MosKow - Kementerian Luar Negeri Rusia, Rabu (30/10), menyatakan negara itu prihatin dengan laporan tentang kasus baru yang berkaitan dengan penggunaan senjata kimia di Suriah.
"Informasi itu memerlukan penyelidikan dan pengabsahan menyeluruh. Meskipun begitu, kami sekali lagi mengingatkan bahwa Resolusi 2118, yang disahkan dengan suara bulat oleh Dewan Keamanan PBB, meletakkan tanggung jawab khusus pada negara tetangga Suriah untuk mencegah senjata kimia jatuh ke tangan pihak non-negara," kata Kementerian tersebut di dalam satu pernyataan.
Gerilyawan Suriah dilaporkan membom pos terdepan Kurdi di Kota Al-Hasakah, Suriah Timur-laut, di Wilayah Ras Al-Ayn di dekat perbatasan dengan Turki, kata beberapa laporan yang disiarkan oleh stasiun televisi Lebanon, Rabu pagi.
Kementerian tersebut menekankan milisi Kurdi berhasil mempertahankan daerah yang dihuni oleh kelompok suku itu dari serangan gerilyawan dan berhasil memotong saluran pasokan minyak secara gelap dari Suriah untuk geriliyawan, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.
Mujahidin, yang tak bisa mengalahkan orang Kurdi dalam perang terbuka, pada Selasa (29/10) menembakkan senjata kimia terhadap orang Kurdi, kata Kementerian itu di dalam pernyataannya.
Menurut pernyataan, itu, Pemerintah Suriah telah bekerjasama dengan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) dalam menghapuskan senjata kimianya dan pemeriksa OPCW di Suriah telah memeriksa 21 dari 23 lokasi yang diumumkan oleh Damaskus, Ibu Kota Suriah, sebagai bagian dari program bahan syaraf dan gas beracunnya hingga Selasa. (ant/bm 10)
"Informasi itu memerlukan penyelidikan dan pengabsahan menyeluruh. Meskipun begitu, kami sekali lagi mengingatkan bahwa Resolusi 2118, yang disahkan dengan suara bulat oleh Dewan Keamanan PBB, meletakkan tanggung jawab khusus pada negara tetangga Suriah untuk mencegah senjata kimia jatuh ke tangan pihak non-negara," kata Kementerian tersebut di dalam satu pernyataan.
Gerilyawan Suriah dilaporkan membom pos terdepan Kurdi di Kota Al-Hasakah, Suriah Timur-laut, di Wilayah Ras Al-Ayn di dekat perbatasan dengan Turki, kata beberapa laporan yang disiarkan oleh stasiun televisi Lebanon, Rabu pagi.
Kementerian tersebut menekankan milisi Kurdi berhasil mempertahankan daerah yang dihuni oleh kelompok suku itu dari serangan gerilyawan dan berhasil memotong saluran pasokan minyak secara gelap dari Suriah untuk geriliyawan, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.
Mujahidin, yang tak bisa mengalahkan orang Kurdi dalam perang terbuka, pada Selasa (29/10) menembakkan senjata kimia terhadap orang Kurdi, kata Kementerian itu di dalam pernyataannya.
Menurut pernyataan, itu, Pemerintah Suriah telah bekerjasama dengan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) dalam menghapuskan senjata kimianya dan pemeriksa OPCW di Suriah telah memeriksa 21 dari 23 lokasi yang diumumkan oleh Damaskus, Ibu Kota Suriah, sebagai bagian dari program bahan syaraf dan gas beracunnya hingga Selasa. (ant/bm 10)