Seoul - Korea Utara mengancam akan melancarkan serangan tanpa ampun terhadap Korea Selatan setelah pegiat negara itu membakar boneka dinasti Kim yang berkuasa dalam peringatan kedua meninggalnya Kim Jong-Il, kata pihak berwenang, Jumat.
Ancaman itu disebutkan dalam sebuah pesan yang dikirim pada Kamis oleh sekretariat Komisi Pertahanan Nasional, badan militer tertinggi di Korut, melalui saluran hotline militer, kata Kementerian Pertahanan Korsel.
Dalam unjukrasa pada Selasa untuk memperingati meninggalnya Kim Jong-Il, kelompok konservatif Korsel membakar boneka pemimpin muda Korut Kim Jong-Un, almarhum ayah dan kakeknya.
Korut mengatakan aksi tersebut telah menyinggung "kehormatan tertinggi" para pemimpinnya dan mengancam akan melakukan pembalasan "tanpa ampun" tanpa peringatan, kata Kementerian Pertahanan.
"Kami telah mengirim balasan dan bertekad akan bereaksi tegas atas setiap provokasi yang dilakukan oleh Korea Utara," jurubicara kementerian, Kim Min-Seok.
Ancaman Korut tersebut muncul ditengah meningkatnya kekhawatiran mengenai stabilitas rejim itu setelah pekan lalu dilakukan eksekusi Jang Song-Thaek, pejabat tinggi yang juga paman dan bekas mentor politik Kim Jong-Un.
Seoul dan Washington memperingatkan kemungkinan munculnya aksi provokatif oleh negara nuklir Korut.
Korea Utara memiliki sejarah panjang mengenai retorika perang, dan seringkali mengancam akan menyerang Korsel.
Ketegangan antara kedua Korea itu mulai tampak menurun setelah sempat meningkat pada Februari, saat Korut menggelar uji nuklir bawah tanah ketiga dan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Namun hubungan kedua negara kembali memanas dalam beberapa minggu terakhir. (ant/bm 10)
Ancaman itu disebutkan dalam sebuah pesan yang dikirim pada Kamis oleh sekretariat Komisi Pertahanan Nasional, badan militer tertinggi di Korut, melalui saluran hotline militer, kata Kementerian Pertahanan Korsel.
Dalam unjukrasa pada Selasa untuk memperingati meninggalnya Kim Jong-Il, kelompok konservatif Korsel membakar boneka pemimpin muda Korut Kim Jong-Un, almarhum ayah dan kakeknya.
Korut mengatakan aksi tersebut telah menyinggung "kehormatan tertinggi" para pemimpinnya dan mengancam akan melakukan pembalasan "tanpa ampun" tanpa peringatan, kata Kementerian Pertahanan.
"Kami telah mengirim balasan dan bertekad akan bereaksi tegas atas setiap provokasi yang dilakukan oleh Korea Utara," jurubicara kementerian, Kim Min-Seok.
Ancaman Korut tersebut muncul ditengah meningkatnya kekhawatiran mengenai stabilitas rejim itu setelah pekan lalu dilakukan eksekusi Jang Song-Thaek, pejabat tinggi yang juga paman dan bekas mentor politik Kim Jong-Un.
Seoul dan Washington memperingatkan kemungkinan munculnya aksi provokatif oleh negara nuklir Korut.
Korea Utara memiliki sejarah panjang mengenai retorika perang, dan seringkali mengancam akan menyerang Korsel.
Ketegangan antara kedua Korea itu mulai tampak menurun setelah sempat meningkat pada Februari, saat Korut menggelar uji nuklir bawah tanah ketiga dan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Namun hubungan kedua negara kembali memanas dalam beberapa minggu terakhir. (ant/bm 10)