Jakarta - Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Leo Nababan menyayangkan pernyataan Surya Paloh mengenai kekecewaannya terhadap Partai Golkar sehingga memutuskan keluar dari partai itu dan mendirikan Partai Nasdem.
"Alangkah elegannya dan alangkah baiknya pendirian partai berdasarkan idealisme untuk mempertahankan NKRI dan menyejahterakan rakyat yang berkeadilan, bukan karena dendam pribadi," kata Leo kepada pers di Jakarta, Senin.
Alumni Lemhanas tahun 2006 ini pun mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan pernyataan Surya Paloh mengenai alasannya mendirikan partai.
"Masyarakat Indonesia harus mencatat pernyataan Surya Paloh agar jangan salah pilih pada 2014," kata caleg nomor urut 1 untuk DPR RI dari daerah pemilihan Sumut 1 ini.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkapkan alasan dirinya meninggalkan Partai Golkar dan memutuskan mendirikan Partai NasDem lantaran kecewa dengan partai berlambang pohon beringin itu.
"Kenapa saya meninggalkan partai lama (Golkar), dan kenapa harus membangun partai baru? Jelas karena saya memiliki kekecewaan," kata Surya Paloh dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai NasDem, Ancol, Jakarta, Minggu (1/12).
Dalam berpolitik, Surya menginginkan adanya berbagai pendekatan, termasuk pendekatan yang memikirkan akal, pikiran, emosi diri, bahasa hati dan nurani.
"Saya ingin bukan hanya pendekatan akal dan pikiran. Tetapi, juga harus ada pendekatan emosi diri, bahasa hati dan nurani. Inilah yang tidak saya dapatkan di partai lama," kata Surya.
Karena itu, dirinya mengingatkan Partai NasDem harus memiliki seluruh pendekatan tersebut dan akan berulangkali menekankan itu semua.
"Gerakan perubahan membutuhkan persiapan secara total, bukan setengah-setengah," ujarnya.
Ia menambahkan, Partai NasDem sudah melewati usia dua tahun, yang bisa dibilang partai yang cukup muda. Namun, jika dilihat dari satu kesatuan dan cita-citanya mampu memberikan sesuatu pertanggungjawaban sebagai anak bangsa.
Surya Paloh resmi mundur dari Partai Golkar sejak September 2011. Surya memiliki jejak panjang di partai berlambang pohon beringin tersebut termasuk pernah menempati posisi strategis sebagai Ketua Dewan Penasihat Golkar.
Surya Paloh mendirikan Ormas Nasional Demokrat yang akhirnya terbentuk menjadi partai politik, Partai NasDem, setelah Aburizal Bakrie terpilih menjadi Ketua Umum Golkar. (ant/bm 10)
"Alangkah elegannya dan alangkah baiknya pendirian partai berdasarkan idealisme untuk mempertahankan NKRI dan menyejahterakan rakyat yang berkeadilan, bukan karena dendam pribadi," kata Leo kepada pers di Jakarta, Senin.
Alumni Lemhanas tahun 2006 ini pun mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan pernyataan Surya Paloh mengenai alasannya mendirikan partai.
"Masyarakat Indonesia harus mencatat pernyataan Surya Paloh agar jangan salah pilih pada 2014," kata caleg nomor urut 1 untuk DPR RI dari daerah pemilihan Sumut 1 ini.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkapkan alasan dirinya meninggalkan Partai Golkar dan memutuskan mendirikan Partai NasDem lantaran kecewa dengan partai berlambang pohon beringin itu.
"Kenapa saya meninggalkan partai lama (Golkar), dan kenapa harus membangun partai baru? Jelas karena saya memiliki kekecewaan," kata Surya Paloh dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai NasDem, Ancol, Jakarta, Minggu (1/12).
Dalam berpolitik, Surya menginginkan adanya berbagai pendekatan, termasuk pendekatan yang memikirkan akal, pikiran, emosi diri, bahasa hati dan nurani.
"Saya ingin bukan hanya pendekatan akal dan pikiran. Tetapi, juga harus ada pendekatan emosi diri, bahasa hati dan nurani. Inilah yang tidak saya dapatkan di partai lama," kata Surya.
Karena itu, dirinya mengingatkan Partai NasDem harus memiliki seluruh pendekatan tersebut dan akan berulangkali menekankan itu semua.
"Gerakan perubahan membutuhkan persiapan secara total, bukan setengah-setengah," ujarnya.
Ia menambahkan, Partai NasDem sudah melewati usia dua tahun, yang bisa dibilang partai yang cukup muda. Namun, jika dilihat dari satu kesatuan dan cita-citanya mampu memberikan sesuatu pertanggungjawaban sebagai anak bangsa.
Surya Paloh resmi mundur dari Partai Golkar sejak September 2011. Surya memiliki jejak panjang di partai berlambang pohon beringin tersebut termasuk pernah menempati posisi strategis sebagai Ketua Dewan Penasihat Golkar.
Surya Paloh mendirikan Ormas Nasional Demokrat yang akhirnya terbentuk menjadi partai politik, Partai NasDem, setelah Aburizal Bakrie terpilih menjadi Ketua Umum Golkar. (ant/bm 10)