MINUM obat penghilang rasa sakit ketika merasa sakit kepala tentunya hal yang wajar dilakukan. Namun sebuah penelitian mengungkap bahwa minum obat penghilang rasa sakit ternyata justru membuat sakit kepala semakin sering muncul dan lebih parah.
Profesor Gillian Leng dari National Institute for Health and Care Excellence (ice) menjelaskan bahwa orang yang minum terlalu banyak obat penghilang rasa sakit untuk meredakan sakit kepala justru bisa menyebabkan rasa sakit bertambah parah.
"Semua orang harus memahami bahwa obat untuk menghilangkan sakit kepala berbeda-beda, harus ada diagnosis yang jelas. Banyak orang yang tak mengetahui bahwa beberapa obat penghilang rasa sakit justru bisa membuat sakit kepala dan migrain semakin parah," ungkap Leng, seperti dilansir oleh Daily Mail (28/08).
Penelitian ini juga mengungkap bahwa penggunaan obat seperti codeine, paracetamol, ibuprofen, dan aspirin bisa jadi merupakan alasan utama seseorang mengalami sakit kepala yang semakin sering dan semakin parah. Hal ini bukan karena pasien mengalami overdosis, namun karena mereka menggunakannya dalam jangka waktu yang terlalu lama, sehingga mereka membutuhkan obat penghilang rasa sakit dengan dosis yang lebih kuat.
Ketika efek obat telah habis, sakit kepala kembali lagi dan seolah 'meminta' untuk diobati dengan dosis yang lebih tinggi.Untuk mengurangi kecenderungan semacam ini pada banyak orang, Nice mengeluarkan panduan untuk membantu dokter merawat pasien yang mengalami sakit kepala. Mereka berharap agar diagnosis tersebut membantu pasien mendapatkan perawatan yang tepat. (Sumber: Merdeka.com)
Profesor Gillian Leng dari National Institute for Health and Care Excellence (ice) menjelaskan bahwa orang yang minum terlalu banyak obat penghilang rasa sakit untuk meredakan sakit kepala justru bisa menyebabkan rasa sakit bertambah parah.
"Semua orang harus memahami bahwa obat untuk menghilangkan sakit kepala berbeda-beda, harus ada diagnosis yang jelas. Banyak orang yang tak mengetahui bahwa beberapa obat penghilang rasa sakit justru bisa membuat sakit kepala dan migrain semakin parah," ungkap Leng, seperti dilansir oleh Daily Mail (28/08).
Penelitian ini juga mengungkap bahwa penggunaan obat seperti codeine, paracetamol, ibuprofen, dan aspirin bisa jadi merupakan alasan utama seseorang mengalami sakit kepala yang semakin sering dan semakin parah. Hal ini bukan karena pasien mengalami overdosis, namun karena mereka menggunakannya dalam jangka waktu yang terlalu lama, sehingga mereka membutuhkan obat penghilang rasa sakit dengan dosis yang lebih kuat.
Ketika efek obat telah habis, sakit kepala kembali lagi dan seolah 'meminta' untuk diobati dengan dosis yang lebih tinggi.Untuk mengurangi kecenderungan semacam ini pada banyak orang, Nice mengeluarkan panduan untuk membantu dokter merawat pasien yang mengalami sakit kepala. Mereka berharap agar diagnosis tersebut membantu pasien mendapatkan perawatan yang tepat. (Sumber: Merdeka.com)