Ilustrasi |
Kabid Humas Polda Papua Kombes Patrige kepada Antara, Selasa (31/3/2015), mengatakan, insiden penembakan itu berawal dari patroli rutin yang dilakukan tim khusus itu.
Dalam patroli itu, mereka melihat tiga orang anggota KKB memegang senjata, sehingga dilakukan pengejaran.
"Namun, karena medan cukup sulit sehingga tim khusus itu tidak berhasil menangkap mereka. Juga tidak bisa ditembak karena saat melarikan diri diikuti anak-anak dan perempuan," ujarnya.
Khusus Agustinus Tabuni yang membawa satu pucuk revolver rakitan ditembak karena mencoba menembak anggota.
Jenazah Agustinus Tabuni kemudian dimakamkan dengan cara dibakar disaksikan Camat Gome dan masyarakat setempat.
Kini, satu pucuk senjata rakitan jenis revolver yang berisi 10 butir peluru, dan 36 butir peluru kaliber 5,56 mm sudah diamankan. (ant/bm 10)
0 Komentar