Timika - Komisi Penanggulangan AIDS KPA) Kabupaten Mimika, Papua akan menambah tiga sekolah model untuk menjalankan program pengarusutamaan HIV/AIDS pada 2014.
Sekretaris KPA Mimika, Reynold Ubra kepada Antara di Timika, Kamis mengatakan tiga sekolah model tersebut terdiri atas dua sekolah tingkat SLTA dan satu sekolah tingkat SLTP.
Untuk tahun ajaran 2013/2014, KPA Mimika bersama Dinkes setempat menunjuk empat sekolah sebagai sekolah model program pengarusutamaan HIV/AIDS yakni SMP YPPK St Bernadus, SMP Negeri 2 Timika, SMA Negeri 1 Timika dan SMK Tunas Bangsa.
"Program pengarusutamaan HIV/AIDS di lingkungan sekolah sebagai salah satu bentuk respon penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Mimika. Ketika ada satu kasus saja terjadi di lingkungan sekolah maka harus disikapi secara serius," kata Reynold.
Program pencegahan HIV/AIDS harus dilakukan sejak dini yakni pada anak sekolah karena mereka adalah investasi masa depan bangsa.
Dari hasil survei yang dilakukan KPA Mimika pada 2011 para siswa SLTA di Mimika dengan jumlah responden sebanyak 1.100, diketahui bahwa perilaku seks berisiko siswa di Mimika jauh lebih tinggi tujuh kali dari angka nasional yang hanya sekitar tiga persen.
Di sisi lain, katanya, dengan adanya epidemi HIV/AIDS yang meluas di Papua yang mencapai 2,4 persen dari total penduduk setempat maka kasus HIV/AIDS sudah ada di kalangan masyarakat umum termasuk di lingkungan sekolah.
Menurut Reynold, program pengarusutamaan HIV/AIDS pada empat sekolah model di Timika menggunakan dana APBD 2013 dari sumber dana Otsus Papua melalui Dinkes Mimika.
Reynold mengharapkan adanya sinkronisasi dan kerja sama semua pihak terkait, baik pemerintah daerah, pihak sekolah, maupun orang tua murid melalui komite sekolah untuk mendukung program pengarusutamaan HIV/AIDS.
Semua itu mempunyai sasaran memberikan perlindungan kepada anak-anak sekolah yang sedang duduk di bangku pendidikan.
Sesuai data KPA Mimika, angka komulatif penularan HIV/AIDS di Mimika hingga September 2013 mencapai 3.500 kasus.
Kasus HIV/AIDS di Mimika merupakan yang tertinggi di Papua, dan Papua menduduki peringkat tertinggi kedua secara nasional setelah DKI Jakarta.
Perkembangan jumlah kasus penularan HIV/AIDS di Mimika sangat cepat hanya dalam kurun waktu 17 tahun semenjak kasus tersebut pertama kali ditemukan pada dua Pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi Kilo 10, Kampung Kadun Jaya, Distrik Mimika Timur pada 1996. (ant/bm 10)
Sekretaris KPA Mimika, Reynold Ubra kepada Antara di Timika, Kamis mengatakan tiga sekolah model tersebut terdiri atas dua sekolah tingkat SLTA dan satu sekolah tingkat SLTP.
Untuk tahun ajaran 2013/2014, KPA Mimika bersama Dinkes setempat menunjuk empat sekolah sebagai sekolah model program pengarusutamaan HIV/AIDS yakni SMP YPPK St Bernadus, SMP Negeri 2 Timika, SMA Negeri 1 Timika dan SMK Tunas Bangsa.
"Program pengarusutamaan HIV/AIDS di lingkungan sekolah sebagai salah satu bentuk respon penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Mimika. Ketika ada satu kasus saja terjadi di lingkungan sekolah maka harus disikapi secara serius," kata Reynold.
Program pencegahan HIV/AIDS harus dilakukan sejak dini yakni pada anak sekolah karena mereka adalah investasi masa depan bangsa.
Dari hasil survei yang dilakukan KPA Mimika pada 2011 para siswa SLTA di Mimika dengan jumlah responden sebanyak 1.100, diketahui bahwa perilaku seks berisiko siswa di Mimika jauh lebih tinggi tujuh kali dari angka nasional yang hanya sekitar tiga persen.
Di sisi lain, katanya, dengan adanya epidemi HIV/AIDS yang meluas di Papua yang mencapai 2,4 persen dari total penduduk setempat maka kasus HIV/AIDS sudah ada di kalangan masyarakat umum termasuk di lingkungan sekolah.
Menurut Reynold, program pengarusutamaan HIV/AIDS pada empat sekolah model di Timika menggunakan dana APBD 2013 dari sumber dana Otsus Papua melalui Dinkes Mimika.
Reynold mengharapkan adanya sinkronisasi dan kerja sama semua pihak terkait, baik pemerintah daerah, pihak sekolah, maupun orang tua murid melalui komite sekolah untuk mendukung program pengarusutamaan HIV/AIDS.
Semua itu mempunyai sasaran memberikan perlindungan kepada anak-anak sekolah yang sedang duduk di bangku pendidikan.
Sesuai data KPA Mimika, angka komulatif penularan HIV/AIDS di Mimika hingga September 2013 mencapai 3.500 kasus.
Kasus HIV/AIDS di Mimika merupakan yang tertinggi di Papua, dan Papua menduduki peringkat tertinggi kedua secara nasional setelah DKI Jakarta.
Perkembangan jumlah kasus penularan HIV/AIDS di Mimika sangat cepat hanya dalam kurun waktu 17 tahun semenjak kasus tersebut pertama kali ditemukan pada dua Pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi Kilo 10, Kampung Kadun Jaya, Distrik Mimika Timur pada 1996. (ant/bm 10)
