Baquba, Irak - Setidaknya tiga pemboman bunuh diri menyerang satu markas besar polisi di kota bergolak Irak tengah Baquba pada Ahad menewaskan tiga polisi, kata beberapa pejabat keamanan dan medis.
Ledakan terjadi pada sekitar pukul 20.00 waktu setempat dan diikuti oleh bentrokan di daerah sekitarnya Mafreq, dengan para pejabat memperingatkan jumlah korban bisa meningkat karena tim medis tidak memiliki akses penuh ke situs itu.
Sebuah bom mobil diledakkan lebih dini oleh seorang pembom bunuh diri di luar markas batalyon polisi di Mafreq, dan dalam kekacauan berikutnya, pembom bunuh diri lain meledakkan dirinya.
Seorang pembom ketiga kemudian berhasil memasuki kompleks batalyon dan meledakkan dirinya di pintu masuk bangunan utama.
Para pejabat mengatakan pasukan keamanan sedang mengejar seorang pembom keempat.
Bentrokan juga pecah di tiga lingkungan lain di Baquba, yang terletak 60 kilometer (35 mil) utara ibu kota, di salah satu provinsi negara yang paling stabil.
Di tempat lain di Irak, Ahad, enam orang tewas, yang terbaru dalam lonjakan kekerasan selama beberapa bulan yang sebagian besar gagal dibendung pihak berwenang meskipun dilakukan operasi-operasi yang luas dan memperketat keamanan. (ant/bm 10)
Ledakan terjadi pada sekitar pukul 20.00 waktu setempat dan diikuti oleh bentrokan di daerah sekitarnya Mafreq, dengan para pejabat memperingatkan jumlah korban bisa meningkat karena tim medis tidak memiliki akses penuh ke situs itu.
Sebuah bom mobil diledakkan lebih dini oleh seorang pembom bunuh diri di luar markas batalyon polisi di Mafreq, dan dalam kekacauan berikutnya, pembom bunuh diri lain meledakkan dirinya.
Seorang pembom ketiga kemudian berhasil memasuki kompleks batalyon dan meledakkan dirinya di pintu masuk bangunan utama.
Para pejabat mengatakan pasukan keamanan sedang mengejar seorang pembom keempat.
Bentrokan juga pecah di tiga lingkungan lain di Baquba, yang terletak 60 kilometer (35 mil) utara ibu kota, di salah satu provinsi negara yang paling stabil.
Di tempat lain di Irak, Ahad, enam orang tewas, yang terbaru dalam lonjakan kekerasan selama beberapa bulan yang sebagian besar gagal dibendung pihak berwenang meskipun dilakukan operasi-operasi yang luas dan memperketat keamanan. (ant/bm 10)