KAIRO — Setelah lolos dari serangan bom, Kamis (5/9/2013), Menteri Dalam Negeri Mesir Mohammad Ibrahim mengatakan, upaya pembunuhan dirinya menandai awal dari gelombang baru terorisme.
"Apa yang terjadi hari ini bukanlah yang terakhir, tetapi baru permulaan," kata Ibrahim.
Ibrahim sebelumnya sempat mengatakan, dia mendapatkan informasi bahwa dirinya menjadi target pembunuhan, dan "elemen asing" terlibat dalam upaya pembunuhan ini.
Akibat kabar ini, lanjut Ibrahim, Jenderal Abdel Fatah al-Sisi memberikan sebuah mobil lapis baja untuk dirinya.
Ibrahim menambahkan, serangan itu menghancurkan empat kendaraan pengawalnya.
"Satu petugas polisi dalam kondisi kritis. Seorang polisi dan seorang anak kecil kehilangan kakinya," tambah Ibrahim.
Sementara itu, Pemerintah Mesir mengatakan akan memerangi terorisme dengan tangan besi usai serangan bom terhadap Mohammad Ibrahim.
"Kabinet menegaskan perbuatan kriminal ini tidak akan menghalangi pemerintah memerangi terorisme dengan kekuatan dan tekad," demikian pernyataan kabinet Mesir.
"Pemerintah Mesir akan menggunakan tangan besi kepada siapa pun yang mengancam keamanan nasional," tambah Pemerintah Mesir.
Serangan bom yang mengincar Mendagri Mesir terjadi di kawasan Nasr City, Kairo, yang merupakan kawasan basis pendukung Ikhwanul Muslimin dan Muhammad Mursi. (Sumber: Reuter)
"Apa yang terjadi hari ini bukanlah yang terakhir, tetapi baru permulaan," kata Ibrahim.
Ibrahim sebelumnya sempat mengatakan, dia mendapatkan informasi bahwa dirinya menjadi target pembunuhan, dan "elemen asing" terlibat dalam upaya pembunuhan ini.
Akibat kabar ini, lanjut Ibrahim, Jenderal Abdel Fatah al-Sisi memberikan sebuah mobil lapis baja untuk dirinya.
Ibrahim menambahkan, serangan itu menghancurkan empat kendaraan pengawalnya.
"Satu petugas polisi dalam kondisi kritis. Seorang polisi dan seorang anak kecil kehilangan kakinya," tambah Ibrahim.
Sementara itu, Pemerintah Mesir mengatakan akan memerangi terorisme dengan tangan besi usai serangan bom terhadap Mohammad Ibrahim.
"Kabinet menegaskan perbuatan kriminal ini tidak akan menghalangi pemerintah memerangi terorisme dengan kekuatan dan tekad," demikian pernyataan kabinet Mesir.
"Pemerintah Mesir akan menggunakan tangan besi kepada siapa pun yang mengancam keamanan nasional," tambah Pemerintah Mesir.
Serangan bom yang mengincar Mendagri Mesir terjadi di kawasan Nasr City, Kairo, yang merupakan kawasan basis pendukung Ikhwanul Muslimin dan Muhammad Mursi. (Sumber: Reuter)