Jakarta:Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo mengatakan pihaknya sedang melakukan evaluasi terkait akan diperpanjangnya jam operasional di sejumlah bandara di Indonesia Timur. Penambahan jam operasional dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.
"Jam sibuk Bandara Soetta ini kan dari jam 5 pagi sampai jam 9 malam. Di antara rentang waktu itu jarang ada penerbangan karena jam operasional di sejumlah bandara di Indonesia timur dibatasi. Makanya untuk mengurangi jadwal penerbangan di Soetta kami akan perpanjang jam operasional bandara di sana," kata Djoko di kantornya, Kamis, 5 Agustus 2013.
Djoko menyatakan akan mempercepat evaluasi terhadap sejumlah bandara di Indonesia timur itu. "Tapi tak ada target kapan selesainya," ujar dia.
Namun, Djoko menuturkan evaluasi terhadap jam operasional harus dikaji secara menyeluruh. Karena kalau hendak memperpanjang mesti memperhatikan kesiapan moda transportasi pendukung lain serta aspek lainnya. "Jangan sampai kami tambah operasinya tapi angkutan umumnya tidak ada. Makanya harus ada koordinasi dengan pemerintah daerah setempat."
Ia menjelaskan akan mengevaluasi sejumlah bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I dan II. Ada 25 bandara yang akan dievaluasi.
Selain itu, ia mengatakan juga akan melakukan evaluasi untuk bandara yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Bandara. Misalnya Bandara Tarakan, Palu, dan Gorontalo. (Sumber: Tempo.co)
"Jam sibuk Bandara Soetta ini kan dari jam 5 pagi sampai jam 9 malam. Di antara rentang waktu itu jarang ada penerbangan karena jam operasional di sejumlah bandara di Indonesia timur dibatasi. Makanya untuk mengurangi jadwal penerbangan di Soetta kami akan perpanjang jam operasional bandara di sana," kata Djoko di kantornya, Kamis, 5 Agustus 2013.
Djoko menyatakan akan mempercepat evaluasi terhadap sejumlah bandara di Indonesia timur itu. "Tapi tak ada target kapan selesainya," ujar dia.
Namun, Djoko menuturkan evaluasi terhadap jam operasional harus dikaji secara menyeluruh. Karena kalau hendak memperpanjang mesti memperhatikan kesiapan moda transportasi pendukung lain serta aspek lainnya. "Jangan sampai kami tambah operasinya tapi angkutan umumnya tidak ada. Makanya harus ada koordinasi dengan pemerintah daerah setempat."
Ia menjelaskan akan mengevaluasi sejumlah bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I dan II. Ada 25 bandara yang akan dievaluasi.
Selain itu, ia mengatakan juga akan melakukan evaluasi untuk bandara yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Bandara. Misalnya Bandara Tarakan, Palu, dan Gorontalo. (Sumber: Tempo.co)