Jakarta - Setelah ditetapkan sebagai salah satu peserta Konvensi Capres Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo langsung bergerilya menyapa masyarakat. Meski menyadari popularitasnya masih rendah, ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah berani menantang Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau aku takut ngapain aku susah-susah, perkara Jokowi populer tidak ada salahnya," ujar Pramono dalam jumpa pers di Restoran Pulau Dua, Senayan, kemarin.
Sehari sebelumnya dalam acara sepeda santai di Desa Pasir Rukem, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang, Jawa Barat, Pramono juga menegaskan tak gentar melawan Jokowi yang kemungkinan bakal dimajukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Kalau kita berperang enggak yakin, jangan perang nanti kalah. Kalau ga ada harapan semua selesai, kalau ga ada harapan di rumah aja," ujar anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu.
Tidak hanya berani melawan Jokowi, mantan Kepala Staf TNI AD itu juga menyinggung kegiatan blusukan yang kerap dilakukan Jokowi. Menurut Pramono, dia lebih dulu blusukan ketimbang Gubernur DKI Jakarta itu.
"Kalau Pak Jokowi, maaf, mungkin baru blusukan, tapi itu bagus," kata Pramono.
Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan, sudah blusukan sejak berpangkat letnan. "Kalau tentara blusukan ga cari massa tapi matok kompas, dan blusukan benar, kotor semua," kata purnawirawan jenderal itu sambil tertawa.
Soal Konvensi, Pramono Edhie juga tidak ambil pusing terhadap sejumlah pendapat yang menyebut dia adalah jago Cikeas dalam penjaringan pencarian capres tersebut. Pramono tidak memungkiri bahwa dia adalah adik Ibu Negara Ani Yudhoyono alias ipar SBY, Ketua Umum Partai Demokrat.
"Sejak Pangkostrad, Danjen Kopassus, memang saya saudaranya SBY, saya tidak pungkiri," kata Pramono yang kebetulan juga tinggal satu desa dengan SBY, Cikeas.
Soal anggapan miring sejumlah pihak bahwa sebagai kerabat SBY dia pasti memenangi Konvensi, Pramono hanya berpikir positif.
"Ya ambil positifnya aja kalau begitu, alhamdulillah. Tapi dibilang ada kepura-puraan (dalam Konvensi) kepura-puraan pasti akan terbongkar," katanya.
Ketua Harian DPP Partai Demokrat, Syarief Hasan, membantah Pramono adalah titipan keluarga SBY alias Cikeas. Dia menjamin Konvensi akan berjalan adil bagi semua peserta.
"Tidak ada, tidak ada direkomendasikan, tidak ada yang dititipkan," Syarief di Gedung DPR, kemarin.
Menurut Syarief, semua calon peserta konvensi diberikan peluang yang sama untuk menjadi pemenang. "Partai Demokrat memberikan kesempatan kepada semua calon. Dipersilakan peserta Konvensi berkomunikasi dengan rakyat," ujarnya. (Sumber: Merdeka.com)
"Kalau aku takut ngapain aku susah-susah, perkara Jokowi populer tidak ada salahnya," ujar Pramono dalam jumpa pers di Restoran Pulau Dua, Senayan, kemarin.
Sehari sebelumnya dalam acara sepeda santai di Desa Pasir Rukem, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang, Jawa Barat, Pramono juga menegaskan tak gentar melawan Jokowi yang kemungkinan bakal dimajukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Kalau kita berperang enggak yakin, jangan perang nanti kalah. Kalau ga ada harapan semua selesai, kalau ga ada harapan di rumah aja," ujar anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu.
Tidak hanya berani melawan Jokowi, mantan Kepala Staf TNI AD itu juga menyinggung kegiatan blusukan yang kerap dilakukan Jokowi. Menurut Pramono, dia lebih dulu blusukan ketimbang Gubernur DKI Jakarta itu.
"Kalau Pak Jokowi, maaf, mungkin baru blusukan, tapi itu bagus," kata Pramono.
Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan, sudah blusukan sejak berpangkat letnan. "Kalau tentara blusukan ga cari massa tapi matok kompas, dan blusukan benar, kotor semua," kata purnawirawan jenderal itu sambil tertawa.
Soal Konvensi, Pramono Edhie juga tidak ambil pusing terhadap sejumlah pendapat yang menyebut dia adalah jago Cikeas dalam penjaringan pencarian capres tersebut. Pramono tidak memungkiri bahwa dia adalah adik Ibu Negara Ani Yudhoyono alias ipar SBY, Ketua Umum Partai Demokrat.
"Sejak Pangkostrad, Danjen Kopassus, memang saya saudaranya SBY, saya tidak pungkiri," kata Pramono yang kebetulan juga tinggal satu desa dengan SBY, Cikeas.
Soal anggapan miring sejumlah pihak bahwa sebagai kerabat SBY dia pasti memenangi Konvensi, Pramono hanya berpikir positif.
"Ya ambil positifnya aja kalau begitu, alhamdulillah. Tapi dibilang ada kepura-puraan (dalam Konvensi) kepura-puraan pasti akan terbongkar," katanya.
Ketua Harian DPP Partai Demokrat, Syarief Hasan, membantah Pramono adalah titipan keluarga SBY alias Cikeas. Dia menjamin Konvensi akan berjalan adil bagi semua peserta.
"Tidak ada, tidak ada direkomendasikan, tidak ada yang dititipkan," Syarief di Gedung DPR, kemarin.
Menurut Syarief, semua calon peserta konvensi diberikan peluang yang sama untuk menjadi pemenang. "Partai Demokrat memberikan kesempatan kepada semua calon. Dipersilakan peserta Konvensi berkomunikasi dengan rakyat," ujarnya. (Sumber: Merdeka.com)