Jakarta - Sikap politik Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto , berubah memasuki Pemilu 2014. Dia mengaku tidak memasukkan nama-nama keluarga dan kerabatnya untuk menjadi bagian dari Partai Hanura.
"Keluarga saya, baik istri maupun anak-anak, tidak ada yang menjadi pengurus partai dan tidak ada yang maju sebagai calon legislatif," kata Wiranto kepada wartawan di restoran Merah Delima, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (31/7).
Wiranto mengaku, sebelum zaman reformasi, dia dan keluarga memang sama-sama berada di satu pemerintahan dan partai yang sama, yakni Golkar.
Saat itu anak sulung Wiranto , Amalia Sianti menjadi anggota MPR di zaman Orde Baru.
"Tapi itu dulu, situasinya berbeda dengan sekarang ketika alam demokrasi sudah berkembang dengan baik di Indonesia," lanjut Wiranto .
Menurut dia, kondisi perpolitikan di Indonesia telah berubah. Oleh karena itu dirinya tidak mau lagi mengulang sistem politik seperti zaman Orde Baru.
"Ketika demokrasi pada arah yang benar sesuai pada arah yang benar, jangan diganggu dengan politik dinasti dan nepotisme politik," tutupnya. (sumber: Merdeka.com)
"Keluarga saya, baik istri maupun anak-anak, tidak ada yang menjadi pengurus partai dan tidak ada yang maju sebagai calon legislatif," kata Wiranto kepada wartawan di restoran Merah Delima, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (31/7).
Wiranto mengaku, sebelum zaman reformasi, dia dan keluarga memang sama-sama berada di satu pemerintahan dan partai yang sama, yakni Golkar.
Saat itu anak sulung Wiranto , Amalia Sianti menjadi anggota MPR di zaman Orde Baru.
"Tapi itu dulu, situasinya berbeda dengan sekarang ketika alam demokrasi sudah berkembang dengan baik di Indonesia," lanjut Wiranto .
Menurut dia, kondisi perpolitikan di Indonesia telah berubah. Oleh karena itu dirinya tidak mau lagi mengulang sistem politik seperti zaman Orde Baru.
"Ketika demokrasi pada arah yang benar sesuai pada arah yang benar, jangan diganggu dengan politik dinasti dan nepotisme politik," tutupnya. (sumber: Merdeka.com)
