Jakarta - Sekretaris Jenderal PKS Taufik Ridho menegaskan partainya siap berkoalisi dengan semua partai politik termasuk parpol oposisi seperti PDI Perjuangan, Hanura dan Gerindra dalam Pemilu Presiden 2014.
"Kami terbuka dalam koalisi (termasuk dengan partai oposisi)," kata Taufik Ridho di Jakarta, Minggu.
Dia menjelaskan partainya belum menentukan secara pasti mitra koalisi dalam pilpres mendatang.
PKS, menurut dia, menilai perubahan tidak bisa dilakukan sendiri namun memerlukan mitra yaitu dalam bentuk koalisi.
"Kran koalisi kami buka lebar karena dalam melakukan perubahan tidak bisa sendiri," ujarnya.
Taufik menilai peta pencapresan dari seluruh parpol baru akan terlihat setelah hasil Pemilu Legislatif keluar.
Seluruh parpol, menurut dia, akan mengatur strategi dalam Pilpres setelah mengetahui hasil Pileg termasuk dalam merancang peta koalisi.
"Semua (parpol) mengatur strateginya kecuali 'judicial review' (UU Pilpres) disetujui Mahkamah Konstitusi maka ada perubahan peta politiknya," ujar Taufik.
PKS, katanya, tidak mau terlambat dalam mempersiapkan diri menghadapi Pileg dan Pilpres terutama dalam mengajukan kadernya sebagai bakal capres.
"Kalau parpol lain berani, maka kami tidak. Saat ini kedewasaan kader sudah mumpuni, sehingga menilai mengapa tidak dimunculkan (bakal capres) saat ini," katanya.
Anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid unggul dalam perolehan suara Pemilihan Umum Raya yang diadakan partai itu pada 29-30 November 2013 dengan 50.567 suara.
"Dari 22 nama yang ada dalam Pemira menghasilkan lima besar. Hidayat Nur Wahid memperoleh 50.0567 suara (18,34 persen), Anis Matta 48.152 suara (17,46 persen)," kata Ketua Lembaga Penyiapan dan Penokohan Kader (LPPK) PKS Taufik Ridho di Kantor PKS, Jakarta, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memperoleh 46.014 suara (16,69 persen), Tifatul Sembiring dengan 31.714 suara (11,50 persen), dan Nur Mahmudi Ismail dengan 20.249 suara (7,41 persen).
Taufik yang juga Sekretaris Jenderal PKS mengatakan secara statistik peringkat HNW dan Anis Matta saling kejar di 33 Provinsi. Sementara itu, Aher unggul di Provinsi Jawa Barat, dan Tifatul serta Nur Mahmudi perolehan suaranya merata di seluruh provinsi.
Dari data statistik, Anis Matta unggul di 18 Provinsi, Hidayat 14 provinsi, dan Ahmad Heryawan satu provinsi. (ant/bm 10)
"Kami terbuka dalam koalisi (termasuk dengan partai oposisi)," kata Taufik Ridho di Jakarta, Minggu.
Dia menjelaskan partainya belum menentukan secara pasti mitra koalisi dalam pilpres mendatang.
PKS, menurut dia, menilai perubahan tidak bisa dilakukan sendiri namun memerlukan mitra yaitu dalam bentuk koalisi.
"Kran koalisi kami buka lebar karena dalam melakukan perubahan tidak bisa sendiri," ujarnya.
Taufik menilai peta pencapresan dari seluruh parpol baru akan terlihat setelah hasil Pemilu Legislatif keluar.
Seluruh parpol, menurut dia, akan mengatur strategi dalam Pilpres setelah mengetahui hasil Pileg termasuk dalam merancang peta koalisi.
"Semua (parpol) mengatur strateginya kecuali 'judicial review' (UU Pilpres) disetujui Mahkamah Konstitusi maka ada perubahan peta politiknya," ujar Taufik.
PKS, katanya, tidak mau terlambat dalam mempersiapkan diri menghadapi Pileg dan Pilpres terutama dalam mengajukan kadernya sebagai bakal capres.
"Kalau parpol lain berani, maka kami tidak. Saat ini kedewasaan kader sudah mumpuni, sehingga menilai mengapa tidak dimunculkan (bakal capres) saat ini," katanya.
Anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid unggul dalam perolehan suara Pemilihan Umum Raya yang diadakan partai itu pada 29-30 November 2013 dengan 50.567 suara.
"Dari 22 nama yang ada dalam Pemira menghasilkan lima besar. Hidayat Nur Wahid memperoleh 50.0567 suara (18,34 persen), Anis Matta 48.152 suara (17,46 persen)," kata Ketua Lembaga Penyiapan dan Penokohan Kader (LPPK) PKS Taufik Ridho di Kantor PKS, Jakarta, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memperoleh 46.014 suara (16,69 persen), Tifatul Sembiring dengan 31.714 suara (11,50 persen), dan Nur Mahmudi Ismail dengan 20.249 suara (7,41 persen).
Taufik yang juga Sekretaris Jenderal PKS mengatakan secara statistik peringkat HNW dan Anis Matta saling kejar di 33 Provinsi. Sementara itu, Aher unggul di Provinsi Jawa Barat, dan Tifatul serta Nur Mahmudi perolehan suaranya merata di seluruh provinsi.
Dari data statistik, Anis Matta unggul di 18 Provinsi, Hidayat 14 provinsi, dan Ahmad Heryawan satu provinsi. (ant/bm 10)