Oslo - Para ilmuwan berkumpul Senin untuk menyiapkan peringatan terkeras bahwa pemanasan global serta perubahan iklim adalah akibat ulah manusia dan akan menyebabkan lebih banyak gelombang panas, kekeringan, serta banjir juga pemerintah dunia tidak segera mengambil tindakan.
Para pejabat dari 195 negara dan ilmuwan bertemu di Stocholm pada 23-26 September untuk menyunting laporan setebal 31 halaman juga akan menjelaskan kenapa laju pemanasan global menurun di tengah meningkatnya emisi dari efek gas rumah kaca.
International Panel on Climate Change (IPCC) akan menyerahkan laporan final tersebut sebagai panduan bagi pemerintahan di seluruh dunia.
Draft sementara IPCC itu menyatakan bahwa aktivitas manusia, terutama dalam pembakaran bahan bakar fosil, "sangat mungkin"--setidaknya dengan probabilitas 95 persen--menjadi penyebab utama pemanasan global sejak 1950an.
Sebelumnya, probabilitas variabel aktivitas manusia sebagai penyebab utama pemanasan global adalah 90 persen pada 2007, dan 66 persen pada 2001.
"Terdapat kepercayaan tinggi dari kalangan ilmuwan bahwa aktivitas manusia telah menyebabkan meningkatnya suhu air lautan, mencairnya salju dan es, meningkatnya permukaan air laut, perubahan iklim yang ekstrim," tulis draft sementara tersebut.
Dampat pemanasan global diperkirakan akan terus memburuk jika pemerintah tidak segera mengurangi emisi gas rumah kaca. Laporan yang ditulis oleh 259 ilmuwan dari 39 negara itu adalah yang pertama dari empat laporan mengenai pemanasan global yang akan dipublikasikan oleh IPCC pada tahun depan.
Perubahan probabilitas dari 90 menjadi 95 persen akan menjadi peringatan yang sangat keras bagi pemerintah dan masyarakat, kata Alden Meyer dari Union of Concerned Scientist.
Laporan tersebut menulis, temperatur dunia berpotensi naik sebesar 4,8 derajat celcius pada abad ini, namun dapat ditahan menjadi 0,3C dengan pengurangan emisi gas rumah kaca. Negara-negara PBB berjanji akan membatasi kenaikan suhu sampai pada 2 derajat celcius.
Laporan itu juga menulis bahwa permukaan air laut, yang naik 19 cm di abad ke-20, berpotensi naik 26 sampai 81 cm pada akhir abad ini. Peringatan tersebut merupakan ancaman besar bagi pemukiman yang depat dengan pantai. (ant/bm 10)
Para pejabat dari 195 negara dan ilmuwan bertemu di Stocholm pada 23-26 September untuk menyunting laporan setebal 31 halaman juga akan menjelaskan kenapa laju pemanasan global menurun di tengah meningkatnya emisi dari efek gas rumah kaca.
International Panel on Climate Change (IPCC) akan menyerahkan laporan final tersebut sebagai panduan bagi pemerintahan di seluruh dunia.
Draft sementara IPCC itu menyatakan bahwa aktivitas manusia, terutama dalam pembakaran bahan bakar fosil, "sangat mungkin"--setidaknya dengan probabilitas 95 persen--menjadi penyebab utama pemanasan global sejak 1950an.
Sebelumnya, probabilitas variabel aktivitas manusia sebagai penyebab utama pemanasan global adalah 90 persen pada 2007, dan 66 persen pada 2001.
"Terdapat kepercayaan tinggi dari kalangan ilmuwan bahwa aktivitas manusia telah menyebabkan meningkatnya suhu air lautan, mencairnya salju dan es, meningkatnya permukaan air laut, perubahan iklim yang ekstrim," tulis draft sementara tersebut.
Dampat pemanasan global diperkirakan akan terus memburuk jika pemerintah tidak segera mengurangi emisi gas rumah kaca. Laporan yang ditulis oleh 259 ilmuwan dari 39 negara itu adalah yang pertama dari empat laporan mengenai pemanasan global yang akan dipublikasikan oleh IPCC pada tahun depan.
Perubahan probabilitas dari 90 menjadi 95 persen akan menjadi peringatan yang sangat keras bagi pemerintah dan masyarakat, kata Alden Meyer dari Union of Concerned Scientist.
Laporan tersebut menulis, temperatur dunia berpotensi naik sebesar 4,8 derajat celcius pada abad ini, namun dapat ditahan menjadi 0,3C dengan pengurangan emisi gas rumah kaca. Negara-negara PBB berjanji akan membatasi kenaikan suhu sampai pada 2 derajat celcius.
Laporan itu juga menulis bahwa permukaan air laut, yang naik 19 cm di abad ke-20, berpotensi naik 26 sampai 81 cm pada akhir abad ini. Peringatan tersebut merupakan ancaman besar bagi pemukiman yang depat dengan pantai. (ant/bm 10)