MENJAGA berat badan yang sehat setelah mati haid mungkin dapat meningkatkan peluang hidup sehat hingga pertengahan 80-an serta menjaga kemampuan gerak tubuh, hasil penelitian terbaru membuktikannya.
Kaum perempuan cenderung menjadi gemuk setelah menopaus. Namun belum banyak yang tahu bahwa kelebihan berat badan beberapa kilo dapat berpengaruh pada kesehatan dan kemampuan gerak bagi para lansia.
"Kami memutuskan melakukan penelitian ini karena kami ingin mempelajari lebih banyak tentang kesehatan perempuan berumur, yang mewakili pertumbuhan penduduk AS," kata Eileen Rillamas-Sun kepada Reuters Health melalui email.
Rillamas-Sun memimpin penelitian pada Pusat Penelitian Kanker Hutchinson di Seattle, Washington.
"Kami mendapati bahwa status kesehatan perempuan berumur ragamnya sangat luas dan kami memusatkan penelitian pada masalah kegemukan karena angka rata-ratanya di Amerika cukup tinggi," katanya.
Para peneliti mengamati 36.611 perempuan yang mengikuti program penelitian jangka panjang antara 1993 -1998 ketika mereka berusia 66 hingga 81.
Para peneliti mencermati kesehatan mereka hampir selama 19 tahun. Tujuan penelitian untuk melihat bagaimana indeks massa tubuh (BMI) -- ukuran berat badan dikaitkan dengan tinggi dan lingkar pinggang berkait dengan peluang mendapat penyakit parah yang mematikan atau mengalami kendala gerak ketika berusia 85 tahun.
Perempuan yang sudah gemuk pada awal penelitin biasanya mengalami kesulitan membalikkan badan. Dari perempuan yang hidup sampai dengan 85 tahun, sebanyak 6.702 menjadi cacat.
Sekitar 12 persen dari mereka yang sehat pada awal penelitian, akhirnya menjadi cacat ketika berusia 85, dibandingkan 18 persen pada merela yang kegemukan dan 26-34 persen perempuan gemuk yang mengalami masalah gerak, tulis para peneliti.
Sekitar 25 persen perempuan dengan lingkar pinggang lebih dari 88 cm menjadi cacat dibandingkan 14 perempuan yang lingkar pinggangnya lebih ramping.
"Ini temuan penting karena kami yakin bahwa menjaga kemampuan berjalan itu sangat penting bagi lansia, khususnya karena sangat bermanfaat untuk menjaga kebebasan seseorang," kata Rillamas-Sun.
Dibandingkan dengan perempuan dengan bobot tubuh yang sehat, mereka yang kelebihan berat badan serta gemuk lebih berisiko sekarat atau mendapat serangan penyakit berat seperti kencing manis, jantung dan kanker.
Untungnya, kata Rillamas-Sun, sangat mudah bagi orang untuk mengenali berat badan serta lingkar pinggang sehingga bisa mengetahui risiko kesehatannya sendiri.
"Untuk mengetahui BMI, yang diperlukan hanyalah mengetahui tinggi badan serta lingkar pinggang, meteran tubuh saja yang diperlukan. Banyak sumber 'online' termasuk kalkulator BMI dan panduan untuk mengukur lingkar pinggang dengan benar," katanya. (ant/bm 10)
Kaum perempuan cenderung menjadi gemuk setelah menopaus. Namun belum banyak yang tahu bahwa kelebihan berat badan beberapa kilo dapat berpengaruh pada kesehatan dan kemampuan gerak bagi para lansia.
"Kami memutuskan melakukan penelitian ini karena kami ingin mempelajari lebih banyak tentang kesehatan perempuan berumur, yang mewakili pertumbuhan penduduk AS," kata Eileen Rillamas-Sun kepada Reuters Health melalui email.
Rillamas-Sun memimpin penelitian pada Pusat Penelitian Kanker Hutchinson di Seattle, Washington.
"Kami mendapati bahwa status kesehatan perempuan berumur ragamnya sangat luas dan kami memusatkan penelitian pada masalah kegemukan karena angka rata-ratanya di Amerika cukup tinggi," katanya.
Para peneliti mengamati 36.611 perempuan yang mengikuti program penelitian jangka panjang antara 1993 -1998 ketika mereka berusia 66 hingga 81.
Para peneliti mencermati kesehatan mereka hampir selama 19 tahun. Tujuan penelitian untuk melihat bagaimana indeks massa tubuh (BMI) -- ukuran berat badan dikaitkan dengan tinggi dan lingkar pinggang berkait dengan peluang mendapat penyakit parah yang mematikan atau mengalami kendala gerak ketika berusia 85 tahun.
Perempuan yang sudah gemuk pada awal penelitin biasanya mengalami kesulitan membalikkan badan. Dari perempuan yang hidup sampai dengan 85 tahun, sebanyak 6.702 menjadi cacat.
Sekitar 12 persen dari mereka yang sehat pada awal penelitian, akhirnya menjadi cacat ketika berusia 85, dibandingkan 18 persen pada merela yang kegemukan dan 26-34 persen perempuan gemuk yang mengalami masalah gerak, tulis para peneliti.
Sekitar 25 persen perempuan dengan lingkar pinggang lebih dari 88 cm menjadi cacat dibandingkan 14 perempuan yang lingkar pinggangnya lebih ramping.
"Ini temuan penting karena kami yakin bahwa menjaga kemampuan berjalan itu sangat penting bagi lansia, khususnya karena sangat bermanfaat untuk menjaga kebebasan seseorang," kata Rillamas-Sun.
Dibandingkan dengan perempuan dengan bobot tubuh yang sehat, mereka yang kelebihan berat badan serta gemuk lebih berisiko sekarat atau mendapat serangan penyakit berat seperti kencing manis, jantung dan kanker.
Untungnya, kata Rillamas-Sun, sangat mudah bagi orang untuk mengenali berat badan serta lingkar pinggang sehingga bisa mengetahui risiko kesehatannya sendiri.
"Untuk mengetahui BMI, yang diperlukan hanyalah mengetahui tinggi badan serta lingkar pinggang, meteran tubuh saja yang diperlukan. Banyak sumber 'online' termasuk kalkulator BMI dan panduan untuk mengukur lingkar pinggang dengan benar," katanya. (ant/bm 10)