat penugasannya mengajar," ujarnya.
Oleh karena itu, Elias menambahkan, untuk mengurangi permasalahan pendidikan di wilayahnya, pihaknya bekerja sama dengan instansi terkait memberikan solusi untuk membangun perumahan guru.
"Kami berharap dengan adanya perumahan guru ini, tenaga pengajar ini dapat lebih setia menjalankan tugasnya dalam memberikan pendidikan bagi anak-anak Papua," ujarnya.
Sebelumnya, masyarakat sering mengeluhkan banyaknya tenaga guru yang meninggalkan tempat tugasnya, karena mereka kesulitan mencari tempat tinggal sehingga memutuskan untuk kembali ke daerah perkotaan. (ant/bm 10)
"Selain rumah guru, juga akan dibangun rumah kepala sekolah dan asrama siswa," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua Elias Wonda kepada wartawan di Jayapura, Kamis.
Mengenai jumlah rumah guru yang akan dibangun, ia mengatakan belum bisa menentukan secara pasti karena akan dibangun sesuai dengan kebutuhan. "Kami akan membangun berdasarkan kebutuhan masing-masing kabupaten," ujarnya.
Menurutnya, perumahan guru ini diperlukan agar guru dapat mengajar dengan lebih baik di wilayah atau daerah-daerah yang terpencil, karena pada umumnya di wilayah tersebut masih kesulitan memberi tempat tinggal yang layak bagi tenaga pengajar.
"Banyak guru yang meninggalkan tempat tugasnya karena tidak ada tempat tinggal di tempat penugasannya mengajar," ujarnya.
Oleh karena itu, Elias menambahkan, untuk mengurangi permasalahan pendidikan di wilayahnya, pihaknya bekerja sama dengan instansi terkait memberikan solusi untuk membangun perumahan guru.
"Kami berharap dengan adanya perumahan guru ini, tenaga pengajar ini dapat lebih setia menjalankan tugasnya dalam memberikan pendidikan bagi anak-anak Papua," ujarnya.
Sebelumnya, masyarakat sering mengeluhkan banyaknya tenaga guru yang meninggalkan tempat tugasnya, karena mereka kesulitan mencari tempat tinggal sehingga memutuskan untuk kembali ke daerah perkotaan. (ant/bm 10)
