Sparks, Nevada - Seorang pelajar umur 12 tahun yang membawa senjata api telah menembak mati seorang guru dan melukai dua teman sekelas sebelum akhirnya bunuh diri di sekolah di Nevada sesaat sebelum waktu belajar dimulai pada Senin, kata pihak berwajib.
Kedua siswa SMP Sparks yang terluka segera dikirim ke rumahsakit Renown Regional di dekat Reno, yang seorang segera menjalani operasi bedah, kata Tom Miller, pejabat pelaksana Sherif Sparks.
Harian Reno Gazette-Journal menyebut korban pembunuhan adalah guru matematika Michael Landsberry berusia 45 tahun, dengan mengutip penjelasan ipar korban. Pihak berwajib belum mengungkap nama guru tersebut.
Saksi mata menggambarkan kekacauan di sekolah yang terletak di barat laut Nevada di kota Sparks, tepat di sebelah timur Reno, setelah tembakan dilepaskan di luar kelas pada waktu para pelajar tiba di sekolah.
"Seorang bocah mengamuk lalu mengeluarkan senjata api dan menembak teman saya, seorang teman sedikitnya," kata pelajar kelas tujuh yang disebut Andrew pada televisi daerah KOLO-TV.
"Lalu saya bersama lima orang teman mendekatinya dan berkata 'ayolah kita mengamankannya", membawanya menjauh tetapi kami meninggalkannya karena wakil kepala sekolah datang dan berkata "pergi...pergi...berlindung' maka kami meninggalkan guru dan mencari tempat aman," kata Andrew.
Keluarga Landsberry menggambarkan ia adalah pahlawan yang mencoba membujuk bocah itu untuk meletakkan senjatanya.
"Mendengar dia berusaha melindungi anak-anak itu tidak mengejutkan saya sama sekali," kata iparnya, Chanda Landsberry kepada Gazette-Journal.
"Ia bisa saja menghindar dan bersembunyi, tetapi ia bukan orang seperti itu." Seorang pelajar kelas delapan, Kyle Nucum (13) mengatakan kepada Gazette-Journal bahwa ia mendengar puluhan tembakan.
Pelajar lain Michelle Hernandez mengatakan ia melihat tersangka sebelum penembakan dilakukan dan mendengar ia berkata "Kenapa orang-orang mengolok-olok saya, kenapa menertawakan saya," kata Hernandez kepada surat kabar.
Walikota Sparks, Geno Martini dalam jumpa pers menjelang siang menyebut penembakan itu menandai hari yang menyedihkan.
"Saya hanya ingin mengatakan bahwa kota ini sendiri adalah sangat aman, ini hanya kejadian yang tertutup, tetapi sangat-sangat mengerikan dan saya ikut bersedih untuk mengatakannya kepada Anda di sini." Petugas keamanan mengatakan pelajar itu menembak pada pukul 7:16 waktu setempat, sekitar 15 menit sebelum waktu belajar dimulai bagi 700 siswa kelas tujuh dan delapan.
Sekitar 150 - 200 petugas polisi dikirim ke sekolah itu setelah penembakan untuk menyisir dengan anjing pelacak bom, kata wakil kepala polisi Tom Robinson.
Agen FBI departemen Keamanan Dalam Negeri membantu penyelidikan, katanya.
Menurut Tom Robinson, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa bocah laki-laki itu --yang namanya tidak diungkap, mempunyai sasaran tertentu dalam penembakan serampangan.
Pihak berwenang juga membantah spekulasi yang menyebutkan ia mempunyai tujuan. Kegiatan belajar hari itu segera ditangguhkan hingga sepekan dan konsultan akan mendampingi para pelajar dan staf yang mengalami trauma atas penembakan itu. (ant/bm 10)
Kedua siswa SMP Sparks yang terluka segera dikirim ke rumahsakit Renown Regional di dekat Reno, yang seorang segera menjalani operasi bedah, kata Tom Miller, pejabat pelaksana Sherif Sparks.
Harian Reno Gazette-Journal menyebut korban pembunuhan adalah guru matematika Michael Landsberry berusia 45 tahun, dengan mengutip penjelasan ipar korban. Pihak berwajib belum mengungkap nama guru tersebut.
Saksi mata menggambarkan kekacauan di sekolah yang terletak di barat laut Nevada di kota Sparks, tepat di sebelah timur Reno, setelah tembakan dilepaskan di luar kelas pada waktu para pelajar tiba di sekolah.
"Seorang bocah mengamuk lalu mengeluarkan senjata api dan menembak teman saya, seorang teman sedikitnya," kata pelajar kelas tujuh yang disebut Andrew pada televisi daerah KOLO-TV.
"Lalu saya bersama lima orang teman mendekatinya dan berkata 'ayolah kita mengamankannya", membawanya menjauh tetapi kami meninggalkannya karena wakil kepala sekolah datang dan berkata "pergi...pergi...berlindung' maka kami meninggalkan guru dan mencari tempat aman," kata Andrew.
Keluarga Landsberry menggambarkan ia adalah pahlawan yang mencoba membujuk bocah itu untuk meletakkan senjatanya.
"Mendengar dia berusaha melindungi anak-anak itu tidak mengejutkan saya sama sekali," kata iparnya, Chanda Landsberry kepada Gazette-Journal.
"Ia bisa saja menghindar dan bersembunyi, tetapi ia bukan orang seperti itu." Seorang pelajar kelas delapan, Kyle Nucum (13) mengatakan kepada Gazette-Journal bahwa ia mendengar puluhan tembakan.
Pelajar lain Michelle Hernandez mengatakan ia melihat tersangka sebelum penembakan dilakukan dan mendengar ia berkata "Kenapa orang-orang mengolok-olok saya, kenapa menertawakan saya," kata Hernandez kepada surat kabar.
Walikota Sparks, Geno Martini dalam jumpa pers menjelang siang menyebut penembakan itu menandai hari yang menyedihkan.
"Saya hanya ingin mengatakan bahwa kota ini sendiri adalah sangat aman, ini hanya kejadian yang tertutup, tetapi sangat-sangat mengerikan dan saya ikut bersedih untuk mengatakannya kepada Anda di sini." Petugas keamanan mengatakan pelajar itu menembak pada pukul 7:16 waktu setempat, sekitar 15 menit sebelum waktu belajar dimulai bagi 700 siswa kelas tujuh dan delapan.
Sekitar 150 - 200 petugas polisi dikirim ke sekolah itu setelah penembakan untuk menyisir dengan anjing pelacak bom, kata wakil kepala polisi Tom Robinson.
Agen FBI departemen Keamanan Dalam Negeri membantu penyelidikan, katanya.
Menurut Tom Robinson, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa bocah laki-laki itu --yang namanya tidak diungkap, mempunyai sasaran tertentu dalam penembakan serampangan.
Pihak berwenang juga membantah spekulasi yang menyebutkan ia mempunyai tujuan. Kegiatan belajar hari itu segera ditangguhkan hingga sepekan dan konsultan akan mendampingi para pelajar dan staf yang mengalami trauma atas penembakan itu. (ant/bm 10)