JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu), mengaku belum menerima laporan adanya Warga Negara Indonesia yang menjadi korban terjangan topan Haiyan di Filipina.
Juru Bicara Kemlu, Michael Tene, kepada Tribunnews.com, Minggu (10/11/2013), mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan terbaru di Filipina.
"KBRI terus pantau keadaan, dan jika ada WNI yang membutuhkan bantuan dapat hubungi KBRI," ujarnya.
Seperti diberitakan, topan Haiyan menghantam Filipina di hari Jumat, dimana diperkirakan menewaskan lebih dari 10 ribu orang.
Gwendolyn Pang, Sekretaris Jenderal Palang Merah Filipina mengatakan, korban tewas terbanyak berada di kota Tacloban, provinsi Leyte, yaitu mencapai 1000 orang.
Dan sekitar 200 orang diperkirakan tewas di provinsi Samar yang terletak bersebelahan dengan provinsi Leyte.
Tim penyelamat telah mendistribusikan air bersih, obat-obatan, pakaian, selimut dan makanan untuk para pengungsi.
Haiyan kini menuju Vietnam, di mana otortitas disana telah mengevakuasi ratusan ribu orang dari daerah pesisir. (Sumber: Tribunnews.com)
Juru Bicara Kemlu, Michael Tene, kepada Tribunnews.com, Minggu (10/11/2013), mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan terbaru di Filipina.
"KBRI terus pantau keadaan, dan jika ada WNI yang membutuhkan bantuan dapat hubungi KBRI," ujarnya.
Seperti diberitakan, topan Haiyan menghantam Filipina di hari Jumat, dimana diperkirakan menewaskan lebih dari 10 ribu orang.
Gwendolyn Pang, Sekretaris Jenderal Palang Merah Filipina mengatakan, korban tewas terbanyak berada di kota Tacloban, provinsi Leyte, yaitu mencapai 1000 orang.
Dan sekitar 200 orang diperkirakan tewas di provinsi Samar yang terletak bersebelahan dengan provinsi Leyte.
Tim penyelamat telah mendistribusikan air bersih, obat-obatan, pakaian, selimut dan makanan untuk para pengungsi.
Haiyan kini menuju Vietnam, di mana otortitas disana telah mengevakuasi ratusan ribu orang dari daerah pesisir. (Sumber: Tribunnews.com)