THE National Cancer Institute (NCI) di Amerika Serikat membuktikan, makan buah dan sayur bisa mengurangi risiko terkena beberapa jenis kanker.
Makanan nabati menyediakan vitamin, mineral, dan enzim penting yang bantu tubuh membentuk imunitas melawan kanker.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun penderita kanker di dunia bertambah 6,25 juta orang.
Penyakit ini ditakuti karena tak jarang penderitanya berujung pada kematian. Kanker ternyata tidak bisa hanya dilawan melalui pengobatan medis.
Anda juga harus melawannya dengan pengaturan pola makan dan pola hidup yang sehat dan benar. Salah satu caranya adalah mengasup sayur yang memiliki kandungan nutrisi pembunuh sel kanker.
Kami membuat daftar 11 jenis makanan terbaik untuk melawan kanker tersebut. Mari kita hitung mundur.
11. Labu Kuning. Labu kuning atau waluh, mengandung karotenoid (betakaroten), karbohidrat, vitamin A, C, E, K, mineral seperti kalium, kalsium, fosfor, besi serta asam folat. Warna kuning pada labu menandakan kandungan karoten yang tinggi.
Betakaroten ini berfungsi mencegah efek radikal bebas yang bisa merusak struktur sel DNA. Betakaroten juga berfungsi sebagai antioksidan super yang mencegah perkembangan superoksida dan peroksida, biang kerok penuaan dini.
Waluh bisa mengurangi risiko kanker nasofering, pencernaan dan serviks. Bonusnya, gangguan ginjal dan kandung kemih teratasi. Waluh juga meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi demam dan mengatasi infeksi karena sifatnya yang antiradang.
10. Kedelai. Soal kedelai, Anda pasti lebih tahu kandungan proteinnya yang tinggi. Namun, kedelai punya zat aktif pelawan kanker bernama genistein. Dalam Journal of the National Cancer Institute, disebutkan bahwa genistein diduga zat aktif antikanker yang bekerja dengan melemahkan sel kanker sehingga pertumbuhan kanker melambat dan tidak berkembang.
Selain itu, zat isoflavon di dalamnya berfungsi melindungi sel dari efek buruk kelebihan hormon estrogen. Kedelai baik untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara dan prostat.
9. Bayam Merah/Hijau. Mengandung zat antioksidan tinggi dan zat gizi seperti vitamin A, C, E, K, B1, B6, serta mineral seperti kalium, kalsium, besi dan masih banyak lagi. Bayam juga mengandung fitonutrisi yang melemahkan sel kanker dan mengurangi radang (salah satu proses dasar perkembangan kanker).
Beberapa kanker yang bisa dicegah dengan bayam antara lain kanker usus besar, prostat, payudara dan pencernaan. Jika Anda memilih bayam merah, lebih baik lagi. Karena warna merahnya menandakan tingginya kandungan lycopene.
Selain itu, pigmen merahnya juga mengandung flavonoid dan antosianin yang aktif sebagai zat antikanker dan antiradang. Hanya saja, perhatikan bagi penderita asam urat, karena bayam memiliki kandungan purin yang cukup tinggi.
8. Bawang Putih. National Cancer Institute di Amerika Serikat tidak menyarankan asup suplemen untuk mencegah kanker. Namun, NCI menyebutkan bahwa bawang putih adalah jenis sayuran yang berpotensi antikanker.
Bawang putih juga mengandung zat arginine, oligosaccharides, flavonoid, dan selenium serta bersifat antiradang dan antibakteri. Baunya yang menyengat berasal dari kandungan sulfur yang tinggi, yaitu allyl sulfur yang bisa memperlambat kerusakan sel tubuh akibat perkembangan sel kanker.
7. Wortel. Warna jingga pada wortel menandakan bahwa kandungan betakaroten di dalamnya tinggi. Betakaroten ini berfungsi menangkal radikal bebas atau polusi yang bersifat karsinogen. Selain itu ada kandungan antioksidan alami lain dalam wortel bernama alfakaroten.
Pria yang mengasup alfakaroten dosis tinggi memiliki risiko terkena kanker paru-paru lebih rendah. Sebuah studi yang dimuat Journal of Agricultural and Food Chemistry juga menyebutkan, falcarinol, salah satu fitonutrisi alami dalam wortel bisa mengurangi risiko kanker hingga sepertiganya. Falcarinol membantu melindungi wortel dari jamur dan pestisida.
6. Brokoli. Nutrisi utamanya tentu saja serat. Brokoli adalah sumber makanan kaya mineral seperti thiamin, niacin, asam pantothenat, kalsium, besi, selenium, vitamin A, C, B6, folat, magnesium dan fosfor.
Namun zat aktif yang melawan kanker pada brokoli adalah isothiocyanate yang juga bisa ditemukan pada selada air, kubis, kembang kol, dan brussel sprout.
Zat tersebut berfungsi menghentikan perkembangan sel kanker. Brokoli juga mengandung zat kuat sulforaphane yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh melawan sel kanker. Namun, hati-hati dalam mengolah brokoli, jika terlalu matang, ada 90 persen zat antikanker yang hilang. Rebus/kukus brokoli sebentar saja.
5. Ubi Merah. Sama seperti labu kuning dan wortel, kandungan betakaroten pada ubi merah juga tinggi. Ubi merah juga mengandung zat saponin, flavonoid, dan polifenol yang aktif berfungsi sebagai antioksidan dan antikanker. Zat saponin bersifat antiradang dan antikarsinogenik, yaitu mencekal zat-zat dari luar tubuh yang berpotensi menjadi sel kanker di dalam tubuh.
Selain itu, kandungan vitamin C, vitamin E, betakaroten, serat, karbohidrat kompleks, dan rendah kalori juga bisa menjaga tingkat gula darah. Ubi merah sangat baik bagi manula karena vitamin B (B6 dan asam folat) di dalamnya bisa menghindarkan dari penyakit kepikunan.
4. Teh Hijau. Mengandung beberapa zat antioksidan seperti polifenol atau katekin yang bisa mencegah sel-sel kanker semakin berkembang. Menurut laporan sebuah studi yang dimuat Journal of Cellular Biochemistry, zat polifenol ini tak hanya terdapat dalam teh hijau, tapi juga tinggi dalam red wine dan minyak zaitun.
Teh hijau yang sudah dikeringkan, memiliki kandungan polifenol hingga 40 persen dari beratnya dan berfungsi mengurangi risiko kanker pencernaan, paru-paru, usus besar, liver dan pankreas.
Hasil riset yang diterbitkan British Journal of Nutrition menyebutkan, mengonsumsi 2 cangkir teh hijau setiap hari selama sebulan bisa menurunkan tingkat kerusakan DNA hingga 20 persen. Anda bisa bebas kanker dan awet muda!
3. Tomat. Tomat kaya akan lycopene, antioksidan yang mencegah radikal bebas penyebab kanker. Akan lebih baik jika diasup dalam bentuk saus tomat atau pasta tomat yang dimasak. Hebatnya, semakin panas, lycopene dalam tomat semakin terbentuk.
Tomat juga mengandung vitamin C yang tinggi. Mengasup lycopene bisa mengurangi risiko kanker payudara, prostat, pankreas dan usus besar. Untuk penyerapan lebih baik oleh tubuh, masaklah tomat dengan sedikit minyak.
2. Lobak. Lobak kaya akan asam folat, vitamin C dan antosianin. Zat-zat ini sangat efektif melawan kanker. Lobak juga baik untuk mengobati poenyakit-penyakit pencernaan dan membersihkan ginjal. Namun, zat aktif yang memberikan manfaat melawan kanker adalah allyl isothiocyanate.
Kandungan isothiocyanate dalam lobak jauh lebih terkonsentrasi/pekat ketimbang yang ada pada brokoli, yaitu 10 kali lebih kuat. Selain itu, lobak juga mengandung raphanin, zat aktif yang berkhasiat antibiotik. Komponen sulfurnya adalah methanethiol yang berkhasiat sebagai antikanker.
1. Bit Merah. Dr. Ferenczi dari Csoma Hospital di Hungaria telah menggunakan bit merah mentah untuk menyembuhkan kanker. Efeknya sama kuatnya dengan injeksi vitamin C berdosis tinggi. Sayangnya, jika terlalu banyak makan bit merah, tak hanya kanker yang bisa dimusnahkan. Liver Anda pun berisiko rusak karena efek detoksifikasinya yang kuat.
Tim peneliti di University of Wisconsin-Madison, AS., menyimpulkan, pigmen pada bit merah bisa mendongkrak level protein yang disebut enzim fase II, yaitu enzim yang membantu detoksifikasi sel yang berpotensi jadi sel kanker. Hasil penelitian ini dimuat dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry.
(Fitness Indonesia edisi Oktober 2011)
Makanan nabati menyediakan vitamin, mineral, dan enzim penting yang bantu tubuh membentuk imunitas melawan kanker.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun penderita kanker di dunia bertambah 6,25 juta orang.
Penyakit ini ditakuti karena tak jarang penderitanya berujung pada kematian. Kanker ternyata tidak bisa hanya dilawan melalui pengobatan medis.
Anda juga harus melawannya dengan pengaturan pola makan dan pola hidup yang sehat dan benar. Salah satu caranya adalah mengasup sayur yang memiliki kandungan nutrisi pembunuh sel kanker.
Kami membuat daftar 11 jenis makanan terbaik untuk melawan kanker tersebut. Mari kita hitung mundur.
11. Labu Kuning. Labu kuning atau waluh, mengandung karotenoid (betakaroten), karbohidrat, vitamin A, C, E, K, mineral seperti kalium, kalsium, fosfor, besi serta asam folat. Warna kuning pada labu menandakan kandungan karoten yang tinggi.
Betakaroten ini berfungsi mencegah efek radikal bebas yang bisa merusak struktur sel DNA. Betakaroten juga berfungsi sebagai antioksidan super yang mencegah perkembangan superoksida dan peroksida, biang kerok penuaan dini.
Waluh bisa mengurangi risiko kanker nasofering, pencernaan dan serviks. Bonusnya, gangguan ginjal dan kandung kemih teratasi. Waluh juga meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi demam dan mengatasi infeksi karena sifatnya yang antiradang.
10. Kedelai. Soal kedelai, Anda pasti lebih tahu kandungan proteinnya yang tinggi. Namun, kedelai punya zat aktif pelawan kanker bernama genistein. Dalam Journal of the National Cancer Institute, disebutkan bahwa genistein diduga zat aktif antikanker yang bekerja dengan melemahkan sel kanker sehingga pertumbuhan kanker melambat dan tidak berkembang.
Selain itu, zat isoflavon di dalamnya berfungsi melindungi sel dari efek buruk kelebihan hormon estrogen. Kedelai baik untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara dan prostat.
9. Bayam Merah/Hijau. Mengandung zat antioksidan tinggi dan zat gizi seperti vitamin A, C, E, K, B1, B6, serta mineral seperti kalium, kalsium, besi dan masih banyak lagi. Bayam juga mengandung fitonutrisi yang melemahkan sel kanker dan mengurangi radang (salah satu proses dasar perkembangan kanker).
Beberapa kanker yang bisa dicegah dengan bayam antara lain kanker usus besar, prostat, payudara dan pencernaan. Jika Anda memilih bayam merah, lebih baik lagi. Karena warna merahnya menandakan tingginya kandungan lycopene.
Selain itu, pigmen merahnya juga mengandung flavonoid dan antosianin yang aktif sebagai zat antikanker dan antiradang. Hanya saja, perhatikan bagi penderita asam urat, karena bayam memiliki kandungan purin yang cukup tinggi.
8. Bawang Putih. National Cancer Institute di Amerika Serikat tidak menyarankan asup suplemen untuk mencegah kanker. Namun, NCI menyebutkan bahwa bawang putih adalah jenis sayuran yang berpotensi antikanker.
Bawang putih juga mengandung zat arginine, oligosaccharides, flavonoid, dan selenium serta bersifat antiradang dan antibakteri. Baunya yang menyengat berasal dari kandungan sulfur yang tinggi, yaitu allyl sulfur yang bisa memperlambat kerusakan sel tubuh akibat perkembangan sel kanker.
7. Wortel. Warna jingga pada wortel menandakan bahwa kandungan betakaroten di dalamnya tinggi. Betakaroten ini berfungsi menangkal radikal bebas atau polusi yang bersifat karsinogen. Selain itu ada kandungan antioksidan alami lain dalam wortel bernama alfakaroten.
Pria yang mengasup alfakaroten dosis tinggi memiliki risiko terkena kanker paru-paru lebih rendah. Sebuah studi yang dimuat Journal of Agricultural and Food Chemistry juga menyebutkan, falcarinol, salah satu fitonutrisi alami dalam wortel bisa mengurangi risiko kanker hingga sepertiganya. Falcarinol membantu melindungi wortel dari jamur dan pestisida.
6. Brokoli. Nutrisi utamanya tentu saja serat. Brokoli adalah sumber makanan kaya mineral seperti thiamin, niacin, asam pantothenat, kalsium, besi, selenium, vitamin A, C, B6, folat, magnesium dan fosfor.
Namun zat aktif yang melawan kanker pada brokoli adalah isothiocyanate yang juga bisa ditemukan pada selada air, kubis, kembang kol, dan brussel sprout.
Zat tersebut berfungsi menghentikan perkembangan sel kanker. Brokoli juga mengandung zat kuat sulforaphane yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh melawan sel kanker. Namun, hati-hati dalam mengolah brokoli, jika terlalu matang, ada 90 persen zat antikanker yang hilang. Rebus/kukus brokoli sebentar saja.
5. Ubi Merah. Sama seperti labu kuning dan wortel, kandungan betakaroten pada ubi merah juga tinggi. Ubi merah juga mengandung zat saponin, flavonoid, dan polifenol yang aktif berfungsi sebagai antioksidan dan antikanker. Zat saponin bersifat antiradang dan antikarsinogenik, yaitu mencekal zat-zat dari luar tubuh yang berpotensi menjadi sel kanker di dalam tubuh.
Selain itu, kandungan vitamin C, vitamin E, betakaroten, serat, karbohidrat kompleks, dan rendah kalori juga bisa menjaga tingkat gula darah. Ubi merah sangat baik bagi manula karena vitamin B (B6 dan asam folat) di dalamnya bisa menghindarkan dari penyakit kepikunan.
4. Teh Hijau. Mengandung beberapa zat antioksidan seperti polifenol atau katekin yang bisa mencegah sel-sel kanker semakin berkembang. Menurut laporan sebuah studi yang dimuat Journal of Cellular Biochemistry, zat polifenol ini tak hanya terdapat dalam teh hijau, tapi juga tinggi dalam red wine dan minyak zaitun.
Teh hijau yang sudah dikeringkan, memiliki kandungan polifenol hingga 40 persen dari beratnya dan berfungsi mengurangi risiko kanker pencernaan, paru-paru, usus besar, liver dan pankreas.
Hasil riset yang diterbitkan British Journal of Nutrition menyebutkan, mengonsumsi 2 cangkir teh hijau setiap hari selama sebulan bisa menurunkan tingkat kerusakan DNA hingga 20 persen. Anda bisa bebas kanker dan awet muda!
3. Tomat. Tomat kaya akan lycopene, antioksidan yang mencegah radikal bebas penyebab kanker. Akan lebih baik jika diasup dalam bentuk saus tomat atau pasta tomat yang dimasak. Hebatnya, semakin panas, lycopene dalam tomat semakin terbentuk.
Tomat juga mengandung vitamin C yang tinggi. Mengasup lycopene bisa mengurangi risiko kanker payudara, prostat, pankreas dan usus besar. Untuk penyerapan lebih baik oleh tubuh, masaklah tomat dengan sedikit minyak.
2. Lobak. Lobak kaya akan asam folat, vitamin C dan antosianin. Zat-zat ini sangat efektif melawan kanker. Lobak juga baik untuk mengobati poenyakit-penyakit pencernaan dan membersihkan ginjal. Namun, zat aktif yang memberikan manfaat melawan kanker adalah allyl isothiocyanate.
Kandungan isothiocyanate dalam lobak jauh lebih terkonsentrasi/pekat ketimbang yang ada pada brokoli, yaitu 10 kali lebih kuat. Selain itu, lobak juga mengandung raphanin, zat aktif yang berkhasiat antibiotik. Komponen sulfurnya adalah methanethiol yang berkhasiat sebagai antikanker.
1. Bit Merah. Dr. Ferenczi dari Csoma Hospital di Hungaria telah menggunakan bit merah mentah untuk menyembuhkan kanker. Efeknya sama kuatnya dengan injeksi vitamin C berdosis tinggi. Sayangnya, jika terlalu banyak makan bit merah, tak hanya kanker yang bisa dimusnahkan. Liver Anda pun berisiko rusak karena efek detoksifikasinya yang kuat.
Tim peneliti di University of Wisconsin-Madison, AS., menyimpulkan, pigmen pada bit merah bisa mendongkrak level protein yang disebut enzim fase II, yaitu enzim yang membantu detoksifikasi sel yang berpotensi jadi sel kanker. Hasil penelitian ini dimuat dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry.
(Fitness Indonesia edisi Oktober 2011)