Nice - Sebanyak sembilan orang cedera ketika pendukung St Etienne melemparkan kursi ke arah pendukung lokal di Stadion Allianz Arena milik Nice, demikian diumumkan Kementerian Olahraga Prancis, Minggu.
Satu jam sebelum pertandingan kompetisi Liga Prancis (Ligue 1) antara Nice dan Les Verts, pendukung tim tamu mencopot kursi tempat duduk mereka dan melemparkannya ke arah pendukung lawan mereka.
Para petugas keamanan stadion tidak berhasil menenangkan situasi sehingga polisi naik ke arah tribun untuk mengusir para penonton pendukung St Etienne, yang jumlahnya ratusan.
"Menteri Dalam Negeri Manuel Valls dan Menteri Olahraga,Valerie Fourneyron mengutuk kekerasan yang terjadi sebelum laga liga Nice dan St Etienne dimulai, sehingga mengakibatkan sembilan orang luka," demikian pernyataan yang dikeluarkan kedua kementerian itu.
Petugas keamaan Nice Andre Bloch mengatakan kepada wartawan, sebanyak delapan orang termasuk dua panitia cedera luka.
"Saya sedih dengan kejadian itu," kata Ketua Nice Jean-Pierre Riviere kepada wartawan.
Pelatih St Etienne Christophe Galtier mengatakan dalam temu pers, "Siapa salah? Siapa benar? Saya tidak tahu. Stadion kelihatannya bukan tempat untuk mencetak gol. Itu menjadi semacam tempat festival." Liga Prancis mengancam akan menjatuhkan hukukan kepada penonton tim tamu setelah terjadi insiden itu.
"Cukup! Para penonton belum juga menyadari bahwa mereka sudah merontokkan citra tentang sepak bola," kata Presiden Liga Prancis (LFP) Frederic Thiriez dalam pernyataannya.
"Saya akan membicarakan dengan Kementerian Dalam NegeriI tentang perjalanan penonton pada laga tandang," katanya.
"Bila kami tidak mendiskusikan dan memecahkan masalah ini, maka kejadian akan terus berlanjut. Ini akan berakhir dengan hukuman kepada penonton tim tamu, dan semua orang tidak menginginkan hal ini," katanya.
St Etienne memenangi pertandingan itu dengan angka 1-0. (ant/bm 10)
Satu jam sebelum pertandingan kompetisi Liga Prancis (Ligue 1) antara Nice dan Les Verts, pendukung tim tamu mencopot kursi tempat duduk mereka dan melemparkannya ke arah pendukung lawan mereka.
Para petugas keamanan stadion tidak berhasil menenangkan situasi sehingga polisi naik ke arah tribun untuk mengusir para penonton pendukung St Etienne, yang jumlahnya ratusan.
"Menteri Dalam Negeri Manuel Valls dan Menteri Olahraga,Valerie Fourneyron mengutuk kekerasan yang terjadi sebelum laga liga Nice dan St Etienne dimulai, sehingga mengakibatkan sembilan orang luka," demikian pernyataan yang dikeluarkan kedua kementerian itu.
Petugas keamaan Nice Andre Bloch mengatakan kepada wartawan, sebanyak delapan orang termasuk dua panitia cedera luka.
"Saya sedih dengan kejadian itu," kata Ketua Nice Jean-Pierre Riviere kepada wartawan.
Pelatih St Etienne Christophe Galtier mengatakan dalam temu pers, "Siapa salah? Siapa benar? Saya tidak tahu. Stadion kelihatannya bukan tempat untuk mencetak gol. Itu menjadi semacam tempat festival." Liga Prancis mengancam akan menjatuhkan hukukan kepada penonton tim tamu setelah terjadi insiden itu.
"Cukup! Para penonton belum juga menyadari bahwa mereka sudah merontokkan citra tentang sepak bola," kata Presiden Liga Prancis (LFP) Frederic Thiriez dalam pernyataannya.
"Saya akan membicarakan dengan Kementerian Dalam NegeriI tentang perjalanan penonton pada laga tandang," katanya.
"Bila kami tidak mendiskusikan dan memecahkan masalah ini, maka kejadian akan terus berlanjut. Ini akan berakhir dengan hukuman kepada penonton tim tamu, dan semua orang tidak menginginkan hal ini," katanya.
St Etienne memenangi pertandingan itu dengan angka 1-0. (ant/bm 10)