Jakarta - Partai Nasional Demokrat menjajaki koalisi dengan sejumlah partai untuk menciptakan pemerintahan yang efektif usai pemilihan umum 2014 mendatang. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan guna mencapai hal tersebut, partai itu menargetkan untuk menduduki posisi tiga besar sebelum berbicara mengenai hal konkret dengan partai lain.
"Nanti saya akan ketemu Ibu, kapasitasnya Ketum dengan Ketum," katanya saat ditemui di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jakarta, Ahad, 15 September 2013 malam.
Surya membantah jika penjajakan dilakukan karena suara PDI Perjuangan di berbagai survei sedang bagus. Yakni elektabilitas kader PDI Perjuangan, Joko Widodo menempati posisi tertinggi di berbagai survei sebagai calon presiden. Dia mengatakan, persahabatan dengan partai berlogo banteng moncong putih terentang panjang sejak zaman Orde Baru ketika masih bernama PDI. "Sejak saya masih di Golkar."
Sebelumnya, pekan lalu Surya sudah bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Menurut Surya, pertemuan dengan Aburizal dan Megawati dalam kapasitas dia sebagai ketua umum partai baru. Namun, dia menegaskan, pertemuan ini belum menjurus ke pembicaraan konkret atau tawar-menawar dalam koalisi. "Sampai saat ini belum terpikir ke arah sana," ujar bos Media Grup ini.
Surya mengatakan, saat ini NasDem belum melakukan tawar menawar posisi calon presiden atau wakil presiden. Menurut dia, NasDem harus memperoleh hasil signifikan jika ingin berbicara mengenai koalisi. Menurut dia, koalisi antara peraih minimal tiga besar akan menciptakan pemerintahan yang efektif.
Surya menuturkan, pemerintahan yang efektif akan mempercepat proses pembangunan. Dia mengkritik pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang lemah di semua aspek. Meskipun menjadi anggota G-20, namun dia menilai stabilitas ekonomi Indonesia belum kuat. "Apa-apa masih impor," kata dia. (Sumber: Tempo.co)
"Nanti saya akan ketemu Ibu, kapasitasnya Ketum dengan Ketum," katanya saat ditemui di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jakarta, Ahad, 15 September 2013 malam.
Surya membantah jika penjajakan dilakukan karena suara PDI Perjuangan di berbagai survei sedang bagus. Yakni elektabilitas kader PDI Perjuangan, Joko Widodo menempati posisi tertinggi di berbagai survei sebagai calon presiden. Dia mengatakan, persahabatan dengan partai berlogo banteng moncong putih terentang panjang sejak zaman Orde Baru ketika masih bernama PDI. "Sejak saya masih di Golkar."
Sebelumnya, pekan lalu Surya sudah bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Menurut Surya, pertemuan dengan Aburizal dan Megawati dalam kapasitas dia sebagai ketua umum partai baru. Namun, dia menegaskan, pertemuan ini belum menjurus ke pembicaraan konkret atau tawar-menawar dalam koalisi. "Sampai saat ini belum terpikir ke arah sana," ujar bos Media Grup ini.
Surya mengatakan, saat ini NasDem belum melakukan tawar menawar posisi calon presiden atau wakil presiden. Menurut dia, NasDem harus memperoleh hasil signifikan jika ingin berbicara mengenai koalisi. Menurut dia, koalisi antara peraih minimal tiga besar akan menciptakan pemerintahan yang efektif.
Surya menuturkan, pemerintahan yang efektif akan mempercepat proses pembangunan. Dia mengkritik pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang lemah di semua aspek. Meskipun menjadi anggota G-20, namun dia menilai stabilitas ekonomi Indonesia belum kuat. "Apa-apa masih impor," kata dia. (Sumber: Tempo.co)