Jakarta - Anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat meminta Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) langsung menanyakan kepada Akil Mochtar mengenai temuan ganja dan pil narkoba. Sebab hingga kini penemuan ganja dan narkoba di meja kerja Akil Mochtar masih misterius hingga kini.
"Untuk tujuan apa Akil menyimpannya disitu," kata Martin ketika dikonfirmasi, Kamis (10/10/2013).
Martin menuturkan bila Akil tidak mengakui kepemilikan barang haram tersebut, diduga ada orang di internal MK yang sengaja meletakkannya disana. Namun, kecil kemungkinan orang lain masuk ke ruang kerja Ketua MK.
"Kemungkinan lain adalah bhw ada penyidik KPK yang sengaja meletakkannya diatas meja Akil. Kemungkinan ini juga rasa-rasanya nya tidak logis," tuturnya.
Sebab, kata Politisi Gerindra itu, tidak ada motifnya bagi penyidik KPK menaruhnya disana. Apalagi, dengan tertangkap tangannya Akil menerima uang di rumahnya, dan dikaitkan dengan UU TPPU, ancaman hukumannya sudah lebih 10 tahun.
"Meskipun para penyidik KPK, sebagian besar orangnya berasal dari Polri, tapi ini kan penyidik Polri yang berbeda, yang sudah terseleksi dengan baik," katanya.
Martin berpendapat tindakan BNN yang akan memeriksa DNA dan air liur Akil untuk memastikan bhw Akil benar-benar negatif dari penggunaan narkoba sdh tepat. Ia menduga akan ada kejutan dari hasil pemeriksaan yang kedua ini. Namun jika hasilnya menunjukkan Akil benar negatif, maka pengusutan lanjutan tetap perlu dilakukan,
"Tapi sudah bukan pada BNN lagi, akan berpindah pada Mabes Polri, untuk mengusut dari mana ada ganja dan pil narkoba disana," ungkapnya. (Sumber: Tribunnews.com)
"Untuk tujuan apa Akil menyimpannya disitu," kata Martin ketika dikonfirmasi, Kamis (10/10/2013).
Martin menuturkan bila Akil tidak mengakui kepemilikan barang haram tersebut, diduga ada orang di internal MK yang sengaja meletakkannya disana. Namun, kecil kemungkinan orang lain masuk ke ruang kerja Ketua MK.
"Kemungkinan lain adalah bhw ada penyidik KPK yang sengaja meletakkannya diatas meja Akil. Kemungkinan ini juga rasa-rasanya nya tidak logis," tuturnya.
Sebab, kata Politisi Gerindra itu, tidak ada motifnya bagi penyidik KPK menaruhnya disana. Apalagi, dengan tertangkap tangannya Akil menerima uang di rumahnya, dan dikaitkan dengan UU TPPU, ancaman hukumannya sudah lebih 10 tahun.
"Meskipun para penyidik KPK, sebagian besar orangnya berasal dari Polri, tapi ini kan penyidik Polri yang berbeda, yang sudah terseleksi dengan baik," katanya.
Martin berpendapat tindakan BNN yang akan memeriksa DNA dan air liur Akil untuk memastikan bhw Akil benar-benar negatif dari penggunaan narkoba sdh tepat. Ia menduga akan ada kejutan dari hasil pemeriksaan yang kedua ini. Namun jika hasilnya menunjukkan Akil benar negatif, maka pengusutan lanjutan tetap perlu dilakukan,
"Tapi sudah bukan pada BNN lagi, akan berpindah pada Mabes Polri, untuk mengusut dari mana ada ganja dan pil narkoba disana," ungkapnya. (Sumber: Tribunnews.com)