Random Posts

header ads

PBB Serukan Gencatan Senjata di Pinggiran Damaskus

PBB, New York - Kepala lembaga kemanusiaan PBB Valerie Amos, Sabtu (19/10), menyeru semua pihak yang berperang di Suriah agar segera menyepakati gencatan senjata di Moadamiyeh, pinggiran Damaskus, sehingga bantuan kemanusiaan bisa sampai kepada rakyat yang memerlukan.

"Saya menyeru semua pihak agar menyepakati penghentian permusuhan segera di Moadamiyeh untuk memberi lembaga kemanusiaan akses tanpa hambatan guna mengungsikan sisa warga sipil dan mengirim pasokan serta perawatan yang menyelamatkan nyawa ke daerah tempat pertempuran dan pemboman masih berlangsung," kata Amos di dalam pernyataan yang dikeluarkan di Markas PBB, New York.

"Kami tak diberi akses ke Moadamiyeh di pinggiran Damaskus selama berbulan-bulan," kata Amos, yang menjadi Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat.

"Walaupun pengungsian lebih dari 3.000 orang berlangsung pada Ahad, jumlah yang sama atau lebih masih terjebak," kata wanita pejabat tersebut sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad. "Ada laporan mengenai pertempuran dan pemboman yang berlanjut di daerah tersebut, sehingga menghalangi diselesaikannya operasi pertolongan." "Mereka yang diungsikan dari Moadamiyeh --kebanyakan perempuan dan anak-anak-- menerima bantuan mendesak dari Bulan Sabit Merah Arab Suriah, mitra dan lembaga kemanusiaan PBB, pengusaha setempat dan per orangan, termasuk makanan, perawatan medis dan dukungan psiko-sosial," kata Valerie Amos.

Suriah telah menghadapi kerusuhan sejak pertengahan Maret 2011. Sebanyak 2,1 juta orang sejauh ini telah menyelamatkan diri dari pertempuran di negara Timur Tengah itu. PBB menyatakan lebih dari 100.000 orang sejauh ini telah tewas dalam perang saudara tersebut, yang telah berkecamuk lebih dari dua-setengah tahun.

Valerie Amos mengatakan ia terus "merasa sangat khawatir oleh situasi yang berlangsung di seluruh Suriah, tempat perempuan biasa, anak-anak dan lelaki menghadapi kekejaman dan kekerasan yang mengerikan dari semua pihak dalam konflik itu".

"Ribuan keluarga juga masih terjebak di berbagai lokasi di seluruh Suriah, misalnya di Nubil, Zahra, Kota Tua Aleppo, Kota Tua Homs dan Hassakeh," katanya. "Warga sipil harus diperkenankan bergerak ke daerah yang lebih aman tanpa takut diserang." "Semua pihak dalam konflik tersebut harus menghormati kewajiban mereka berdasarkan hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional untuk melindungi warga sipil dan memberi organisasi kemanusiaan yang netral dan tak memihak akses aman ke semua orang yang memerlukan, di mana pun mereka berada di Suriah," ia menambahkan. (Ant/bm 10)