Beijing - Semua bendera Prancis akan berkibar setengah tiang sebagai penghormatan bagi Nelson Mandela, demikian dikatakan Perdana Menteri Prancis Jean-Marc Ayrault pada hari Jumat.
Ia memuji mendiang pemimpin anti-pembedaan ras itu sebagai "sosok yang luar biasa".
"Semua umat manusia berduka," kata Ayrault kepada para wartawan di Beijing, pada hari kedua lawatannya di China.
"Prancis bergabung dalam suasana duka ini, berdiri bersama-sama dengan rakyat Afrika Selatan yang hari ini menangis karena kehilangan sosok hebat." Mandela menjadi simbol bagi "kemanusiaan", tambah Ayrault.
"Beliau meninggalkan warisan bagi kita. Kita semua bertanggung jawab untuk (menjaganya)." Dalam pernyataan yang dikeluarkan sebelumnya pada Jumat, kepala pemerintahan Prancis itu mengatakan soal Mandela: "Selama hidupnya ia berjuang dengan berani demi keadilan dan menentang kejahatan pembedaan ras.
"Dengan rasa hormat dan kemanusiaan, saya menundukkan kepala bagi sosok luar biasa ini, yang akan menjadi inspirasi bagi semua umat manusia," katanya.
Penerima hadiah Nobel itu "menjalankan kepempimpinan dengan bijaksana dan mengusung kejujuran, bagi kebersamaan dan rekonsiliasi" dan telah "memandu rakyatnya menuju kemerdekaan dan martabat", tambahnya.
"Perjuangannya menentang rasisme dan bagi kebebasan berjalan tanpa batas serta memberikan dampak secara universal." (ant/bm 10)
Ia memuji mendiang pemimpin anti-pembedaan ras itu sebagai "sosok yang luar biasa".
"Semua umat manusia berduka," kata Ayrault kepada para wartawan di Beijing, pada hari kedua lawatannya di China.
"Prancis bergabung dalam suasana duka ini, berdiri bersama-sama dengan rakyat Afrika Selatan yang hari ini menangis karena kehilangan sosok hebat." Mandela menjadi simbol bagi "kemanusiaan", tambah Ayrault.
"Beliau meninggalkan warisan bagi kita. Kita semua bertanggung jawab untuk (menjaganya)." Dalam pernyataan yang dikeluarkan sebelumnya pada Jumat, kepala pemerintahan Prancis itu mengatakan soal Mandela: "Selama hidupnya ia berjuang dengan berani demi keadilan dan menentang kejahatan pembedaan ras.
"Dengan rasa hormat dan kemanusiaan, saya menundukkan kepala bagi sosok luar biasa ini, yang akan menjadi inspirasi bagi semua umat manusia," katanya.
Penerima hadiah Nobel itu "menjalankan kepempimpinan dengan bijaksana dan mengusung kejujuran, bagi kebersamaan dan rekonsiliasi" dan telah "memandu rakyatnya menuju kemerdekaan dan martabat", tambahnya.
"Perjuangannya menentang rasisme dan bagi kebebasan berjalan tanpa batas serta memberikan dampak secara universal." (ant/bm 10)