Jayapura - Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian menegaskan tidak ada korban saat penyergapan yang dilakukan anggotanya Jumat (29/11) di kampung Yongsu, Distrik Raverara, Kabupaten Jayapura.
"Hingga kini belum ada laporan tentang adanya warga sipil yang tewas saat penyergapan berlangsung," tegas Irjen Pol Tito kepada Antara di Jayapura, Senin.
Diakui, saat penyergapan memang terjadi tembak menembak antara anggota polisi dengan kelompok bersenjata yang berada di rumah salah satu penduduk yang dijadikan lokasi pembuatan senjata rakitan.
Namun saat kawasan itu berhasil dikuasai tidak ditemukan korban yang tertembak.
Mungkin saja ada anggota kelompok itu yang tertembak dan kemudian dalam pelariannya meninggal, kata Kapolda Papua.
Ia mengakui terjadi peningkatan rencana penyerangan karena selama ini kelompok bersenjata selain menggunakan senjata rakitan juga menggunakan bom molotov, di lokasi ditemukan pipa yang diduga akan dijadikan bom pipa.
"Itu pola baru, karena baru saat ini ditemukan pipa yang diduga nantinya akan digunakan sebagai bom," kata Tito.
Menurut Tito, tiga unit rumah yang dibakar itu bukan dibakar anggotanya karena setelah penyergapan yang diakhiri tembak-menembak semua anggota ditarik ke Polsek Depapre.
Namun keesokan harinya, Sabtu (30/11), saat anggota kembali melakukan pengejaran ternyata ditemukan tiga rumah dibakar, jelas Irjen Pol Tito.
Ditambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut yang diduga masih berada di sekitar Kabupaten Jayapura.
Selain itu pihaknya juga sudah mengantongi sejumlah nama khususnya pemilik rumah yang dijadikan lokasi pembuatan senjata rakitan. (ant/bm 10)
"Hingga kini belum ada laporan tentang adanya warga sipil yang tewas saat penyergapan berlangsung," tegas Irjen Pol Tito kepada Antara di Jayapura, Senin.
Diakui, saat penyergapan memang terjadi tembak menembak antara anggota polisi dengan kelompok bersenjata yang berada di rumah salah satu penduduk yang dijadikan lokasi pembuatan senjata rakitan.
Namun saat kawasan itu berhasil dikuasai tidak ditemukan korban yang tertembak.
Mungkin saja ada anggota kelompok itu yang tertembak dan kemudian dalam pelariannya meninggal, kata Kapolda Papua.
Ia mengakui terjadi peningkatan rencana penyerangan karena selama ini kelompok bersenjata selain menggunakan senjata rakitan juga menggunakan bom molotov, di lokasi ditemukan pipa yang diduga akan dijadikan bom pipa.
"Itu pola baru, karena baru saat ini ditemukan pipa yang diduga nantinya akan digunakan sebagai bom," kata Tito.
Menurut Tito, tiga unit rumah yang dibakar itu bukan dibakar anggotanya karena setelah penyergapan yang diakhiri tembak-menembak semua anggota ditarik ke Polsek Depapre.
Namun keesokan harinya, Sabtu (30/11), saat anggota kembali melakukan pengejaran ternyata ditemukan tiga rumah dibakar, jelas Irjen Pol Tito.
Ditambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut yang diduga masih berada di sekitar Kabupaten Jayapura.
Selain itu pihaknya juga sudah mengantongi sejumlah nama khususnya pemilik rumah yang dijadikan lokasi pembuatan senjata rakitan. (ant/bm 10)