Ambon - Berita Maluku. Warga desa Hatu, pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah membutuhkan fasilitas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) guna memperlancar dan meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat setempat.
Kepala Desa Hatu, Markus Hehalatu, di Ambon, Selasa mengatakan, kebutuhan fasilitas tersebut karena fasilitas Pustu, tenaga medis maupun paramedis serta peralatan di sana relatif terbatas.
"Sekiranya warga sakit, maka harus dibawa ke Puskesmas desa Tawiri, kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon dengan konsekuensi anggaran untuk menyewa kendaraan," ujarnya.
Sebenarnya pembangunan Puskesmas itu telah disampaikan ke Pemkab Maluku Tengah sejak lima tahun lalu. Namun, belum ditindaklanjuti.
"Jadi kebutuhan Puskesmas itu telah diingatkan saat Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal berkunjung ke Hatu," kata Markus.
Dia juga mengingatkan Dinas Kesehatan Maluku Tengah agar pengadaan peralatan hendaknya barangnya masih baru.
"Di Pustu Hatu ini sebagian besar peralatannya diindikasikan bekas sehingga kurang optimal dimanfaatkan untuk melayani," tegas Markus.
Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal, membenarkan keterbatasan fasilitas Pustu di desa Hatu sehingga telah diprogramkan membangun Puskesmas pada tahun anggaran 2014.
"Pembangunan Puskesmas di Hatu diprioritaskan karena memang dibutuhkan masyarakat setempat berdasarkan program penjaringan aspirasi di sana, beberapa waktu lalu," ujarnya.
Diakuinya, pembangunan Puskesmas di Hatu turut mendukung program Pemkab Maluku Tengah membangun rumah sakit umum (RSU) tingkat pratama guna memudahkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat di pulau Ambon.
RSU tersebut dibutuhkan di kecamatan Leihitu (pulau Ambon), Banda, Seram Utara, Seram Utara Timur Seti dan Kecamatan Telutih.
"Saya memanfaatkan acara dialog dengan Menkes saat rapat kerja kesehatan daerah Maluku, di Ambon pada 13 Mei 2013 dan memintanya untuk mengalokasikan anggaran guna mendukung pembangunan fasilitas kesehatan tersebut," kata Bupati.
Permintaan tersebut karena Maluku Tengah tersebar di 17 kecamatan dengan 179 desa yang penduduknya lebih dari 400.000 jiwa.
"Kami mendekatkan masyarakat dengan fasilitas kesehatan agar memudahkan pelayanan karena rentang kendali Kabupaten Maluku Tengah membutuhkan transportasi udara, laut maupun darat," ujar Bupati. (ant/bm 10)
Kepala Desa Hatu, Markus Hehalatu, di Ambon, Selasa mengatakan, kebutuhan fasilitas tersebut karena fasilitas Pustu, tenaga medis maupun paramedis serta peralatan di sana relatif terbatas.
"Sekiranya warga sakit, maka harus dibawa ke Puskesmas desa Tawiri, kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon dengan konsekuensi anggaran untuk menyewa kendaraan," ujarnya.
Sebenarnya pembangunan Puskesmas itu telah disampaikan ke Pemkab Maluku Tengah sejak lima tahun lalu. Namun, belum ditindaklanjuti.
"Jadi kebutuhan Puskesmas itu telah diingatkan saat Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal berkunjung ke Hatu," kata Markus.
Dia juga mengingatkan Dinas Kesehatan Maluku Tengah agar pengadaan peralatan hendaknya barangnya masih baru.
"Di Pustu Hatu ini sebagian besar peralatannya diindikasikan bekas sehingga kurang optimal dimanfaatkan untuk melayani," tegas Markus.
Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal, membenarkan keterbatasan fasilitas Pustu di desa Hatu sehingga telah diprogramkan membangun Puskesmas pada tahun anggaran 2014.
"Pembangunan Puskesmas di Hatu diprioritaskan karena memang dibutuhkan masyarakat setempat berdasarkan program penjaringan aspirasi di sana, beberapa waktu lalu," ujarnya.
Diakuinya, pembangunan Puskesmas di Hatu turut mendukung program Pemkab Maluku Tengah membangun rumah sakit umum (RSU) tingkat pratama guna memudahkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat di pulau Ambon.
RSU tersebut dibutuhkan di kecamatan Leihitu (pulau Ambon), Banda, Seram Utara, Seram Utara Timur Seti dan Kecamatan Telutih.
"Saya memanfaatkan acara dialog dengan Menkes saat rapat kerja kesehatan daerah Maluku, di Ambon pada 13 Mei 2013 dan memintanya untuk mengalokasikan anggaran guna mendukung pembangunan fasilitas kesehatan tersebut," kata Bupati.
Permintaan tersebut karena Maluku Tengah tersebar di 17 kecamatan dengan 179 desa yang penduduknya lebih dari 400.000 jiwa.
"Kami mendekatkan masyarakat dengan fasilitas kesehatan agar memudahkan pelayanan karena rentang kendali Kabupaten Maluku Tengah membutuhkan transportasi udara, laut maupun darat," ujar Bupati. (ant/bm 10)