Bogor - Sebanyak 78 stan dan 40 lapak pedagang dan pengrajin batu akik, batu mulia, dan batu nusantara dari berbagai daerah di Indonesia memeriahkan Pameran Batu Nusantara Go International.
Pameran itu diselenggarakan Sanggar Bogor di SKI Tajur, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.
"Pameran Batu Mulia Nusantara Go International ini berlangsung selama empat hari mulai dari 28 hingga 31 Mei," kata John E Kennedy selaku panitia.
John mengatakan Pameran Batu Nusantara Nusantara Go International merupakan yang pertama dan terbesar diselenggarakan oleh Sanggar Bogor dalam rangka turut memeriahkan Hari Jadi Bogor ke-533.
"Pameran ini menyediakan 78 stand dan 40 lapak untuk pedagang batu akik dari berbagai wilayah, mulai dari Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Kalimantan, dan Bogor," katanya.
Berbeda dengan pameran biasanya, Pameran Batu Mulia Nusantara Go International selain memamerkan ratusan koleksi batu mulia dan batu nusantara juga dimeriahkan dengan expo serta forum diskusi tentang batu mulia.
"Forum diskusi ini berlangsung setiap harinya, dengan tema yang diangkat berbeda-beda, mulai dari pengetahuan tentang batu mulia dan jenisnya, tentang transaksi batu mulia, dan potensi batu akik nusantara," katanya.
Menurut John, Indonesia memiliki potensi sangat besar dalam menguasai pasar batu mulia, hal ini mendorong pihaknya menyelenggarakan pameran tersebut batu mulia agar bisa go internasional.
"Hampir semua wilayah di Indonesia memiliki potensi batu mulia, termasuk Bogor juga memiliki sekitar 40 jenis batu akik," katanya.
Pameran Batu Mulia Nusantara Go International ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Shahlan Rasyidi. Ia menilai pameran batu mulia ini dapat menjadi ajang promosi kepada masyarakat luas, kalau di Kota Bogor juga memiliki sentra penjualan batu akik.
"Pameran serupa sudah beberapa kali diselenggarakan oleh Disbudparekraf, namun pameran ini turun mendorong promosi pariwisata Kota Bogor, selain berwisata kuliner juga ada wisata batu akik," kata Shahlan.
Shahlan menambahkan, batu akik telah menjadi sumber ekonomi kreatif bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraanya. Sehingga upaya perlu didorong untuk meningkatkan pasarnya agar semakin bergairah. (ant/bm 10)
Pameran itu diselenggarakan Sanggar Bogor di SKI Tajur, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.
"Pameran Batu Mulia Nusantara Go International ini berlangsung selama empat hari mulai dari 28 hingga 31 Mei," kata John E Kennedy selaku panitia.
John mengatakan Pameran Batu Nusantara Nusantara Go International merupakan yang pertama dan terbesar diselenggarakan oleh Sanggar Bogor dalam rangka turut memeriahkan Hari Jadi Bogor ke-533.
"Pameran ini menyediakan 78 stand dan 40 lapak untuk pedagang batu akik dari berbagai wilayah, mulai dari Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Kalimantan, dan Bogor," katanya.
Berbeda dengan pameran biasanya, Pameran Batu Mulia Nusantara Go International selain memamerkan ratusan koleksi batu mulia dan batu nusantara juga dimeriahkan dengan expo serta forum diskusi tentang batu mulia.
"Forum diskusi ini berlangsung setiap harinya, dengan tema yang diangkat berbeda-beda, mulai dari pengetahuan tentang batu mulia dan jenisnya, tentang transaksi batu mulia, dan potensi batu akik nusantara," katanya.
Menurut John, Indonesia memiliki potensi sangat besar dalam menguasai pasar batu mulia, hal ini mendorong pihaknya menyelenggarakan pameran tersebut batu mulia agar bisa go internasional.
"Hampir semua wilayah di Indonesia memiliki potensi batu mulia, termasuk Bogor juga memiliki sekitar 40 jenis batu akik," katanya.
Pameran Batu Mulia Nusantara Go International ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Shahlan Rasyidi. Ia menilai pameran batu mulia ini dapat menjadi ajang promosi kepada masyarakat luas, kalau di Kota Bogor juga memiliki sentra penjualan batu akik.
"Pameran serupa sudah beberapa kali diselenggarakan oleh Disbudparekraf, namun pameran ini turun mendorong promosi pariwisata Kota Bogor, selain berwisata kuliner juga ada wisata batu akik," kata Shahlan.
Shahlan menambahkan, batu akik telah menjadi sumber ekonomi kreatif bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraanya. Sehingga upaya perlu didorong untuk meningkatkan pasarnya agar semakin bergairah. (ant/bm 10)
0 Komentar