AMBON – MALUKU. Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) telah membuka sebuah Fakultas Kesehatan untuk menampung dua program studi Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat, hal itu dikatakan Rektor UKIM, DR. A. M. I. Batlayeri, Phd, saat mewisudakan 85 orang Sarjana Diploma dan Pascasarjana Periode I tahun 2012, di Aula Kampus UKIM Talake Ambon, Sabtu (26/5).
Pembukaan Fakultas Kesehatan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Yaperti GPM Nomor 22/YAPERTI.PG/SK/IV/2012 tanggal 5 April 2012. Dengan terbukanya Fakultas kesehatan, maka UKIM sejak berdiri memiliki empat fakultas, sehingga keseluruhannya berjumlah lima fakultas.
Sementara reakreditasi terhadap prodi ilmu Teologi atau Teologi Kristen Protestan akan segera dilaksanakan. “Kami sedang menunggu tim Assesor dari BAN PT, selanjutnya usulan akreditasi bagi program studi Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat, program studi PAK dan Pascasarjana sedang dipersiapkan. Karena itu kami berusaha memenuhi ketentuan bahwa program studi yang belum terakreditasi dilarang mengeluarkan ijazah,” jelas Batlayeri.
Menurut Batlayeri, upaya meningkatkan mutu terus diupayakan dengan membentuk Pusat Jaminan Mutu UKIM, dan pada 30 Januari 2012 telah dilaksanakan Deklarasi Implementasi Quality Asurance UKIM. Standar-standar yang ditetapkan kata Batlayeri, adalah selain delapan standar yang dipersyaratkan dalam Peraturan Pemerintah tentang standar Nasional Pendidikan, ditambahkan enam standar lain seperti Standar Penelitian Ilmiah, Standar Pengabdian Masyarakat, Standar Kemahasiswaan, Standar Suasana Akademik, Standar Sistem Informasi dan Standar Kerjasama.
Hingga kini jumlah dosen UKIM yang telah mengikuti sertifikasi juga semakin bertambah. Dalam tahun 2012 sudah ada sebanyak enam orang dosen yang memperoleh kesempatan mengikuti sertifikasi, sehingga jumlah dosen UKIM tersertifikasi akan bertambah dari 40 menjadi 46 orang.
Kemanan di Kampus UKIM
Kampus UKIM yang letaknya di Tanah Lapang Kecil (Talake), sering mengalami gangguan keamanan manakala terjadi kerusuhan.
“UKIM yang berdekatan dengan SMA Muhammadiyah telah berkali-kali menjadi korban pengrusakan bila terjadi kerusuhan, karena itu kami minta pada pihak berwenang untuk memasang Pos Keamanan Tetap di tikungan Talake,” pinta Batlayeri.
Menurut Batlayeri, permohonan untuk memasang Pos Keamanan Tetap, sudah dilakukan oleh dirinya selaku Rektor Ukim bersama Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah, Kepala SMK 7 dan Kepala SMP Negeri 7 Ambon. (bm 10)
0 Komentar