AMBON – MALUKU. Ribuan orang yang berasal dari komunitas agama Kristen di kota Ambon menghadiri Paskah Oikumene dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Pemuda se Kota Ambon, berlangsung di lapangan Pattimura Park, Jumat (11/5).
Kegiatan kerohanian ini diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Antar Gereja se Provinsi Maluku melalui Panitia Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Generasi Muda Kota Ambon, diketuai Ir. Piet Mustamu dan Sekretaris Henry Far-Far.
Acara dihadiri Wakil Gubernur Maluku, Said Assegaff, Rektor Unpatti, Prof. Dr. Thomas Pentury, MSi, Sekda Maluku yang juga Pembina Penyelenggaraan kegiatan, Roos Far-Far, Wakil Ketua MPH Sinode GPM, Lies Marantika, Pendeta Rosdianah Mochtar, Pimpinan SKPD Pemda Maluku dan Kota Ambon, Forum Komunikasi Pemerintah Daerah, Pimpinan Umat Beragama di Maluku, Generasi Muda Gereja dan para undangan.
Acara yang berlangsung selama 2 hari dari 11 Mei hingga 12 Mei 2012 ini diawali dengan sambutan Wakil Gubernur Maluku, Pesan Paskah oleh Wakil Ketua MPH Sinode GPM, Khotbah oleh Pdt. Rosdiana Mochtar yang juga dimeriahkan musik dan tarian serta persembahan puji-pujian oleh paduan suara dan artis pendukung Sisi dan Wisnu Idol.
Wakil Gubernur, Said Assegaff dalam sambutannya mengatakan, semakin terbukti bahwa kesadaran pluralis telah menjadi sebuah cara pandang beragama di Maluku.
“Sayapun merasakan bahwa religiusitas manusia Maluku dewasa ini sudah sangat bersentuhan dengan praksis, yakni pelayanan kepada kemanusiaan dan usaha menjalin persaudaraan sejati dalam bingkai budaya Siwalima. Sungguh bagi saya itu adalah tanda kebangkitan yang luar biasa pasca konflik 1999 yang lalu,” kata Assegaff.
Assegaff mengingatkan, agar Kebangkitan ini juga sebagai momentum untuk melawan berbagai penyakit sosial dalam masyarakat, terutama mencegah semakin meluasnya penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS di kalangan muda dan masyarakat Maluku. Dengan momentum ini ia minta agar generasi muda dapat berbuat yang terbaik dalam menanggulangi pengangguran dan kemiskikan di daerah ini.
Sementara dalam pesan Paskah, Wakil Ketua MPH Sinode GPM, Lies Marantika, mengatakan bahwa Paskah kebangkitan Kristus adalah tanda kuasa Allah yang nyata dalam hidup manusia dan dunia ini, kuasa yang membebaskan dan yang menghidupkan berdasarkan cinta kasih Allah. Karena Allah mengasihi kita dan karena itu Ia rela mati dan bangkit supaya kita memperbaiki hidup yang berpengharapan dan hidup dalam kasih.
“Sebagai generasi muda Kristen mestinya kita tidak memilih gaya hidup instan, sebab orang yang hidup dari kuasa kebangkitan kita percaya bahwa kuasa Allah memampukan kita untuk tahan uji menghadapi tantangan-tantangan dalam hidup dan tidak menggampangkan kehidupan kita,” kata Marantika.
Hal lain yang mengancam kehidupan kita bersama dan generasi muda kata Marantika adalah menggunakan kekerasan sebagai cara untuk mengatasi masalah. Menurutnya, ini menjadi fenomena yang mengancam kehidupan kita bersama terlebih khusus bagi generasi muda.
“Menggunakan kekerasan sebagai cara untuk mengatasi persoalan itu bukan cara yang tepat, sebab kita diberikan Tuhan akal yang sehat dan hati yang baik,” demikian dikatakan Marantika.
Kegiatan di hari kedua yakni 12 Mei 2012 akan berlangsung Kebaktian kebangunan Rohani (KKR) yang akan dipimpin oleh Pdt. Rosdiana Mochtar. Acara tersebut rencananya akan ditutup Walikota Ambon. (bm 10)
0 Komentar