Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum buka suara soal SMS Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada seluruh kader Demokrat. Anas pasang badan untuk koleganya di Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Gede Pasek Suardika , yang namanya disebut SBY dalam sms.
Anas mengaku mendapat kabar dalam SMS tersebut namanya dan Gede Pasek Suardika disebut SBY sebagai pelaku penyebaran isu penculikan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Subur Budhi Santoso oleh Badan Intelijen Negara (BIN).
"Pasek pasti kaget dengan hal itu. Sekaget saya tentu saja. Tapi rupanya Pasek mikirnya lebih masuk ke hati," tulis Anas di akun twitter @anasurbaningrum miliknya, Jumat (25/10).
Menurut Anas, saat diskusi PPI pekan lalu yang menjadi awal muasal isu penculikan Subur oleh BIN berembus, Pasek sedang ada di Bali. Saat itu, Pasek sedang upacara keagamaan karenanya tidak tahu menahu soal isu tersebut.
"Kemarin saya bilang ke Pasek: sabar saja bli. Kan memang bli tidak menyebarkan berita penculikan. Rileks saja. Dia malah tanya balik : memang Mas Anas bisa terima dituduh sebarkan berita penculikan?," kata Anas di Twitter dengan hastag #tertuduh.
Seakan menyindir, Anas mengaku kerap berdebat panas dengan Pasek. Namun, keduanya saling menghormati karenanya tetap bisa menjadi sahabat.
"Memang tidak mudah berdebat tetapi tetap bersahabat. Tetapi ternyata ya bisa juga," katanya.
Hubungan Demokrat dengan PPI belakangan memanas setelah isu penculikan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Subur Budhi Santoso oleh Badan Intelijen Negara (BIN). Selang berapa lama, SBY lantas mengirimkan sms kepada para petinggi Demokrat. Kabarnya sms itu berisi 10 poin. Berikut dua di antara 10 poin SMS tersebut;
4. Jahat sekali. Luar biasa. Sebenarnya saya tidak ingin melihat ke belakang. Tetapi, pihak Anas terus-menerus menyerang & menghantam saya & Partai Demokrat. Setelah hampir 3 tahun saya mengalah & diam, saatnya utk saya hadapi tindakan yang telah melampaui batasnya itu.
Partai Demokrat atas kerja keras kita baru saja mulai bangkit. Karena perilaku sejumlah kader, termasuk Anas, partai kita sempat melorot tajam & hancur.
Kalau gerakan penghancuran Partai Demokrat & SBY terus mereka lancarkan, para kader seluruh Indonesia akan sangat dirugikan. Sebagai unsur pimpinan Partai kita harus menyelamatkan partai kita, termasuk nasib & masa depan jutaan kader & anggota PD di seluruh Indonesia.
5. Jika terbukti Pasek (yg masih anggota DPR dari FPD) menyebarkan berita bohong yang mencemarkan nama baik BIN, dan secara tidak langsung nama baik presiden, saya kira dewan kehormatan harus mengambil sikap. (Sumber: Merdeka.com)
Anas mengaku mendapat kabar dalam SMS tersebut namanya dan Gede Pasek Suardika disebut SBY sebagai pelaku penyebaran isu penculikan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Subur Budhi Santoso oleh Badan Intelijen Negara (BIN).
"Pasek pasti kaget dengan hal itu. Sekaget saya tentu saja. Tapi rupanya Pasek mikirnya lebih masuk ke hati," tulis Anas di akun twitter @anasurbaningrum miliknya, Jumat (25/10).
Menurut Anas, saat diskusi PPI pekan lalu yang menjadi awal muasal isu penculikan Subur oleh BIN berembus, Pasek sedang ada di Bali. Saat itu, Pasek sedang upacara keagamaan karenanya tidak tahu menahu soal isu tersebut.
"Kemarin saya bilang ke Pasek: sabar saja bli. Kan memang bli tidak menyebarkan berita penculikan. Rileks saja. Dia malah tanya balik : memang Mas Anas bisa terima dituduh sebarkan berita penculikan?," kata Anas di Twitter dengan hastag #tertuduh.
Seakan menyindir, Anas mengaku kerap berdebat panas dengan Pasek. Namun, keduanya saling menghormati karenanya tetap bisa menjadi sahabat.
"Memang tidak mudah berdebat tetapi tetap bersahabat. Tetapi ternyata ya bisa juga," katanya.
Hubungan Demokrat dengan PPI belakangan memanas setelah isu penculikan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Subur Budhi Santoso oleh Badan Intelijen Negara (BIN). Selang berapa lama, SBY lantas mengirimkan sms kepada para petinggi Demokrat. Kabarnya sms itu berisi 10 poin. Berikut dua di antara 10 poin SMS tersebut;
4. Jahat sekali. Luar biasa. Sebenarnya saya tidak ingin melihat ke belakang. Tetapi, pihak Anas terus-menerus menyerang & menghantam saya & Partai Demokrat. Setelah hampir 3 tahun saya mengalah & diam, saatnya utk saya hadapi tindakan yang telah melampaui batasnya itu.
Partai Demokrat atas kerja keras kita baru saja mulai bangkit. Karena perilaku sejumlah kader, termasuk Anas, partai kita sempat melorot tajam & hancur.
Kalau gerakan penghancuran Partai Demokrat & SBY terus mereka lancarkan, para kader seluruh Indonesia akan sangat dirugikan. Sebagai unsur pimpinan Partai kita harus menyelamatkan partai kita, termasuk nasib & masa depan jutaan kader & anggota PD di seluruh Indonesia.
5. Jika terbukti Pasek (yg masih anggota DPR dari FPD) menyebarkan berita bohong yang mencemarkan nama baik BIN, dan secara tidak langsung nama baik presiden, saya kira dewan kehormatan harus mengambil sikap. (Sumber: Merdeka.com)