Jakarta - Peneliti Lembaga Penelitian Wawan Ichwanuddin menyatakan Joko Widodo punya elektabilitas yang paling tinggi dan diminati pemilih dari lintas partai. Menurut hasil survei tersebut, pemilih Jokowi rata ada di setiap partai politik.
"Pemilih Jokowi ada di setiap partai," kata Wawan saat dihubungi Tempo, Minggu 30 Juni 2013. Dia menyebutkan, sekitar 40 persen pemilih dari Jokowi berasal dari pemilih partai lain. "Sekitar 40 persen pemilih partai non-PDIP memilih Jokowi sebagai sosok capres," ujar dia.
Dalam survei, sosok Jokowi disandingkan dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Jokowi unggul sebesar 38,6 persen. Disusul Prabowo Subianto 24,5 persen, dan Aburizal Bakrie 14,6 persen. Dari besaran tersebut, Ichwanudin menyebutkan, sekitar 60 persen berasal dari pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan sisanya dari lintas partai.
Pemilih lintas partai, kata Wawan, berasal dari partai nasional dan juga partai Islam. "Pemilih Demokrat lebih memilih Jokowi," ujar dia. Bahkan, partai Islam seperti Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Kebangkitan Bangsa lebih cenderung pada Jokowi daripada calon lainnya. "Pemilih Jokowi rata di setiap partai," ujar dia.
Calon lainnya, Prabowo Subianto, dipilih oleh sebagian besar pemilih dari Partai Gerindra sendiri. "Sekitar 70 persen mendukung Prabowo," ujar dia. 30 persen sisa pemilih Prabowo berasal dari lintas partai yang masih kalah dengan Jokowi. "Unggul di PPP dan Hanura," ujar dia. (Sumbr: TEMPO.CO)
"Pemilih Jokowi ada di setiap partai," kata Wawan saat dihubungi Tempo, Minggu 30 Juni 2013. Dia menyebutkan, sekitar 40 persen pemilih dari Jokowi berasal dari pemilih partai lain. "Sekitar 40 persen pemilih partai non-PDIP memilih Jokowi sebagai sosok capres," ujar dia.
Dalam survei, sosok Jokowi disandingkan dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Jokowi unggul sebesar 38,6 persen. Disusul Prabowo Subianto 24,5 persen, dan Aburizal Bakrie 14,6 persen. Dari besaran tersebut, Ichwanudin menyebutkan, sekitar 60 persen berasal dari pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan sisanya dari lintas partai.
Pemilih lintas partai, kata Wawan, berasal dari partai nasional dan juga partai Islam. "Pemilih Demokrat lebih memilih Jokowi," ujar dia. Bahkan, partai Islam seperti Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Kebangkitan Bangsa lebih cenderung pada Jokowi daripada calon lainnya. "Pemilih Jokowi rata di setiap partai," ujar dia.
Calon lainnya, Prabowo Subianto, dipilih oleh sebagian besar pemilih dari Partai Gerindra sendiri. "Sekitar 70 persen mendukung Prabowo," ujar dia. 30 persen sisa pemilih Prabowo berasal dari lintas partai yang masih kalah dengan Jokowi. "Unggul di PPP dan Hanura," ujar dia. (Sumbr: TEMPO.CO)
