Jakarta - Kapolri Jenderal Timor Pradopo sebentar lagi memasuki masa pensiun. Imparsial meminta Presiden SBY obyektif, memprioritaskan jenderal bintang 3 yang tidak dikarbit dalam waktu singkat.
"Bintang tiga harus diprioritaskan, jangan 'katrol' mereka yang belum cukup pengalaman. Presiden dan parlemen harus obyektif, hindari subyektifitas hanya karena kedekatan semata," kata Direktur Program Imparsial Al Araf dalam jumpa pers soal pergantian Kapolri di kantornya, Jl Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (19/6/2013).
Al Araf mengatakan, pengalaman lalu menujukkan pergantian Kapolri kental dengan nuansa politis, padahal pergantian Kapolri ini bukan untuk sekedar pergantian pemimpin namun untuk memperbaiki kinerja hukum dan HAM.
"Kami anggap penting untuk memperhatikan sistem regenerasi. Kalau Presiden mengabaikan angkatan dan kepangkatan khawatirnya nanti ada kegaduhan di internal polri dan dampaknya bisa dirasakan publik," katanya.
Al Araf mengatakan, Kompolnas telah menggeluarkan 9 nama yang menjadi calon kapolri. Sembilan nama tersebut adalah:
1. Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Komjen Pol. Sutarman
2. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol. Anang Iskandar
3. Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol) Komjen Pol. Budi Gunawan
4. Kapolda Metro Jaya DKI Jakarta Irjen Pol. Putut Eko Bayuseno
5. ASOPS Kapolri Irjen Badrodin Haiti
6. Kepala Divisi Teknologi Informasi Mabes Polri Irjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya
7. Kapolda Sumatra Selatan Irjen Pol Saud Usman Nasution
8. Wakabareskrim Polri Irjen Pol Anas Yusuf
9. Kapolda Bali Irjen Pol Arief Wachyunadi.
"Dari nama-nama itu kita akan mengkaji track record-nya nanti dua sampai tiga minggu ke depan baru kita laporkan hasilnya," katanya. (Sumber: Detik.com)
"Bintang tiga harus diprioritaskan, jangan 'katrol' mereka yang belum cukup pengalaman. Presiden dan parlemen harus obyektif, hindari subyektifitas hanya karena kedekatan semata," kata Direktur Program Imparsial Al Araf dalam jumpa pers soal pergantian Kapolri di kantornya, Jl Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (19/6/2013).
Al Araf mengatakan, pengalaman lalu menujukkan pergantian Kapolri kental dengan nuansa politis, padahal pergantian Kapolri ini bukan untuk sekedar pergantian pemimpin namun untuk memperbaiki kinerja hukum dan HAM.
"Kami anggap penting untuk memperhatikan sistem regenerasi. Kalau Presiden mengabaikan angkatan dan kepangkatan khawatirnya nanti ada kegaduhan di internal polri dan dampaknya bisa dirasakan publik," katanya.
Al Araf mengatakan, Kompolnas telah menggeluarkan 9 nama yang menjadi calon kapolri. Sembilan nama tersebut adalah:
1. Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Komjen Pol. Sutarman
2. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol. Anang Iskandar
3. Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol) Komjen Pol. Budi Gunawan
4. Kapolda Metro Jaya DKI Jakarta Irjen Pol. Putut Eko Bayuseno
5. ASOPS Kapolri Irjen Badrodin Haiti
6. Kepala Divisi Teknologi Informasi Mabes Polri Irjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya
7. Kapolda Sumatra Selatan Irjen Pol Saud Usman Nasution
8. Wakabareskrim Polri Irjen Pol Anas Yusuf
9. Kapolda Bali Irjen Pol Arief Wachyunadi.
"Dari nama-nama itu kita akan mengkaji track record-nya nanti dua sampai tiga minggu ke depan baru kita laporkan hasilnya," katanya. (Sumber: Detik.com)