PBB, New York - Dewan Keamanan PBB, Rabu (23/10), dengan keras mengutuk serangan bunuh diri terhadap satu pos pemeriksaan misi PBB di Mali, yang telah menewaskan sejumlah prajurit pemelihara perdamaian.
"Anggota Dewan Keamanan mengutuk dengan sekuat mungkin serangan oleh penyerang tak dikenal yang bersenjata terhadap Misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi PBB di Mali (MINUSMA) di Tessalit, Malit, pada 23 Oktober 2013," demikian isi pernyataan pers di Markas PBB, New York.
Sejumlah prajurit pemelihara perdamaian Chad kehilangan nyawa mereka, sementara yang lain menderita luka parah dan warga desa sipil tewas, kata PBB.
Anggota Dewan menyampiakan belasungkawa mereka kepada keluarga prajurit pemelihara perdamaian yang tewas dalam berbagai serangan, serta kepada Pemerintah Mali, CHAD dan kepada MINUSMA, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.
Dewan dengan 15-anggota kembali menyampaikan dukungan penuh mereka buat MINUSMA dan menekankan "mereka yang bertanggung-jawab mesti dimintai pertanggung-jawabab. Mereka menyeru Pemerintah Mali agar secepatnya menyelidiki serangan dan menyeret para pelaku ke pengadilan", kata pernyataan tersebut.
Dewan Keamanan mendirikan MINUSMA pada April untuk mendukung pemulihan negara Afrika Barat itu dari kudeta dan pendudukan di wilayah utaranya oleh gerilyawan fanatik, peralihannya kembali ke stabilan dan pemerintahan yang demokratis, dan peningkatan hak asasi manusia serta penyaluran bantuan kemanusiaan. (ant/bm 10)
"Anggota Dewan Keamanan mengutuk dengan sekuat mungkin serangan oleh penyerang tak dikenal yang bersenjata terhadap Misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi PBB di Mali (MINUSMA) di Tessalit, Malit, pada 23 Oktober 2013," demikian isi pernyataan pers di Markas PBB, New York.
Sejumlah prajurit pemelihara perdamaian Chad kehilangan nyawa mereka, sementara yang lain menderita luka parah dan warga desa sipil tewas, kata PBB.
Anggota Dewan menyampiakan belasungkawa mereka kepada keluarga prajurit pemelihara perdamaian yang tewas dalam berbagai serangan, serta kepada Pemerintah Mali, CHAD dan kepada MINUSMA, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.
Dewan dengan 15-anggota kembali menyampaikan dukungan penuh mereka buat MINUSMA dan menekankan "mereka yang bertanggung-jawab mesti dimintai pertanggung-jawabab. Mereka menyeru Pemerintah Mali agar secepatnya menyelidiki serangan dan menyeret para pelaku ke pengadilan", kata pernyataan tersebut.
Dewan Keamanan mendirikan MINUSMA pada April untuk mendukung pemulihan negara Afrika Barat itu dari kudeta dan pendudukan di wilayah utaranya oleh gerilyawan fanatik, peralihannya kembali ke stabilan dan pemerintahan yang demokratis, dan peningkatan hak asasi manusia serta penyaluran bantuan kemanusiaan. (ant/bm 10)