Den Haag - Maskapai asal Belanda, Transavia, membatakan penerbangan ke tempat wisata terkenal di Mesir Sharm el-Sheikh, yang terletak di semenanjung Sinai, karena ancaman keamanan, demikian maskapai tersebut menyatakan pada Rabu.
Transavia menolak untuk menjelaskan lebih lanjut ancaman tersebut, namun stasiun televisi milik negara NOS mengatakan bahwa ancaman tersebut kemungkinan berupa serangan tembakan rudal oleh kelompok militan di Sinai.
"Kami menunda penerbangan ke Sharm el-Sheikh untuk dua minggu ke depan berdasarkan kajian resiko yang dilakukan oleh kelompok KLM (induk perusahaan Transvania)," kata juru bicara Marine Sluiter kepada AFP.
Sementara itu stasiun televisi NOS mengatakan bahwa badan "Dutch National Counterterrorism and Security Coordinator" (NCTV) telah memberitahu maskapai Transvania bahwa kelompok militan di Sinai berencana menggunakan serangan rudal untuk menyerang pesawat yang melewati wilayah tersebut.
Di sisi lain, kantor berita Belanda ANP juga melaporkan NCTV telah menerima laporan intelejen soal adanya "kemungkinan serangan dari pasukan darat di wilayah Sinai." Serangan-serangan yang dilakukan oleh kelompok militan kepada pasukan keamanan Mesir. setalah peristiwa penggulingan mantan Presiden Muhammad Moursi, berpusat di wilayah Sinal. Sharm el-Sheikh terletak di dekat semenanjung tersebut di sebelah selatan.
Puluhan tentara dan anggota kepolisian terbunuh dalam serangan yang hampir terjadi setiap hari. Pihak militer sendiri telah mengirim pasukan dan persenjataan di wilayah tak bertuan yang menghubungkan Afrika dan Asia tersebut.
Sebelumnya, maskapai nasional Israel El Al pada bulan lalu mengubah rute ke resor pantai Eliat di Laut Merah karena persoalan keamanan.
Sebuah rudal ditembakkan di Eilat dari Sinai pada Agustus, namun senjata itu berhasil dihambat oleh sistem perlindungan udara Israel. (ant/bm 10)
Transavia menolak untuk menjelaskan lebih lanjut ancaman tersebut, namun stasiun televisi milik negara NOS mengatakan bahwa ancaman tersebut kemungkinan berupa serangan tembakan rudal oleh kelompok militan di Sinai.
"Kami menunda penerbangan ke Sharm el-Sheikh untuk dua minggu ke depan berdasarkan kajian resiko yang dilakukan oleh kelompok KLM (induk perusahaan Transvania)," kata juru bicara Marine Sluiter kepada AFP.
Sementara itu stasiun televisi NOS mengatakan bahwa badan "Dutch National Counterterrorism and Security Coordinator" (NCTV) telah memberitahu maskapai Transvania bahwa kelompok militan di Sinai berencana menggunakan serangan rudal untuk menyerang pesawat yang melewati wilayah tersebut.
Di sisi lain, kantor berita Belanda ANP juga melaporkan NCTV telah menerima laporan intelejen soal adanya "kemungkinan serangan dari pasukan darat di wilayah Sinai." Serangan-serangan yang dilakukan oleh kelompok militan kepada pasukan keamanan Mesir. setalah peristiwa penggulingan mantan Presiden Muhammad Moursi, berpusat di wilayah Sinal. Sharm el-Sheikh terletak di dekat semenanjung tersebut di sebelah selatan.
Puluhan tentara dan anggota kepolisian terbunuh dalam serangan yang hampir terjadi setiap hari. Pihak militer sendiri telah mengirim pasukan dan persenjataan di wilayah tak bertuan yang menghubungkan Afrika dan Asia tersebut.
Sebelumnya, maskapai nasional Israel El Al pada bulan lalu mengubah rute ke resor pantai Eliat di Laut Merah karena persoalan keamanan.
Sebuah rudal ditembakkan di Eilat dari Sinai pada Agustus, namun senjata itu berhasil dihambat oleh sistem perlindungan udara Israel. (ant/bm 10)