Random Posts

header ads

PM Australia Telusuri Isu Pengungsi Dalam Pembicaraan di Indonesia

Jakarta - Perdana Menteri Australia Tony Abbott menelusuri berbagai pertanyaan tentang pencari suaka dalam pembicaraan di Indonesia, Senin, sebuah isu yang mengancam dan membayangi kunjungan kenegaraan pertamanya sejak menjabat.

Hanya beberapa hari sebelum kunjungannya, sedikitnya 31 calon pencari suaka tewas dan lebih dari 20 orang hilang ketika kapal mereka tenggelam di lepas pantai selatan Indonesia, yang merupakan titik transit umum para pengungsi yang ingin menuju Australia dan kepada merekalah pemerintah Abbott berjanji untuk mengambil kebijakan ketat.

Sebaliknya, Abbott menekankan hubungan perdagangan antara kedua negara tetangga tersebut yang mencapai 10 milliar dollar AS pada 2012, yang didominasi oleh pertambangan dan pertanian.

"Faktanya adalah bahwa terdapat delegasi bisnis tingkat tinggi dan sangat kuat bersama saya datang ke Indonesia sebagai bagian dari kunjungan ini, yang menjadi saksi keinginan rakyat Australia untuk membangun hubungan ekonomi yang lebih kuat, berbasis pada perdagangan dan investasi yang lebih besar," katanya dalam sebuah pernyataan bersama setelah pembicaraan dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada kunjungan kenegaraan pertamanya sejak terpilih sebagai perdana menteri pada 7 September, Abbott menurunkan ketegangan diplomatik terkait pengungsi.

Hubungan dengan pemerintahan SBY berlangsung mesra selama hampir satu dekade. Tetapi hubungan dengan pemerintahan konservatif Abbott mulai berbatu terkait pencari suaka yang menuju Australia melalui Indonesia.

Presiden SBY mengesampingkan setiap saran bernada kebencian atas isu yang telah menjadi perdebatan politik di Australia.

"Australia dan Indonesia sama-sama menjadi korban atas isu penyelundupan manusia dan manusia perahu. Misalnya, ada banyak orang dari Timur Tengah dan negara-negara lain yang datang ke sini dan menjadi beban sosial dan ekonomi bagi Indonesia. Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah kerja sama yang efektif antara Indonesia dan Australia," kata Presiden SBY.

Pihak Abbott telah menimbulkan kegusaran di Jakarta dengan kebijakan-kebijakan baru yang dianggap melanggar kedaulatan negara Indonesia.

Salah satunya adalah usulan untuk membayar warga Indonesia untuk menjadi informan tentang penyelundup manusia dan untuk membeli perahu yang digunakan untuk para penyelundup.

"Penyelundupan manusia adalah masalah kedaulatan, terutama untuk Australia. Tapi saya ingin menekankan penghormatan Australia terhadap kedaulatan Indonesia," kata Abbott.

Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan di New York pekan lalu bahwa setiap langkah sepihak oleh Australia atas isu ini akan menempatkan berisiko terhadap hubungan kedua negara.

Komentarnya selama pertemuan pribadi dengan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, beredar di kalangan wartawan, dan pihak Kementerian Luar Negeri mengatakan hal tersebut merupakan kesalahan.

Sekitar 400 kapal pencari suakan tiba di Australia 12 bulan lalu dan 45.000 pencari suaka tiba sejak 2007, ketika pemerintahan bidang tenaga kerja sebelumnya melonggarkan kebijakan tentang perbatasan, akhirnya diketatkan kembali untuk menghadapi reaksi para pemilih.

Media Australia melaporkan bahwa anggota komunitas bisnis peduli terhadap dampak ketegangan hubungan diplomatik bidang bisnis yang terjadi antar kedua negara. (ant/bm 10)