Ternate - Seorang wartawan harian Gamalama Post di Kota Ternate, Maluku Utara, bernama Suprianto (26 tahun) yang menjadi korban penganiayaan masih menjalani perawatan intensif di RSUD Chasan Boesoerie Ternate.
Kabid Humas Polda Malut AKBP Hendri Badar mengatakan di Ternate, Selasa, pelaku penganiayaan wartawan kini masih diburu dan kasusnya saat ini masih dalam proses penyidikan.
Menurut Kabid Humas, dari enam korban yang dianiaya menggunakan senjata tajam tersebut, satu di antaranya merupakan wartawan lokal Gamalama Post bernama Suprianto yang hendak menyelamatkan adiknya saat dianiaya warga.
"Penganiayaan terhadap Suprianto murni tindakan kriminal dan saat itu korban yang juga wartawan tak terkait dengan tugas-tugasnya sebagai jurnalistik, tetapi saat insiden penganiayaan tersebut korban hendak menyelamatkan adiknya yang dianiaya sejumlah warga," katanya Menurut dia, kronologis penganiayaan bermula oleh pengaruh minuman keras, sehingga warga Kelurahan Fitu Kota Ternate, sesama pemuda bentrok, kejadian tersebut berasal dari acara pesta nikah di rumah ketua RT 05 Amin Buga.
Berdasarkan Informasi yang dihimpun di Tempat Kejadian Perkara (TKP), pemuda dua kubu ini mabuk, tiba-tiba terjadi salah paham antara pemuda.
Akibat kesalahpahaman itu, akhirnya terjadi perkelahian sesama mereka hingga membesar hingga saling baku lempar sesama dua kubu. Situasi kian memanas saat setelah beberapa pemuda saling bacok menggunakan parang, sehingga, ada enam orang pemuda yang berasal dari 3 RT itu mengalami korban luka bacok dimana dari enam orang tersebut Suprianto (26) luka bacok di kepala di tangan dan bahu.
Selain itu, Fahri Mansur (24) korban bacok di belakang, Idris Irman (20) luka bacok kaki kiri, Iswan (24) luka bacok bahu kiri dan Supardi (22) luka bacok dibagian kaki kanan, serta Risal (20) luka lempar di kepala dan bacok.
Kabid Humas mengatakan, aparat kepolisian dari Polsek Ternate Selatan, dan Polres Kota Ternate yang di pimpin langsung oleh Kapolres AKBP M.Anis PS dan Wakapolres Ternate, Kompol Feri Suandy serta Kapolsek Ternate Selatan AKP M.Kasim, turuk Ke TKP untuk membubarkan kedua kubu ini, namun kedua kubu ini tetap melakukan perlawanan dengan pelemparan batu ke arah petugas. (ant/bm 10)
Kabid Humas Polda Malut AKBP Hendri Badar mengatakan di Ternate, Selasa, pelaku penganiayaan wartawan kini masih diburu dan kasusnya saat ini masih dalam proses penyidikan.
Menurut Kabid Humas, dari enam korban yang dianiaya menggunakan senjata tajam tersebut, satu di antaranya merupakan wartawan lokal Gamalama Post bernama Suprianto yang hendak menyelamatkan adiknya saat dianiaya warga.
"Penganiayaan terhadap Suprianto murni tindakan kriminal dan saat itu korban yang juga wartawan tak terkait dengan tugas-tugasnya sebagai jurnalistik, tetapi saat insiden penganiayaan tersebut korban hendak menyelamatkan adiknya yang dianiaya sejumlah warga," katanya Menurut dia, kronologis penganiayaan bermula oleh pengaruh minuman keras, sehingga warga Kelurahan Fitu Kota Ternate, sesama pemuda bentrok, kejadian tersebut berasal dari acara pesta nikah di rumah ketua RT 05 Amin Buga.
Berdasarkan Informasi yang dihimpun di Tempat Kejadian Perkara (TKP), pemuda dua kubu ini mabuk, tiba-tiba terjadi salah paham antara pemuda.
Akibat kesalahpahaman itu, akhirnya terjadi perkelahian sesama mereka hingga membesar hingga saling baku lempar sesama dua kubu. Situasi kian memanas saat setelah beberapa pemuda saling bacok menggunakan parang, sehingga, ada enam orang pemuda yang berasal dari 3 RT itu mengalami korban luka bacok dimana dari enam orang tersebut Suprianto (26) luka bacok di kepala di tangan dan bahu.
Selain itu, Fahri Mansur (24) korban bacok di belakang, Idris Irman (20) luka bacok kaki kiri, Iswan (24) luka bacok bahu kiri dan Supardi (22) luka bacok dibagian kaki kanan, serta Risal (20) luka lempar di kepala dan bacok.
Kabid Humas mengatakan, aparat kepolisian dari Polsek Ternate Selatan, dan Polres Kota Ternate yang di pimpin langsung oleh Kapolres AKBP M.Anis PS dan Wakapolres Ternate, Kompol Feri Suandy serta Kapolsek Ternate Selatan AKP M.Kasim, turuk Ke TKP untuk membubarkan kedua kubu ini, namun kedua kubu ini tetap melakukan perlawanan dengan pelemparan batu ke arah petugas. (ant/bm 10)