Sentani - Pascaperingatan 1 Desember yang diklaim sebagai peringatan lahirnya Organisasi Papua Merdeka (OPM), kondisi Kabupaten Jayapura tetap kondusif.
Kepala Kepolisian Resort Jayapura AKBP Roycke Harry Langie di Sentani, Selasa mengatakan hal ini merupakan kerjasama yang baik semua elemen masyarakat dengan aparat kepolisian.
"Jangan lagi kita menjadikan 1 Desember sebagai hari yang menakutkan," ucapnya.
Kapolres menjelaskan menjelang 1 Desember pihaknya telah melakukan antisipasi seperti melaksanakan serangkaian razia hingga pengamanan di beberapa titik yang dianggap rawan. Dimana hasilnya ditemukan beberapa senjata tajam, minuman keras hingga air soft gun.
"Razia ini merupakan gabungan kekuatan dari TNI-Polri," tandasnya.
Kapolres menambahkan, dengan adanya kerjasama yang baik antara masyarakat dengan pihak kepolisian, akhirnya dapat menggagalkan usaha sekelompok sipil bersenjata yang hendak melakukan kegiatan ketika perayaan 1 Desember.
Sebelumnya, Timsus Polres Jayapura dibantu Yonif 751/Sentani berhasil menggerebek dan membongkar markas OPM Raja Siklop pimpinan Andrianus Apaseray di kampung Yongsu distrik Ravenirara, Kabupaten Jayapura, Papua.
Penggerebekan berdasarkan informasi dari masyarakat yang mengatakan bahwa Oktovianus, salah satu pembesar OPM (Organisasi Papua Merdeka) Raja Siklop, telah mengumpulkan massa sekitar 30 orang di rumahnya untuk perayaan 1 Desember.
Anggota Polres Jayapura dibawah pimpinan Kapolsek Sentani Kota AKP Charles Simanjuntak langsung menuju lokasi yang berjarak sekitar 30 km dari Mapolres Jayapura dan langsung mengamankan Oktovianus Okuseray. Namun setelah terjadi penangkapan, massa dari Oktovianus mengamuk dan merusak rumah warga sekitar.
Mantan kepala kampung Yongsu sudah diamankan di Mapolres Jayapura untuk dimintai keterangan. Sementara dari amuk massa di kampung Yongsu Jumat (29/11) pagi, tidak ditemukan korban jiwa namun beberapa rumah warga rusak.
Dari hasil penggerebekan ditemukan amunisi SS1, laras rakitan dan berbagai alat untuk membuat senjata rakitan, sajam (pisau, parang, sabit, sangkur), bom rakitan sebanyak 6 buah, 14 amunisi moser, 19 selongsong peluru, dan 2 bom rakitan yang sudah jadi.
Tidak hanya itu ketika pengrebekan sempat terjadi kontak senjata selama 10 menit. Namun kondisi segera dapat dikuasai oleh aparat keamanan. (ant/bm 10)
Kepala Kepolisian Resort Jayapura AKBP Roycke Harry Langie di Sentani, Selasa mengatakan hal ini merupakan kerjasama yang baik semua elemen masyarakat dengan aparat kepolisian.
"Jangan lagi kita menjadikan 1 Desember sebagai hari yang menakutkan," ucapnya.
Kapolres menjelaskan menjelang 1 Desember pihaknya telah melakukan antisipasi seperti melaksanakan serangkaian razia hingga pengamanan di beberapa titik yang dianggap rawan. Dimana hasilnya ditemukan beberapa senjata tajam, minuman keras hingga air soft gun.
"Razia ini merupakan gabungan kekuatan dari TNI-Polri," tandasnya.
Kapolres menambahkan, dengan adanya kerjasama yang baik antara masyarakat dengan pihak kepolisian, akhirnya dapat menggagalkan usaha sekelompok sipil bersenjata yang hendak melakukan kegiatan ketika perayaan 1 Desember.
Sebelumnya, Timsus Polres Jayapura dibantu Yonif 751/Sentani berhasil menggerebek dan membongkar markas OPM Raja Siklop pimpinan Andrianus Apaseray di kampung Yongsu distrik Ravenirara, Kabupaten Jayapura, Papua.
Penggerebekan berdasarkan informasi dari masyarakat yang mengatakan bahwa Oktovianus, salah satu pembesar OPM (Organisasi Papua Merdeka) Raja Siklop, telah mengumpulkan massa sekitar 30 orang di rumahnya untuk perayaan 1 Desember.
Anggota Polres Jayapura dibawah pimpinan Kapolsek Sentani Kota AKP Charles Simanjuntak langsung menuju lokasi yang berjarak sekitar 30 km dari Mapolres Jayapura dan langsung mengamankan Oktovianus Okuseray. Namun setelah terjadi penangkapan, massa dari Oktovianus mengamuk dan merusak rumah warga sekitar.
Mantan kepala kampung Yongsu sudah diamankan di Mapolres Jayapura untuk dimintai keterangan. Sementara dari amuk massa di kampung Yongsu Jumat (29/11) pagi, tidak ditemukan korban jiwa namun beberapa rumah warga rusak.
Dari hasil penggerebekan ditemukan amunisi SS1, laras rakitan dan berbagai alat untuk membuat senjata rakitan, sajam (pisau, parang, sabit, sangkur), bom rakitan sebanyak 6 buah, 14 amunisi moser, 19 selongsong peluru, dan 2 bom rakitan yang sudah jadi.
Tidak hanya itu ketika pengrebekan sempat terjadi kontak senjata selama 10 menit. Namun kondisi segera dapat dikuasai oleh aparat keamanan. (ant/bm 10)