Jayapura - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau Telkom memperluas pembangunan kabel serat optik di kawasan timur Indonesia yakni di Papua dengan nama Papua Cable System (PCS).
Direktur utama Telkom Arief Yahya saat berada di Jayapura, Sabtu mengatakan PCS merupakan bagian dari komitmen Telkom guna menghadirkan konektivitas di kawasan timur Indonesia . Ini juga merupakan wujud nyata Telkom dalam menjalankan program Indonesia Digital Network 2015 dan mendukung MP3EI.
"Telkom berkomitmen melalui pembangunan infrastruktur ini agar meningkatkan konektivitas layanan di Indonesia khususnya kawasan timur sehingga penyebaran informasi kepada masyarakat dapat diperoleh secara merata," kata Arief Yahya di sela "gruond breaking" PCS yang dilakukan Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
Mendampingi Hatta yakni Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Papua Barat Abraham O Atururi.
Dalam proyek tersebut Telkom mengandeng NEC Corporation yakni perusahaan asal Jepang yang berperan sebagai vendor jaringan membangun infrastruktur serat optik. Panjang kabel mencapai 2.000 kilometer meliputi kabel darat dan laut.
Proyek PCS ini terdiri dari dua bagian yakni pembangunan serat optik di kawasan Papua bagian utara dengan rute Sorong, Manokwari, Biak, Sarmi hingga Jayapura. Di bagian selatan meliputi Fakfak, Kaimana hingga Timika, dengan nilai invenstasi sebesar 71,1 juta dolar AS dengan target pembangunannya selesai pada November-Desember 2014, katanya.
Pada Mei 2013, kata Arief, Telkom telah melakukan ground breaking untuk pembangunan serat optik Maluku Cable System (MCS). Dalam proyek MCS ini Telkom menggandeng Alcatel Submarine Network dan akhir Agustus 2014 jaringan tersebut diharapkan sudah berfungsi.
Dengan demikian, masyarakat sekitar bisa mengakses layanan internet dengan kecepatan data hingga 100 gigabit per detik dan sistem ini juga memberikan kapasitas tertinggi hingga 16 terabit per detik.
"Pembangunan kabel serat optik ini merupakan bagian dari program Indonesia Digital Network 2015. Telkom berkomitmen membanguna jaringan 'backbone' berbasis serat optik maupun internet protocol (IP) dengan menggelar 30 node terra router dan sekitar 75.000 Km kabel serat optik. Keseluruhan ini merupakan mahakarya Telkom dan wujud dari persembahan Telkom Indonesia," kata Arief. (ant/bm 10)
Direktur utama Telkom Arief Yahya saat berada di Jayapura, Sabtu mengatakan PCS merupakan bagian dari komitmen Telkom guna menghadirkan konektivitas di kawasan timur Indonesia . Ini juga merupakan wujud nyata Telkom dalam menjalankan program Indonesia Digital Network 2015 dan mendukung MP3EI.
"Telkom berkomitmen melalui pembangunan infrastruktur ini agar meningkatkan konektivitas layanan di Indonesia khususnya kawasan timur sehingga penyebaran informasi kepada masyarakat dapat diperoleh secara merata," kata Arief Yahya di sela "gruond breaking" PCS yang dilakukan Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
Mendampingi Hatta yakni Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Papua Barat Abraham O Atururi.
Dalam proyek tersebut Telkom mengandeng NEC Corporation yakni perusahaan asal Jepang yang berperan sebagai vendor jaringan membangun infrastruktur serat optik. Panjang kabel mencapai 2.000 kilometer meliputi kabel darat dan laut.
Proyek PCS ini terdiri dari dua bagian yakni pembangunan serat optik di kawasan Papua bagian utara dengan rute Sorong, Manokwari, Biak, Sarmi hingga Jayapura. Di bagian selatan meliputi Fakfak, Kaimana hingga Timika, dengan nilai invenstasi sebesar 71,1 juta dolar AS dengan target pembangunannya selesai pada November-Desember 2014, katanya.
Pada Mei 2013, kata Arief, Telkom telah melakukan ground breaking untuk pembangunan serat optik Maluku Cable System (MCS). Dalam proyek MCS ini Telkom menggandeng Alcatel Submarine Network dan akhir Agustus 2014 jaringan tersebut diharapkan sudah berfungsi.
Dengan demikian, masyarakat sekitar bisa mengakses layanan internet dengan kecepatan data hingga 100 gigabit per detik dan sistem ini juga memberikan kapasitas tertinggi hingga 16 terabit per detik.
"Pembangunan kabel serat optik ini merupakan bagian dari program Indonesia Digital Network 2015. Telkom berkomitmen membanguna jaringan 'backbone' berbasis serat optik maupun internet protocol (IP) dengan menggelar 30 node terra router dan sekitar 75.000 Km kabel serat optik. Keseluruhan ini merupakan mahakarya Telkom dan wujud dari persembahan Telkom Indonesia," kata Arief. (ant/bm 10)