Random Posts

header ads

Stabilitas Keamanan Jayapura Mantap, Pemodal Mulai Berinvestasi

Sentani - Stabilitas keamanan di wilayah Kabupaten Jayapura, Papua semakin mantap mendorong pemilik modal untuk berinvestasi di daerah itu.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jayapura Fadjri Amora, Kamis mengatakan dengan stabilitas keamanan yang semakin membaik mendorong pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih baik.

"Pertumbuhan ekonomi yang baik itu juga berkat dukungan penuh pemerintah daerah kepada sektor swasta yang yang dinilai paling banyak menyerap tanaga kerja," ujar Fadjri Amora.

Keberhasilan itu merupakan hasil kerja keras dari semua pihak, dan yang paling penting karena stabilitas keamanan yang sangat kondusif.

"Kami mengharapkan ke depan masyarakat dapat memelihara dan menjaganya, sehingga ke depan daerah ini dapat menjadi salah satu kabupaten tujuan utama bagi para investor," ujar Fadjri Amora.

Fadjri menuturkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jayapura mengalami peningkatan yang cukup signifikan, ini berdasarkan hasil perhitungan ekonomi berdasar pada harga konstan yang mengalami peningkatan menjadi 10,50 persen pada tahun 2012, yang mana pada tahun 2011 yang lalu hanya tercatat 9,96 persen.

"Untuk tahun 2011 dihitung pada tahun 2012, sedangkan tahun 2012 dihitung pada tahun 2013 dan untuk tahun 2013 ini akan dihitung pada tahun depan," tandasnya.

Fadjri mengungkapkan peningkatan ekonomi yang signifikan ini terjadi di beberapa sektor mengindikasikan adanya peningkatan ekonomi kerakyatan yang selama ini jadi tulang punggung kegiatan perkonomian nasional.

"Di tahun 2012 yang paling tinggi peningkatannya di sektor bangunan fisik," tutur Fadjri Amora.

Ia menjelaskan sektor ini mengalami kenaikan 22 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 18,65 persen.

"Pada tahun 2011 menjadi 18,87 persen, di tahun 2012, berturut turut di bawahnya adalah sektor pertambangan dari 12,89 persen menjadi 13,69 persen," pungkasnya.

Fadjri menambahkan dan yang paling rendah adalah di sektor listrik dan air bersih yaitu dari 5,06 persen menjadi 5,966 persen.  (ant/bm 10)