JINTAN hitam merupakan rempah-rempah berasal dari Eropa Selatan, Afrika Utara, dan Asia Selatan.
Butiran bijinya yang berwarna hitam ini telah dikenal ribuan tahun dan digunakan secara luas oleh masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit.
"Pada umumnya, setelah mengonsumsi jintan hitam, tubuh akan mengeluarkan keringat. Hal tersebut merupakan reaksi normal, karena toksin juga keluar melalui kelenjar keringat," jelas Dr. Mochtar Wijayakusuma dari The Hembing Center.
Dengan kandungan nutrisi, minyak esensial dan asam lemak di dalamnya, komposisi utama jintan hitam terdiri dari protein, karbohidrat serta lemak.
Saat ini untuk konsumsi mudahnya, jintan hitam dikemas dalam bentuk kapsul, bubuk maupun cairan, yang kerap digunakan sebagai suplemen harian untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari serangan virus, kuman dan bakteri..
Jinten hitam juga berkhasiat mencegah risiko terjangkitnya sel kanker. Berdasarkan penelitian, jintan hitam juga dikenal dengan BRM (biological response modifier) yang menunjukkan bahwa ekstrak bijinya bersifat toksin terhadap sel kanker.
Rempah-rempah ini turut berperan meningkatkan fungsi otak. Dengan kandungan asam linoleat (omega 6) dan asam linolenat (omega 3), jintan hitam merupakan nutrisi bagi sel otak dan relativitas sel otak agar tidak cepat pikun.
"Plus, membantu mengatasi gangguan tidur dan stres, serta berfungsi sebagai antihistamin dan anti alergi," jelas Dr. Mochtar, putra dari almarhum maestro herbal Indonesia, Prof. H. M. Hembing Wijayakusuma. (ins)
(Bazaar Indonesia edisi Agustus 2012)
Butiran bijinya yang berwarna hitam ini telah dikenal ribuan tahun dan digunakan secara luas oleh masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit.
"Pada umumnya, setelah mengonsumsi jintan hitam, tubuh akan mengeluarkan keringat. Hal tersebut merupakan reaksi normal, karena toksin juga keluar melalui kelenjar keringat," jelas Dr. Mochtar Wijayakusuma dari The Hembing Center.
Dengan kandungan nutrisi, minyak esensial dan asam lemak di dalamnya, komposisi utama jintan hitam terdiri dari protein, karbohidrat serta lemak.
Saat ini untuk konsumsi mudahnya, jintan hitam dikemas dalam bentuk kapsul, bubuk maupun cairan, yang kerap digunakan sebagai suplemen harian untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari serangan virus, kuman dan bakteri..
Jinten hitam juga berkhasiat mencegah risiko terjangkitnya sel kanker. Berdasarkan penelitian, jintan hitam juga dikenal dengan BRM (biological response modifier) yang menunjukkan bahwa ekstrak bijinya bersifat toksin terhadap sel kanker.
Rempah-rempah ini turut berperan meningkatkan fungsi otak. Dengan kandungan asam linoleat (omega 6) dan asam linolenat (omega 3), jintan hitam merupakan nutrisi bagi sel otak dan relativitas sel otak agar tidak cepat pikun.
"Plus, membantu mengatasi gangguan tidur dan stres, serta berfungsi sebagai antihistamin dan anti alergi," jelas Dr. Mochtar, putra dari almarhum maestro herbal Indonesia, Prof. H. M. Hembing Wijayakusuma. (ins)
(Bazaar Indonesia edisi Agustus 2012)