Semarang, - Menjelang pukul 00.00 WIB dini hari tadi, gedung Direktorat Sabhara Polda Jateng didatangi 50 orang pengendara motor. Mereka adalah anggota brigadir mobil (Brimob) Srondol yang datang mencari seseorang.
"Datang naik motor dengan pakaian preman, mencari seseorang tapi tidak jelas siapa yang dicari," kata salah satu anggota Sabhara di gedung Direktorat Sabhara Polda Jateng, RM. Hadi Subeno, Mijen, Semarang, Kamis (25/7/2013).
Rombongan anggota Brimob tersebut sempat melakukan nego dengan tujuh anggota Sabhara yang sedang melakukan piket. Namun tidak berapa lama keributan terjadi, beberapa diantaranya membawa senjata tajam berupa pedang samurai dan pentungan.
"Sempat nego agak lama, tapi karena ada provokator, terjadi gesekan," ujar anggota Sabhara lainnya.
Awal keributan berada di luar gedung, namun merembet hingga akhirnya masuk ke dalam lobi. Mendengar keributan tersebut, satu kompi anggota Sabhara yang berada di gedung turun dan membantu rekan-rekannya yang terpojok.
"Dengar ada ribut-ribut, satu kompi yang siaga di sini turun. Mereka (Brimob) dipukul mundur," pungkasnya. (Sumber: Detik.com)
"Datang naik motor dengan pakaian preman, mencari seseorang tapi tidak jelas siapa yang dicari," kata salah satu anggota Sabhara di gedung Direktorat Sabhara Polda Jateng, RM. Hadi Subeno, Mijen, Semarang, Kamis (25/7/2013).
Rombongan anggota Brimob tersebut sempat melakukan nego dengan tujuh anggota Sabhara yang sedang melakukan piket. Namun tidak berapa lama keributan terjadi, beberapa diantaranya membawa senjata tajam berupa pedang samurai dan pentungan.
"Sempat nego agak lama, tapi karena ada provokator, terjadi gesekan," ujar anggota Sabhara lainnya.
Awal keributan berada di luar gedung, namun merembet hingga akhirnya masuk ke dalam lobi. Mendengar keributan tersebut, satu kompi anggota Sabhara yang berada di gedung turun dan membantu rekan-rekannya yang terpojok.
"Dengar ada ribut-ribut, satu kompi yang siaga di sini turun. Mereka (Brimob) dipukul mundur," pungkasnya. (Sumber: Detik.com)